Share

36. Payah !

Matahari merangkak semakin tinggi, seperti biasa, Arian akan membawakan sarapan terlebih dulu untuk Nadia sebelum dia berangkat ke kantor. Namun, kali ini Nadia menahannya saat Arian akan meninggalkan kamar.

"Mas..." Ucapnya dengan lesu

Arian yang mendengar itu langsung menoleh tanpa mengatakan apapun.

"Biar aku ikut kebawah saja sekarang." Ucapnya yang sudah turun dari trmpat tidur.

"Tidak perlu, saya akan bawakan sarapannya kesini. Kamu tunggu saja disini."

"Tapi, saya ingin sekalian ke taman, mas. Saya ingin menghirup udara segar, bosan saya di kamar terus berhari-hari." Ucapnya dengan memelas.

Arian tersenyum kecil sambil memalingkan wajahnya melihat itu.

"Baiklah, ayo."

Arian mendekati Nadia, dia sudah siap memapah sang istri. Namun, Nadia menggerakkan bahunya seperti tidak nyaman.

"Emmm, mas ? Saya bisa sendiri." Ucapnya sambil menepis lembut lengan Arian di bahunya.

"Benarkah ? Tapi saya akan terlihat seperti suami yang tidak berperasaan jika berjalan sendirian meninggalkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status