(WARNING 21+) Esme Lawrence Smith adalah anak yatim piatu dan dirawat oleh pasangan mafia terkenal di Brazil, tetapi ketika sudah berumur 21thn tanpa sepengetahuan kedua wali orangtuanya, Esme menjadi agent CIA dan tidak menyangka akan mendapatkan misi untuk mencari informasi tentang Pemimpin sebuah geng mafia. Dan yang ternyata adalah Austin Richards Hernandez, gagah, tampan, kaya, sadis, dan tidak memiliki hati nurani. Ia akan membunuh siapa saja yang mengusik kehidupannya. Lalu apa yang akan terjadi jika seorang Agent CIA dan Mafia yang sama sama kelas kakap bertemu ? Kedua pihak yang saling bertolak belakang, Esme yang harus menjadi wanita simpanan semata seorang ketua mafia, tanpa Austin tahu identitas asli Esme yang sebenarnya. Semakin lama ia banyak menghabiskan waktu dengan Austin, semakin membuat dirinya berada di dalam masalah besar...yaitu jatuh hati padanya. Tetapi terdapat seseorang yang selalu menyelamatkannya disaat Esme dalam bahaya, bisakah Esme menemukan orang tersebut ? Akankah permusuhan bisa cinta abadi ? Akankah mereka bertahan ditengah semua masalah ini ? Apakah Austin bisa jatuh hati seorang Agent CIA yang mengusik hidupnya ? Apakah terdapat lawan untuk mendapat hati Esme ? ----- Akankah Esme dapat merayu targetnya dan menyelesaikan projectnya meskipun Esme berada dalam lingkaran cinta segitiga antara ketua mafia dan penyelamat hidup yang sama sama memperebutkan hati seorang Esme Lawrence Smith
View MoreDi pinggiran jalan kota Spanyol, seorang gadis muda yang masih berumur sekitar 17thn harus menghadapi nasib malang yang menimpa seluruh keluarganya. Tragedi yang terjadi beberapa tahun sebelumnya membuat trauma besar di dalam dirinya tetapi sekarang ia sudah melewatinya dan menjadi wanita tangguh dan pemberani. Esme Lawrence Smith yang tinggal dan hidup di pinggir jalan kota Brazil dengan cara mencuri uang, lalu makanan untuk dirinya bertahan hidup. Kurang lebih sudah setahun ia tinggal di pinggiran kota sampai suatu hari…
Ia mencuri uang di Lorong gang rumah yang begitu sepi dan kumuh tetapi ia mencuri dari orang yang salah. Orang itu ternyata salah satu member geng mafia terbesar yang ada di kota Spanyol, Mafia Roycival. Tidak seperti pada orang biasanya yang tidak menyadari kalau uang mereka akan dicuri tetapi kedua orang yang ada di depan Esme sudah bisa menebak dan memprediksi tindakannya. Mungkin bagi Sebagian besar gadis lain akan merasa ketakutan Ketika dipojokkan oleh stranger yang tidak dikenal apalagi stranger tersebut member dari Mafia Roycival.
Walaupun Esme terpojokkan karena aksinya yang tertangkap basah oleh kedua lelaki bertubuh kekar ini, tidak membuat Esme takut melainkan memberikan ekspresi menantang dan tidak ada takut. Kedua lelaki ini memberikan ekspresi kaget Ketika melihat ekspresi lawannya yang bukan takut tapi menantang. Bagi mereka,Esme memiliki sebuah potensi dari bakatnya, kegigihannya serta keberaniannya.
“Gadis cantik sepertimu seharusnya tidak tinggal di daerah sini,” ucap pria pertama
“Semestinya kau menikmati sebuah rumah besar dan hidup enak.” Ucap pria kedua
Dua perkataan itulah yang selanjutnya membuat Esme dibawa ke sebuah mansion besar dan begitu terpencil dari kota. Mungkin orang tidak akan menyadari kalau ternyata di pelosok kota Spanyol terdapat mansion yang sulit sekali untuk ditemukan karena lokasinya yang begitu dalam. Jika berada di jalan saat malam hari maka kebanyakan orang akan menghindar dan mencari jalan yang lebih terang dan ramai.
Sejak hari itu Esme tinggal disebuah mansion besar Bersama dengan Elanor dan suaminya yang bernama Frederick atau biasa yang dipanggil Boss. Selama Esme tinggal di mansion mafia roycival, ia diajarkan tentang hidup, dan cara mengorganisasi sebuah kasus criminal. Mereka juga mengajarkan untuk bertarung, berjudi, mencuri dan membunuh. Tetapi kebanyakan ajaran dari mereka hanya ingin membuat Esme seperti sosok dari Femme Fatale.
Ketika usianya beranjak 19 thn Esme sudah sering melihat berbagai aksi pembunuhan, penculikan dan perdagangan obat terlarang. Dan sudah lebih dari dua tahun dan sekarang Esme sudah terlatih dan siap untuk menjadi Femme Fatale. Elanor yang merupakan istri dari ketua mafia sangat memperlakukan Esme seperti putrinya sendiri dan begitu memberikan kasih sayang layaknya orang tua kandung kepada Esme walaupun tidak dengan Frederick yang begitu tajam dan galak kepadanya.
Setelah bertahun tahun bergabung dengan geng mafia Roycival dan juga membantu dalam beberapa pekerjaan yang dilakukan seperti layaknya seorang mafia. Esme yang setelah berumur 22 tahun berencana ingin keluar dan hidup mandiri di Amerika. Esme merasa ia tidak bisa terus terus berada di sini tapi ia juga ingin merasakan hidup sendiri di negara lain. Esme memasuki kamar Frederick dan juga Elanor disaat mereka sedang mengobrol Bersama di dalam.
“Apakah aku mengganggu waktu kalian ?” tanya Esme yang masih berdiri di pintu Ketika menyadari Elanor dan Frederick sedang menikmati waktu Bersama
“Of course not, miha.” Ucap Elanor
Sejak Esme tinggal di mansion Bersama dengan Elanor, ia selalu memanggil Esme dengan sebutan Miha atau dibaca dengan Mia. Itu hanya panggilan sayang Elanor kepadanya dan Esme tidak mempermasalahkan hal tersebut. Esme menutup pintu kamar Frederick dan berjalan ke arah mereka berdua. Esme duduk di atas pinggiran ranjang sedangkan mereka duduk di sebuah sofa yang biasa menjadi spot mereka untuk mengobrol atau sekedar minum teh.
“Aku ingin tinggal di Amerika.” Ucap Esme langsung
“What’s wrong, Miha ? Kenapa kamu tiba tiba ingin tinggal disana ?” tanya Elanor
“Aku hanya ingin sesuatu yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya dan hal itu hanya bisa aku rasakan Ketika aku hidup mandiri.” Jelas Esme
“Fred, apakah tidak ada tanggapan sedikitpun darimu ?” tanya Elanor menatap sinis kearah suaminya
“Kau sudah persiapkan apa yang dibutuhkan nanti ?” tanya Frederick membuang muka dari Elanor dan bertanya dengan cara bicaranya yang tegas
“All ready, aku tinggal mencari pekerjaan tetap disana.” Ucap Esme ikutan santai
“Kau ingin pergi kapan ?” tanya Frederick lagi dengan nadanya yang sedikit tajam
“Lusa, aku juga sudah memesan tiket.” Ucap Esme acuh dengan nada biasanya Fred
Frederick tidak Kembali bertanya, sejak dulu ia memang seperti itu hanya menanyakan beberapa pertanyaan saja lalu jika dirasa cukup olehnya maka akan diam saja. Esme sempat mengagumi sosok Frederick yang terlihat ganas, gagah dan Tangguh tetapi Ketika Bersama dengan istrinya, Elanor ia bisa menjadi laki laki pemalu dan penurut.
“Apa kau tidak ingin menyampai pesan apa apa ? Miha akan pergi dan entah kapan ia akan balik lagi kesini.” Ucap Elanor sambil menyenggol siku suaminya
“Jaga dirimu baik baik, jika ada masalah kau sudah tau harus menelpon siapa.” Ucap Frederick singkat jelas dan juga tegas.
Elanor yang sedikit manyun Ketika mendengar pesan yang begitu singkat dari suaminya untuk Esme langsung berdiri dan memeluk Esme dengan begitu erat.
“Oh Miha, Kenapa waktu begitu cepat hingga kau sudah tumbuh menjadi perempuan yang cantik, sepertinya baru kemarin kau datang kemari sebagai gadis kecilku. Tolong jaga diri baik baik, jangan lupakan kami disini. Kalau kau ingin kemari kabari kami dan aku pasti akan menyabutmu Kembali, Miha.” Seru Elanor sambil mengusap punggung Esme
“Gracias Ela, Aku pasti akan Kembali ke Spain dan tidak mungkin melupakan kalian. Gracias por todo (Terimakasih untuk semuanya).” Balas Esme
Esme membiarkan Elanor dan Frederick untuk mengobrol kembali, Esme segera keluar dari kamar mereka dan menuju ke kamarnya yang jaraknya tidak jauh dengan kamar mereka. Ketika sudah sampai di kamarnya ia selalu mengunci pintu kamarnya, ini salah satu kebiasan member mafia Roycival karena kita tetap harus waspada dengan bahaya dari luar apapun itu. Esme melihat sekeliling kamar yang ia digunakan sejak ia pindah ke mansion ini, semua sudah terlihat begitu rapih dan kembali ke bentuk awalnya.
TO BE CONTINUED ----
____________________Terimakasih sudah membaca sampai sejauh ini. Jangan lupa untuk masukkan Novel Bet On Me ke dalam Libary kalian dengan klik tanda + ya. Dan jangan lupa juga untuk meninggalkan komentar untuk memberi semangat kepada Author juga Hehehe. Jika kalian berkenan, boleh di request a friend di F* author @Heiikez. Terimakasih
Hembusan angin pagi yang masuk ke dalam sebuah ruangan makeup langsung mengipas seluruh helaian rambut Esme yang sudah di hias dengan begitu indah ditambah Veil putih panjang di bagian belakang. Hari ini adalah hari bahagia sekaligus hari barunya Esme untuk memulai hidupnya yang baru dan melupakan kejadian kelam, sedih yang terjadi di masa lalu. Seluruh Member Poison Angels sudah berkumpul dan mengabadikan moment mereka bersama dengan Esme di hari bahagianya."Ash ! Padahal kita sudah sepakat untuk Melajang bersama." ucap Sabrina sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Kalau begitu kau saja yang melajang. Melihat Esme mengenakan gaun putih seperti ini membuaku jadi begitu iri untuk ikutan menikah, hanya kurang calonnya saja." ucap Amber sambil cemberut melihat pakaian yang Esme kenakan model V depan belakang sehingga terlihat kesan Hot serta Sexy Saat ia gunakan."Aku juga ! Tingga kita tunggu saja siap
'Ini tidak bisa terjadi. TIDAK MUNGKIN !' Batin Esme berteriak ketika melihat sosok yang ada di depannya sudah tergeletak tak bernyawa lagi dengan sebuah peluru yang masih tersimpan di dalam kepala orang tersebut akibat tembakan yang ia kenakan kepada diri sendiri.Esme sudah berusaha mati-matian menanti penderitaannya dan inikah hasil yang Esme dapatkan ? Andai saja ia tidak mendengar perkataan Frederick dan perkataan Johan maka orang yang ada di depannya tersebut tidak akan berakhir segampang ini. Esme tidak terima jika Theizz harus berakhir dengan jalan yang begitu cepat, yaitu dengan bunuh diri. Esme ingin membuat Theizz merasakan sebuah penderitaan di dalam sel penjara dengan tuduhannya selama seluruh hidupnya di balik jeruji."Esme Esme !!" seru Aaric berlari masuk ke dalam dan langsung memeluk Esme dengan begitu erat seperti orang yang takut akan kehilangan lagi."Aku tidak terima dia mati dengan mudah
Theizz yang mendengar sebuah suara perempuan dari arah belakangnya tentu saja langsung terlintas dengan nama Esme di dalam kepalanya. Theizz mendongakkan kepalanya dan seketika ia dapat merasakan sebuah benda yang sudah diarahkan tepat ke bagian kepalanya, apa lagi kalau bukan senjata api. Esme tersenyum miring menyadari Theizz yang tampaknya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui siapa dirinya."Désolé de vous avoir fait attendre si longtemps." ucap Esme sambil tertawa pelan(Maaf Membuatmu menunggu lama.)"Je sais déjà que vous regarderez, qu'attendez-vous?" ucap Theizz berbalik badan dan tersenyum lebar menunjukkan kalau ia sama sekali tidak takut dengan sebuah senjata yang mengarah ke kepalanya.(Aku sudah tahu kalau kau akan mengincarku, apalagi yang kau tunggu sekarang ?)"No lo haré tan fácilmente, Theizz" balas Esme menarik kerah Theizz unt
Setelah menghabiskan waktu berbincang-bincang membahas mengenai rencana yang akan Esme lakukan kepada Theizz tentu saja terus mendapat tolak belakang dengan Johan yang tidak mengizinkannya untuk membunuh. Mungkin Theizz bisa membunuh satu keluarga Esme tetapi Johan tidak bisa membiarkan Esme untuk ikutan menjadi seorang pembunuh, memang selama Esme bekerja menjadi Agent CIA dengan lebih daru puluhan project tidak ada satupun dari project yang Esme dapat melibatkan nyawa orang melayang. Hanya baru kali ini saja terlintas di benak Esme untuk membunuh seseorang yaitu Theizz sendiri.Sekarang Esme sedang berada di dalam sebuah mobil sewaannya karena tidak akan mungkin Esme kembali ke hotel tempat penginapannya yang saat Esme lewati saja begitu banyak anak anak Roycival yang berkelerian disana. Oleh karena itu Esme memilih untuk menyewa sebuah mobil yang sedikit tua tapi masih bisa Esme gunakan walaupun kecepatannya sangat berbeda dengan mobil listrik miliknya.
Tetesan darah terus mengalir deras dan dapat dirasakan sesuatu yang hangat terus mengalir ke seluruh wajah Esme yang habis dilumuri oleh darah. Kondisi yang sedang dialaminya sekarang sangat tidak mendukungnya untuk meminta tolong karena itu hanya akan menambah kecurigaan orang orang dan membuat masalah kecil ini menjadi lebih besar. Tetapi setidaknya Esme dapat bernafas lega karena telah lolos dari orang yang mengincar untuk membunuhnya. Siapa lagi kalau bukan Theizz yang menyuruhnya sudah jelas ia merasa takut jika Esme melakukan macam macam padanya setelah terkuat seluruh fakta yang membunuh seluruh anggota keluarganya."Anda tidak kenap--" ucap seorang anak kecil melihat kondisi Esme seperti seseorang yang kebingungan. "OH FU*K!" seru Esme spontan karena merasa kaget dengan kedatangan anak kecil di sampingnya."Kenapa seluruh tubuh anda dilapisi oleh darah ?" tanya anak kecil itu mencolek kulit Esme yang telah dilumuri oleh d
Austin berjalan lemas menuju mansion miliknya yang kini terasa begitu sepi dan juga hampa. Sudah begitu banyak anak anak Mavros yang memilih untuk ikut bersama dengan Theizz ketimbang bersama dengan Austin yang ingin mengubah Mavros. Austin mengusap wajahnya dengan kasar sampai ketika terkejut melihat kehadiran Henry yang sedang duduk menunggu kedatangan Austin pulang."¿Dónde has estado todo el día? Te llamé pero no contestaste." tanya Henry ketika sudah menyadari kehadiran Austin yang baru saja menginjakkan kakinya ke Mansion miliknya di jam 9 malam.(Kemana saja kau seharian ini ? Aku menelponmu tapi tidak kau angkat angkat.)"Estoy cansado hoy ... quiero descansar primero." balas Austin merasa seluruh tubuhnya melemas dan tidak ada tenaga lagi.(Aku sedang lelah hari ini ... aku ingin istirahat dulu.)"Necesito tu ayuda, Austin. Este es el problema de Theizz y nec
Esme dan Aaric berjalan keluar dari gedung Agent CIA untuk terakhir kalinya. Esme yang setidaknya sudah terlepas dari sebuah pekerjaan dan membuatnya menjadi seorang pengangguran sama sekali tidak membuat Esme pusing atau juga malu dengan status penganggurannya. Esme langsung memasuki mobil Aaric dan disusul pula oleh Aaric yang langsung menancapkan gasnya menuju arah balik pulang. Tetapi Esme yang melihat terdapai sebuah kedai makanan di pinggir jalan tampak begitu ramai diserbu oleh pembeli membuat Esme tertarik untuk mencobanya."Tidak lama kau baru saja makan dan kau ingin makan lagi ?" tanya Aaric tetap menurut dengan menepikan mobilnya di pinggir jalan."Aku hanya penasaran ... kita bisa membawa makanannya pulang." ucap Esme melepaskan sabuk pengamannya dan segera turun dari mobil Aaric."Oh ya ... kau tunggu saja disini aku tidak akan lama." Seru Esme di kaca jendela sebelum dirinya berjalan masuk ke d
"Querida Esme, no estás tramando algo, verdad?" tanya Elanor sedikit was was melihat ekspresi wajah Esme yang menjadi tajam dan kesal.(Esme sayang, kau tidak sedang merencakan sesuatu bukan.)"Esme, entendemos que debes estar molesta y enojada en este momento, pero vengarse no es algo que siempre te enseñe." jelas Frederick meningatkan Esme untuk tidak melakukan hal jahat dengan membalas dendam.(Esme kami mengerti kau pasti kesal dan marah sekarang tetapi membalas dendam bukanlah hal yang selalu aku ajarkan padamu.)"No, no ... después de todo Mateo se ha ido, ¿por qué vengarse de él? Tal vez tenga una fiesta junto a su tumba." ucap Esme berusaha santai di depan yang lain.(Tidak tidak ... lagipula Mateo sudah tidak ada jadi untuk apa membalas dendam padanya ? Mungkin aku hanya akan merayakan pesta di sebelah kuburannya.)"Esme !" bentak Elanor kaget ketika
Italy 10.00 a.mEsme yang berlarian mengejar seekor kupu kupu biru yang mengipas kedua sayap indahnya kemana mana di halaman belakang rumah Esme. Esme yang sudah sedari pagi berlarian kemana mana sekitar halaman belakang rumahnya tiba tiba merasa haus dan juga merasa lelah. Sudah menjadi aktivitas Esme sejak ia mulai bisa berlari, Esme begitu menyukai bermain di taman belakang rumahnya tempat para bunga kesukaan ibunya tumbuh disana. Esme yang kerjaannya hanya berkeliling mencabut satu tangkai bunga dan menyusunnya menjadi satu bouqet untuk ia berikan ke ibunya ketika akan pulang. Esme kembali berlari menuju rumahnya yang cukup jauh mengetahui halaman belakang begitu luas."Mamma sono tornata a casa, ho portato dei fiori ---" ucap Esme terhenti ketika melihat banyak sekali bercak darah dimana mana.(Mama aku pulang, aku bawa bunga ---)Esme mendapati kedua adek laki lakinya yang sudah ter
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments