Share

Kekhawatiran Arrumanda dan Kearifan Raja

Dapunta Hyang melangkah dengan santai didampingi oleh Guru Ma di sisi kanan, sedangkan Daiyun berada di belakang keduanya.

Obrolan keduanya terlihat sangat ringan dan dalam kehangatan sehingga sesekali sang Datu Maharaja tampak tersenyum bahkan tertawa pelan.

Datu Telinga Utara menghela napas lega sembari memberi isyarat pada empat dayang bahwa sang raja sedang menuju ke arah mereka, pintu utama kuil yang terbuka lebar.

Sang raja hanya sedikit mengernyitkan kening ketika mendapati bahwa Arrumanda berdiri bersama empat dayang, menunggu dirinya.

Dia berputar menghadap Guru Ma.

“Baiklah, Guru,” ucapnya dengan tangan menggenggam tangan sang Guru Besar. “Sampai nanti. Masih banyak hal yang ingin saya bicarakan dengan Anda.”

“San chai, san chai,” Guru Ma sedikit membungkuk, begitu juga dengan Daiyun. “Senang berdiskusi dengan Anda, Yang Mulia. Semoga diberkahi.”

“Terima kasih.”

Dapunta Hyang tersenyum dan memberikan rasa hormatnya pada Biksu Budha tersebut dengan sedikit membungkukkan badan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status