Share

Part 125 Sebuah Keputusan 2

Author's POV

Miranda meletakkan ponsel dan menutupi wajah dengan kedua tangannya. Menangis hingga tubuhnya terguncang.

Rangkulan hangat membuat Miranda menoleh. Hendriko menenangkan dengan mengusap lembut bahunya.

"Aku nggak ingin mereka bercerai," ucap Miranda parau. Kemarin-kemarin memang ia menyerahkan keputusan pada mamanya dan rela jika memang perpisahan yang akan mereka pilih. Namun setelah keputusan diambil, ia merasakan ketidakrelaan.

Hendriko sendiri tidak tahu harus berkata apa. Ia tidak bisa ikut campur dalam urusan mertuanya. Terlebih sang mama mertua yang telah curiga dengan pernikahannya sempat menegur kemarin. "Jika kamu memang nggak bisa hidup dengan Miranda seperti pasangan pada umumnya, biarkan dia kembali pada mama. Jangan sakiti dia, Hen."

Sekarang ada cinta yang harus ia perjuangkan di tengah krisis kepercayaan tentang perasaan itu. Rumah tangga bukan untuk ujicoba, jika tidak cocok akan ditinggalkan dan digantikan. Tidak seperti itu.

"Bagaimana jika papa dan mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
ikut bahagia hubungan adik kakak sudah lebih dekat dan saling menyayangi lagi... Andrean mau buka puasa dulu Hendri, baru ngeh dia istrinya udah selesai nifas ...
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
ah terhuraaa lht hubungan keduanya.. Hendriko bisa ngomong begitu, pdhl sakitnya tuh disini... move on yah kan ada Miranda, gas terus biar kal ada tmn nya
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
terima kasih kak author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status