Share

35. Panik

Hari-hari berlalu, kepadatan pekerjaan membuat Nadia dan Arian masih saja dalam mode dingin karena keduanya jarang sekali berinteraksi. Nadia selalu pulang sore hari, sedangkan Arian pukul tujuh malam baru pulang, dan kadang lebih malam. Hal itu membuat kerenggangan antara keduanya jadi semakin berlarut-larut. Berkali-kali Arian berniat untuk mengajak Nadia berbicara, tetapi selalu saja ada halangan. Entah Nadia yang sudah terlelap lebih awal, atau Nadia yang terlihat sibuk mengecek laporan toko, atau malah dirinya yang terlalu sibuk. Arian memang tipe ormag yang tidak bisa membiarkan pekerjaan, sebelum pekerjaan itu selesai dia selalu menyelesaikannya di rumah sebelum tertidur.

Pagi hari, Arian yang baru membalikkan badannya menghadap ke tempat Nadia berbaring tak sengaja menyenggol tubuh istrinya. Dia langsung terbangun, merasa aneh karena Nadia ternyata masih terlelap, biasanya istrinya itu selalu sudah meninggalkannya di saat Arian baru membuka mata.

Melihat jam sudah menunjukka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status