Share

Chapter 86.

Sean tertawa. Baru kali ini Naura mendengar tawanya yang lepas. Seperti hilang semua beban yang membuatnya ikutan tersenyum dibalik cadar yang dikenakan.

"Aku hanya bercanda! Kau jangan masukan ke hati pertanyaanku itu."

"Kenapa kau sampai tersedak? Astaga!"

Mungkin bagi Sean itu hanya sebuah candaan karena sudah bisa dipastikan kalau Sean tidak membiarkan istri turun tangan ke dapur.

"Kamu sudah selesai makan? Kita kembali ke toko sekarang. Aku nggak sama bu Lisna."

"Ya sudah, ayok." Sean memanggil pelayan untuk minta bill-nya.

"Ini, Tuan." Usai melihat minimal total makanan itu, Sean meletakkan kertas bill di atas meja yang membuat Naura membulatkan matanya.

Harga makanan tersebut cukup untuk dia dan ibunya makan selama satu minggu.

"Ya Allah, mahal sekali harga makanan itu." Dia melamun sampai tak sadar kalau Sean kini memanggilnya.

"Baby!"

"Baby, are you ok?"

"Hem?" Naura mendong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status