Share

Part 126 Rindu yang Tak Pernah Selesai 1

Author's POV

Malam kian pekat bercampur dengan hujan deras yang mengguyur bumi. Hujan yang tenang tanpa angin dan gempuran guruh yang biasanya menggelegar seolah hendak mencambuk isi bumi.

Hawa dingin menguar dan menenangkan. Menambah syahdu suasana malam.

"Aku susui Kalandra dulu, Mas," kata Embun terus beranjak mendekati box. Bayi yang tertidur pulas dibangunkan karena sudah waktunya minum susu. Suasana hujan membuat tidurnya cukup anteng.

"Mas, mau ngecek pintu sama jendela dulu, ya." Andrean keluar kamar setelah mencium kening baby Kalandra.

Setelah Andrean pulang kerja, Mbok Darmi sama Pak Karyo juga pulang ke rumahnya. Jadi tiap malam mereka hanya tinggal bertiga. Mbok Darmi sempat menemani hingga baby Kalandra hingga berusia satu bulan. Wanita itu menolak tinggal di rumah Andrean karena harus menjaga cucunya juga jika Cici mendapatkan kerja shift malam. Wanita itu bekerja di pabrik sepatu yang ada di kota kecil mereka.

Andrean menyentuh kursi goyang di ruang tengah. Di mana ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Selalu sedih kalau cerita tantang Andrean dan mama Lili ......
goodnovel comment avatar
Avi Putriana
Rindu yang paling menyakitkan, ketika tak bisa bertemu karena di pisahkan oleh kematian. Nyesek banget mas Andrean..
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
semoga kalandra nggak ngalamin, nasib seperti papanya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status