Maevea Collins muak dengan statusnya sebagai tunangan Liam Gilloti karena pria itu terus membuatnya menjadi bahan tertawaan orang lain dengan hobinya yang suka bermain wanita. Dengan sisa harga diri yang dia miliki Eve memutuskan pertunangan dengan Liam Gilloti, lalu kemudian menawarkan dirinya pada Rael Gilloti, paman Liam yang usianya sebelas tahun di atasnya. Bagi Eve, Rael merupakan mitra yang sempurna untuknya, terlebih pria itu adalah pemegang kekuasaan tertinggi di keluarga Gilloti. Tanpa Eve sadari dia telah menawarkan diri pada serigala tua yang akan terus memangsanya.
View MoreMaevea Collins menatap jijik ke arah pria dan wanita yang saat ini sedang berciuman di sebuah pesta perjamuan. Ini bukan pertama kalinya dia melihat pemandangan tidak sedap itu.
Pria yang sedang mencium ganas wanita yang bersamanya adalah Liam Gilloti, tunangan Maevea. Pria yang tidak pernah menghargai Maevea sebagai pasangannya sama sekali.
Disela berciuman Liam menatap Maevea lalu kemudian tersenyum mengejek pada wanita itu. Sementara itu Maevea hanya menanggapi dengan wajah tenang, dia tidak terganggu sama sekali.
Alih-alih marah atau cemburu, Maevea menyesap minumannya dengan anggun. Reaksi Maevea ini benar-benar menuai pujian dari orang-orang di sekitarnya.
Dia melihat tunangannya berselingkuh untuk kesekian kalinya, tapi bukannya marah atau mengamuk dia masih bisa meminum anggur merah dengan begitu cantiknya.
Dalam perjamuan itu tidak ada yang tidak mengenal Maevea Collins, dia adalah wanita tercantik di kalangan atas. Selain itu dia memiliki aura yang sangat memikat, ke mana pun dia pergi dia akan menjadi pusat perhatian.
Hanya saja, meski Maevea memiliki kecantikan yang fatal, dia masih saja diselingkuhi oleh Liam Gilloti, pria paling diminati di kalangan atas.
Semua orang telah lama mendengar bahwa Maevea tidak akan berani mengeluh tentang pertunangannya dengan Liam meski Liam memiliki segudang wanita di sisinya, itu semua karena saat ini keluarga Collins sedang membutuhkan dukungan oleh sebab itu Maevea harus tetap memeluk paha Liam erat-erat.
Kata-kata itu juga telah sampai ke telinga Maevea, dan dia tidak mengelak sama sekali karena kenyataannya memang seperti itu.
Bagi ayahnya, dia adalah alat tawar menawar untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Ayahnya berkata apapun yang terjadi Maevea harus tetap bersama dengan Liam. Tidak peduli apakah dia harus mengangkat pahanya lebar-lebar atau menahan semua penghinaan yang diarahkan oleh Liam padanya dia harus melakukan semua itu agar keluarga Gilloti memberikan keuntungan bagi keluarga Collins.
Sementara ibunya, Maevea pernah mengeluh dan ingin memutuskan pertunangan dengan Liam karena hobi Liam bermain dengan wanita, tapi yang ia terima dari ibunya adalah sebuah tamparan keras.
Ibunya berkata bahwa dirinyalah yang tidak bisa merebut hati Liam sehingga Liam masih terus bermain wanita. Sebagai seorang wanita dia disebut tidak berguna oleh ibunya karena tidak bisa menaklukan prianya sendiri
Seperti ayahnya, Ibunya juga mengatakan bahwa suka atau tidak suka dia harus tetap bertunangan dengan Liam agar jalan kakaknya terbuka lebar. Selain itu ibunya juga mengatakan bahwa pria mana yang tidak bermain sesekali, jadi Maevea hanya perlu menutup matanya saja.
Dan Maevea telah bertahan dalam situasi itu selama dua tahun penuh. Dia menutup matanya, tidak hanya matanya tapi juga telinga dan mulutnya. Dia tidak melihat, tidak mendengar dan tidak mengatakan apapun tentang perilaku Liam.
Setelah Maevea menghabiskan anggur dalam gelasnya dia berbalik hendak pergi. Jika dia bertahan lebih lama lagi mungkin dia akan menyaksikan Liam bercinta dengan wanita acaknya.
Melihat Maevea tidak marah sama sekali Liam kehilangan kesenangannya, pria itu mendorong wanita yang bersamanya lalu pergi menyusul Maevea.
Liam sangat membenci keangkuhan Maevea, bahkan setelah dia menginjak-injak harga diri Maevea wanita itu masih saja bersikap angkuh terhadapnya.
"Berhenti di sana, Eve!"
Maevea yang mengenakan gaun indah berwarna emas menghentikan langkahnya, dia berbalik dan melihat Liam yang memasang wajah tidak bahagia.
"Kenapa kau pergi? Kau cemburu, huh!" Liam berkata dengan nada mengejek.
Maevea terkekeh kecil. "Aku merasa mual, jika aku bertahan lebih lama mungkin aku akan muntah di sana. Dan aku tidak cemburu sama sekali, meski kau bercinta di depanku sekali pun aku tidak akan cemburu. Liam, ingat dengan baik aku bersedia bertunangan denganmu karena keuntungan, jadi tidak ada perasaan yang terlibat sama sekali."
Kedua tangan Liam mengepal. Dia semakin membenci Maevea. Pria itu meraih bahu Maevea lalu kemudian mendorongnya ke dinding, berikutnya pria itu mencium Maevea dengan kasar.
Maevea merasa bibir Liam sangat kotor, wanita itu menggunakan semua tenaganya untuk mendorong Liam, tapi Liam yang seperti kesurupan tidak melepaskan Maevea sama sekali.
Jalan terakhir yang Maevea ambil adalah menggigit bibir Liam hingga berdarah.
Liam memegang bibirnya, wajah pria itu menjadi semakin merah karena marah.
Tubuh Maevea bergetar karena amarah di dalam tubuhnya. Dia merasa sangat dipermalukan hari ini. Wanita itu menggerakan tangannya dengan cepat lalu mendarat di wajah tampan Liam.
"Maevea, kau berani menamparku!" geram Liam.
"Itu adalah apa yang pantas diterima oleh bajingan sepertimu!"
"Maevea, kau benar-benar bernyali. Kau sepertinya lupa bahwa bisnis keluarga Collins saat ini bergantung pada keluarga Gilloti."
"Liam Gilloti, pergilah ke neraka!" Maevea menendang kejantanan Liam. Dia berharap pria itu impoten selama sisa hidupnya.
Rasa sakit yang tidak tertahankan dirasakan oleh Liam, tapi yang lebih membuatnya marah pada Maevea bukan karena rasa sakit itu, tapi karena Maevea mempermalukannya di depan banyak orang.
tbc
Suara tangis bayi memecah keheningan ruangan itu. Rasa sakit yang dirasakan oleh Maevea karena kontraksi kini telah terbayarkan. Dia begitu emosional sampai akhirnya dia mengeluarkan air mata. Dia dan putrinya telah berjuang bersama-sama, dan perjuangan mereka berhasil.Semakin dekat dengan waktu melahirkan Maevea merasa sedikit takut. Dia bukan takut melahirkan, tapi takut jika dia tidak cukup kuat untuk melahirkan putrinya.“Sayang, kau telah melakukannya dengan sangat baik.” Rael mengecup puncak kepala Maevea dengan lembut. Setelah melihat perjuangan istrinya melahirkan, dengan semua rasa sakit, keringat dan darah. Rael semakin berjanji pada dirinya sendiri bahwa tidak akan pernah menyakiti atau mengecewakan istrinya.Rael menghapus air mata istrinya yang jatuh. “Terima kasih karena telah berjuang untuk putri kita. Terima kasih karena telah melahirkan putri yang cantik untukku. Istriku, aku sangat mencintaimu.”Hati Maevea sangat tersentuh karena kata-kata suaminya. “Aku juga sanga
“Nona, bolehkah saya mendapatkan nomor ponsel Anda?” Seorang pria muda berdiri di sebelah Maevea. Pria itu memiliki penampilan yang baik.Adele yang duduk di seberang Maevea sudah siap siaga, wanita itu akan mematahkan leher pria di dekatnya jika berani menyakiti nyonyanya.Maevea meletakan segelas kopi yang baru sedikit ia minum. Wanita itu menggerakan coat yang ia kenakan. Dia kemudian menunjuk ke perutnya.Tanpa mengatakan apa-apa, pria yang tadi meminta nomor ponsel segera menyingkir.Adele tersenyum kecil melihat itu. Nyonyanya tidak mengatakan apapun, tapi dia berhasil mengusir pria yang mendekat ke arahnya. Ini bukan pertama kalinya ada pria yang meminta nomor ponsel nyonyanya, tapi seperti hari ini nyonyanya selalu menolak mereka semua.Maevea kembali menyesap kopinya, dia menikmati setiap teguknya. Setelah selesai wanita itu segera meninggalkan cafe di pinggiran kota yang nyaman dan tenang.Maevea sering mengunjungi cafe ini ketika dia masih lajang, dibandingkan dengan restor
Kehamilan Maevea saat ini sudah memasuki minggu ke dua puluh empat. Wanita itu kini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan Azuela yang sudah resmi menjadi kakak iparnya sejak satu bulan lalu.“Zue, lihat bukankah gaun ini sangat lucu.” Maevea menatap gemas ke gaun berwarna merah muda yang ada di depannya. Saat ini Maevea dan Azuela berada di toko pakaian anak.Maevea sebenarnya tidak ingin membeli pakaian anak, tapi ketika dia melewati toko itu kakinya melangkah masuk ke sana karena pakaian-pakaian yang menarik perhatiannya.“Ya, itu benar-benar menggemaskan, Eve.” Azuela menatap gaun itu dengan berbinar. Dia juga menyukainya.“Yang ini juga lucu, Zue. Ini juga. Astaga, aku menyukai semuanya.” Maevea sangat bersemangat. Dia ingin membeli semuanya sekarang.“Putrimu akan berganti pakaian setiap menit jika kau membeli semua gaun di toko ini, Eve.” Azuela menatap Maevea geli.“Tidak, aku harus tenang. Aku tidak boleh membeli pakaian yang nanti tidak terpakai oleh putriku.” Ma
Satu minggu berlalu, Rael yang seharusnya kembali hari ini tidak bisa kembali karena cuaca buruk di sana. Mungkin Rael masih harus berada di sana untuk beberapa hari lagi.Selama satu minggu ini Maevea sulit tidur, bahkan setelah dia melakukan panggilan video dengan Rael dia masih tidak bisa memejamkan matanya.Maevea selalu berharap Rael cepat kembali, tapi hari ini Rael memberitahunya bahwa pria itu tidak bisa kembali. Maevea tidak mengeluh ketika Rael memberitahunya, tapi ketika panggilan selesai dia mulai menangis seperti anak kecil.Maevea tidak mengerti apa yang salah dengannya. Dia sepertinya begitu ketergantungan dengan Rael.Setelah menangis untuk beberapa saat, Maevea meninggalkan sofa. Dia pergi ke meja rias dan melihat wajahnya yang sembab.Mata Maevea yang awalnya fokus pada cermin, kini tertuju tanggalan yang ada di atas meja rias. Detik selanjutnya wanita itu membuka laci dan mengambil sesuatu dari sana lalu bergegar ke kamar mandi.Beberapa saat kemudian dia keluar dar
Hari ini Maevea menghadiri sebuah seminar sebagai praktisi seni yang menjadi nara sumber di seminar tersebut. Sejak dia menyelenggarakan pameran tunggalnya, dia telah menerima banyak permintaan dari beberapa kampus untuk mengisi seminar sebagai nara sumber.Ketika wanita itu menjelaskan beberapa hal dan menceritakan tentang karya-karyanya semua mahasiswi dan mahasiswa yang ada di sana memperhatikannya dengan seksama.Maevea terkenal bukan hanya karena berbakat, tapi juga cantik. Para mahasiswi lebih muda dari Maevea, kebanyakan dari mereka masih berumur di bawah dua puluh tahun, tapi di mata mereka wajah dan bentuk tubuh Maevea terlihat seumuran dengan mereka. Belum lagi kulit Maevea yang tampak seperti salju. Benar-benar membuat kagum sekaligus iri.Sementara para mahasiswa mereka tidak bisa mengalihkan pandangan dari Maevea karena terpikat pada sosok itu.Namun, mereka semua cukup sadar diri. Mereka semua tidak akan pernah mampu bersaing dengan Rael Gilloti.Waktu seminar berakhir.
“Ibu dan anak dari keluarga Chester ini benar-benar mengerikan.” Raytan mencela perilaku Olyne dan Irene. Dua wanita itu telah melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh wanita yang dikenal karena kelembutan dan kemurahan hatinya.“Wanita itu pasti ingin membalas dendam karena kehancuran putrinya dan keluarganya. Dia tidak berpikir dengan benar, seharusnya yang dia salahkan adalah putirnya sendiri bukan orang lain.” Morgan juga tidak habis pikir dengan isi kepala Irene.Dua sahabat Rael itu sangat geram dengan Irene yang mencoba untuk membunuh Maevea padahal Maevea tidak melakuan apapun. Seharusnya Maevealah yang memiliki pemikiran untuk membunuh Olyne karena wanita itu telah menjebak Maevea dua kali dan semua jebakannya sangat mengerikan.Rael terus mendengarkan kekesalan kedua sahabatnya yang tidak pernah terlibat dengan wanita mengerikan seperti Irene dan Olyne.Pintu ruangan terbuka. Rael melihat ke sana karena dia pikir yang datang adalah Maevea, tapi ternyata bukan Maeve
Dokter segera melanjutkan penanganan pada Rael, sementara itu di luar situasi sudah tidak sama lagi karena ada Lara di sana.Cedric menatap Lara dengan kecewa. “Lara, Ayah tidak pernah berharap bahwa kau akan menjadi kejam seperti ini.”“Ayah, aku juga putrimu, aku juga berhak menjadi pewaris. Jangan salahkan aku karena menjadi kejam karena ketidakadilan itu.” Lara membalas tanpa rasa bersalah sedikit pun.“Bagimu kekuasaan adalah yang terpenting, bukan?” Lize bersuara dingin. Kali ini dia benar-benar kehilangan simpatinya terhadap Lara. “Kau tidak menghargai hubungan persaudaraanmu dengan Rael sama sekali.”“Bukan hanya aku yang seperti itu, Bu, tapi Rael juga. Apakah dia pernah menganggapku sebagai saudaranya? Baginya aku hanyalah orang luar.”Lize mendengkus sinis, hatinya sakit. “Kau memang tidak tahu ini, Lara. Namun, Lara kau salah. Rael tidak menganggapmu sebagai orang luar. Ketika kau mengalami pendarahan saat melahirkan Liam, Rael adalah orang yang telah mendonorkan darahnya
Hari ini pameran tunggal Maevea dilakukan. Wanita itu dan timnya telah mempersiapkan hari ini dengan sangat baik.Semua karya lukisan Maevea telah dipajang. Para pengunjung juga telah berdatangan. Pegawai Maevea datang ke beberapa pengunjung untuk menjelaskan tentang lukisan atasannya.Harga dari masing-masing lukisan Maevea cukup mahal mengingat karya-karya yang dihasilkan oleh tangan Maevea sangat indah dan bernilai seni tinggi.Dalam beberapa menit lukisan Maevea telah terjual lebih dari sepuluh lukisan. Dan rencananya Maevea akan menyumbangkan setengah dari hasil penjualan lukisannya untuk badan amal.Seluruh anggota keluarga Collins dan Gilloti juga hadir di pameran yang diselenggarakan di ruangan seni yang cukup besar. Namun, Lara dan Jhon pergi lebih dahulu, mereka hanya datang untuk memberi ucapan selamat pada Maevea. Dua orang itu tentu saja tidak akan tahan melihat kebahagiaan Maevea setelah kehancuran keluarga Chester dan juga perusahaan keluarga tersebut.Sementara Liam
“Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya.Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?”“Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.”“Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.”Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya.Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis.Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati.Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.”“Kau bisa merasakan manisnya kapanpun kau mau, Suamiku.”Rael tertawa kecil. “Istriku benar-benar pandai bicara.”Maevea ikut tertawa, lalu setelah itu dia melihat ke jam di tangannya dan kembali pada Rael. “Ayo berangkat, kau mungkin akan terlamba
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments