Share

Sebuah Mimpi

“Entahlah!” Dangmudo Basa mendesah panjang dengan tertunduk dan dua tangan berada di pinggang.

Tapi empat pengawal pribadinya itu dapat melihat satu senyuman tak biasa di sudut bibirnya.

“Mungkin benar kata-kata orang tua.”

“Hah?!” Kanteh mengernyit.

Begitu pula dengan tiga rekannya demi mendengar ucapan snag Putra Mahkota.

Dangmudo Basa tertawa tanpa suara memandang langit nan membiru dan gerombolan burung terbang ke arah yang berbeda nun jauh di atas sana.

“Jinak-jinak merpati,” gumamnya setengah tak terdengar. “Di saat kau mengira bahwa seorang gadis akan tertawan oleh hatimu, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Ahh, aku tidak akan pernah memahami hati wanita.”

Mengertilah keempat pengawal itu dengan apa yang diucapkan oleh sang Putra Mahkota.

Kirat datang menghampiri.

“Jangan terlalu engkau pikirkan, Angku Mudo,” ucapnya seraya menyentuh bahu si pemuda rupawan. “Lagi pula, gadis itu seorang pendekar. Dan seorang pendekar, tidak terbiasa terikat dengan banyak hal. Salah satunya, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jakarta Kita
keren sekali uda author...mulai naik tensi ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status