Share

Bab 25. Tuan Muda Semakin parah

"Percuma berbisik, suara Tuan sudah terdengar kemana-mana. Untung yang datang sekretaris Ang. Coba kalau Anton. Percuma akting,” Kata Wulan, memutar tubuhnya, melangkah menghampiri Sekretaris Ang yang masih menunggu di balik pintu.

Wulan menutup pintu, tak lupa menguncinya dari luar dan memasukan anak kunci ke dalam sakunya.

Dia menoleh pada sekretaris Ang. Dia tahu jika pria itu pasti bertanya di dalam hatinya, kenapa dia harus mengunci pintu.

Jadi dia duluan menjawab, sebelum ditanya,

"Hanya untuk jaga-jaga, Tuan Ang. Takut ada setan."

"Setan?” Sekretaris Ang mengerutkan keningnya. “Sejak kapan rumah ini angker? Kalaupun iya, setan tidak perlu membuka pintu, kan?"

"Ada. Setan yang doyan sambel. Masa tidak mengerti juga?" Kata Wulan.

"Ohh." sekretaris Ang, seolah paham, padahal tidak sepenuhnya paham. Lalu melangkah diikuti Wulan di belakangnya tanpa berkata lagi.

Bola mata Wulan berputar, melihat seluruh ruangan yang dilewati mereka.

'Besarnya! Rumah apa lapangan bola?'

Semenjak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status