Dimanja sang Penguasa

Dimanja sang Penguasa

last updateLast Updated : 2025-03-09
By:  CheezyweezeUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
8Chapters
16views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Meski kehilangan penglihatan sejak 7 tahun yang lalu, Agni tidak pernah frustasi menjalani hidupnya. Namun, pertemuan gadis cantik itu dengan Yosua Aksara mengubah segalanya. Pria yang dianggap penyelamatnya itu ternyata buronan polisi! Lantas, bagaimana nasib Agni? Haruskah ia melepaskan atau bertahan dengan Yosua kala cintanya mulai tumbuh pada pria itu?

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Perusak Pesta

Wajah Agni terlihat panik dengan tatapan kosong, dia terus berusaha melangkahkan kedua kakinya walaupun memang terlihat sangat kesulitan. Beberapa kali Agni hampir terjatuh karena tersandung sesuatu yang tidak dia lihat dan tangan kanannya bergerak aktif meraba-raba.Pun jauh di sana, suara itu sangat terdengar begitu menakutkan bagi Agni dan seakan membuat jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat."Kenapa jalanmu begitu cepat, sayang?" Suara itu begitu nyaring terdengar dan menggema seakan berada di dalam ruang yang kosong. Mereka berdua memang sedang berada di sebuah area tempat yang sudah lama tidak dipakai. Entah bagaimana ceritanya Agni bisa sampai di sana dan bahkan sekarang sedang dalam keadaan tertekan dan ketakutan."Ti-tidak! Pergi menjauh dariku!" Getaran suara yang keluar dari mulut Agni membuat si pria itu tertawa nyaring. Walaupun jarak itu belum terlalu dekat."Hahaha ... dari suaramu itu kau terlihat cukup ketakutan, bukan begitu sayang?" Tentu saja pria terse...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
1. Perusak Pesta
Wajah Agni terlihat panik dengan tatapan kosong, dia terus berusaha melangkahkan kedua kakinya walaupun memang terlihat sangat kesulitan. Beberapa kali Agni hampir terjatuh karena tersandung sesuatu yang tidak dia lihat dan tangan kanannya bergerak aktif meraba-raba.Pun jauh di sana, suara itu sangat terdengar begitu menakutkan bagi Agni dan seakan membuat jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat."Kenapa jalanmu begitu cepat, sayang?" Suara itu begitu nyaring terdengar dan menggema seakan berada di dalam ruang yang kosong. Mereka berdua memang sedang berada di sebuah area tempat yang sudah lama tidak dipakai. Entah bagaimana ceritanya Agni bisa sampai di sana dan bahkan sekarang sedang dalam keadaan tertekan dan ketakutan."Ti-tidak! Pergi menjauh dariku!" Getaran suara yang keluar dari mulut Agni membuat si pria itu tertawa nyaring. Walaupun jarak itu belum terlalu dekat."Hahaha ... dari suaramu itu kau terlihat cukup ketakutan, bukan begitu sayang?" Tentu saja pria terse
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more
2. Pria Misterius
Anggara Agni, seorang sukarelawan yang tak hanya cantik, tetapi juga pintar memainkan alat musik gitar dan biola. Di samping suaranya sangat bagus, penampilan gadis itu tampak sempurna, terkecuali matanya yang memiliki sedikit kekurangan. Mata Agni begitu teduh, membuat perasaan siapa pun terlena dan terkagum-kagum pada keindahan mata cantiknya. Namun, saat mereka melihatnya berjalan dengan menggunakan tongkat sambil meraba-raba, kekaguman itu lantas berubah menjadi tatap penghinaan."Aku mau bayar sarapanku," ujar Agni sambil merogoh saku untuk mengambil beberapa lembar uang. "Ini uangnya," lanjut Agni sembari memberikan uang dengan nominal yang cukup besar. Setelah kasir menerima uang dari Agni dan gadis itu masih berdiri menunggu di depan kasir dengan memberikan senyum manisnya padahal tatapannya kosong."Tunggu apa lagi? Cepat pergi dari sini!" pekik kasir tersebut."Aku menunggu kembalian uangku tadi," sambung Agni."Tidak ada uang kembalian. Uangmu pas!" elaknya."Tidak mungkin.
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
3. Anak-Anak Jalanan
Tujuh tahun kehilangan penglihatan membuat Agni hidup dalam kegelapan, akan tetapi dia tidak merasakan frustrasi dalam menjalani hidup yang keras. Agni adalah wanita yang hebat, dia selalu tersenyum walaupun semua orang tahu derita yang dia alami sangat menyakitkan. Dia hanya mengandalkan tongkat dan insting pendengaran serta penciuman. Walaupun hidup sendiri, tapi banyak orang yang peduli padanya. Sebut saja Reynar.Reynar juga membantu mengembangkan bakat Agni dalam bermain biola, gitar, bernyanyi, hingga pernah memenangkan kontes biola. Reynar jugalah yang membayar lunas biaya sewa rumah tinggal Agni. Sedangkan Agni tidak tahu apa alasan Reynar membayar lunas sewa rumahnya. Yang jelas bagi Agni, Reynar sangat berjasa dalam hidup Agni.Sedangkan Nyonya Leikha, ibunda Reynar juga tidak protes ataupun keberatan. Wanita paruh baya itu juga selalu mendukung Agni. Dia termasuk wanita tua yang cerewet menasehati untuk tetap bertahan hidup di tengah keras dan kejamnya dunia ini. Meskipun
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
4. Buronan Polisi
Keempat anak buah pria bertato itu mengejar anak jalanan yang tadi melempari bosnya dengan batu. Sebuah balok kayu digunakan keempat anak buah si pria bertato untuk menyabet anak-anak yang memberontak. Sebagian anak lari menghindar, sebagian lagi masih kekeh dan berusaha menolong Agni."Cepat pergi! Jangan hiraukan aku!" Tangis Agni pecah saat mendengar rintihan dan tangisan serta teriakan kesakitan dari beberapa anak-anak jalanan.Meskipun dipukuli ada satu orang anak yang berusaha terus memberontak. Anak itu membawa sebuah batu besar, lalu dihantamkan nya dengan kuat ke arah orang yang tengah mengganggu Agni.Batu itu mengarah tepat di kepala si pria dan mengeluarkan darah."Brengsek! Anak sialan! Pukul anak itu sampai mati!" perintah pria itu."Jangan ... jangan sakiti dia. Aku mohon ...." Suara Agni bergetar saat mendengar teriakan dan rintihan anak jalanan yang paling tua. Anak itulah yang selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi Agni."Kak Agni, maafkan aku ...," ucapnya l
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more
5. Bau Aroma Parfum
Hari itu Agni masih dalam suasana berkabung. Kehilangan orang-orang tercinta yang ada di sekitar membuatnya merasakan kesunyian dan kesendirian. Meskipun begitu, Agni sudah mulai bisa tersenyum kembali. Dia benar-benar wanita tangguh yang mampu bertahan dalam kemalangan yang terus menimpanya.Walaupun dia sudah mulai bangkit untuk melanjutkan hidupnya, dia tetap merindukan anak-anak jalanan yang selalu diam-diam mengikutinya di belakang. Mereka yang selalu diam-diam melindungi dan menjaga Agni dari jauh. Hari itu saat Agni sedang berjalan perlahan masuk ke dalam sebuah gang. Agni mendengar suara sepatu yang mendekatinya. Hal itu membuatnya sangat khawatir. Terlihat dengan cara dia menggenggam erat tongkat yang sedang dia pegang."Bau wangi ini?" guman Agni mulai mengendus bau wangi parfum yang tidak asing baginya dan membuatnya semakin curiga, "Tuan yang baik hati, apakah kau ada di sini?" Agni tersenyum manis dengan pandangan kosong. "Kau menyebutku apa tadi?""Tuan yang baik hati.
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
6. Alergi pada Wanita?
Malam semakin larut. Kemudian Agni diantar Yosua pulang, "Aku pamit pulang." "Baiklah, hati-hati di jalan," sahut Agni tersenyum sambil melambaikan tangannya entah ke arah mana Agni melambaikannya, tapi Yosua sangat memaklumi. Pria itu berjalan pergi meninggalkan rumah Agni, tapi dari kejauhan Yosua kembali menoleh dan menatap Agni yang masih berdiri di depan pintu rumah dengan tatapan kosongnya. Yosua mengamati Agni dengan seksama sebelum akhirnya wanita itu memperlihatkan kesedihannya dengan air mata yang jatuh di pipinya. Hal itu membuat Yosua terkejut dan tidak bisa mengalihkan pandangannya. Bertepatan dengan itu, ada seorang pemuda yang lewat di sekitar sana dan terlihat terkejut saat melihat kehadiran Yosua di rumah susun tersebut. "Yo-Yosua Ak-sara ...." Suara itu terdengar gugup dan takut. Merasa terganggu dengan pemuda tadi, Yosua segera menarik leher pemuda tersebut dan mematahkan lehernya. Yosua melakukan hal itu tanpa basa-basi. KREEEKK! "Aaargh!" "Siapa itu? Ada ap
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more
7. Pesona Yosua Aksara
Yosua menatap tajam pada Clara. Pria itu paham apa yang dimaksud dengan gadis yang sedang berdiri di depannya. Namun, hal itu sepertinya membuat Yosua tidak berkutik. Kenapa?Sang mafia itu memang tidak begitu suka dekat dengan wanita. Dia selalu menjaga jarak dengan wanita, tapi hal itu tidak berlaku pada Agni."Ah, sial!" umpat Yosua pelan. Justru Yosua terjebak dengan kata-katanya sendiri. "Kenapa juga harus mabuk sih!" Menyalahkan diri sendiri."Bagaimana?" tanya Clara penasaran karena dari tadi tidak ada jawaban dari Yosua. "Apa ucapan anda yang tadi masih berlaku?" lanjutnya memancing Yosua."Aahh!" Yosua memegang kepalanya dan memberi isyarat. Bukan karena akting atau apa, tapi memang dia sering merasakan sakit kepala setelah banyak minum alkohol.Beberapa pengawal mendekati sang tuan untuk menenangkannya. Setelah beberapa menit barulah beberapa anak buahnya menyuruh Clara untuk berdiri agak menjauh dari tempat Yosua.Sejujurnya Clara juga tidak ingin dipermainkan dan malam itu
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
8. German Shepherds
Agni pun menanyakan soal kedatangan Reynar yang terlalu pagi. Tidak biasanya polisi muda itu datang ke rumah di jam 6 pagi. Paling pagi sekitar jam 7-an. Hal itu mengundang rasa heran pada diri Agni. "Hmm ... sebenarnya tidak ada kabar apapun. Aku hanya ingin membicarakan sesuatu denganmu," "Sesuatu? Apa soal donor mata?" tebak Agni. "Soal donor mata." Reynar menatap Agni yang pandangannya kosong menerawang ke depan. "Belum ada yang cocok dengan matamu. Mungkin akan butuh waktu lama untuk mencari yang cocok, tapi jika sudah menemukan yang cocok, dokter akan segera mengabariku," lanjut Reynar menjelaskan. Agni menarik napas panjang dan tangannya mencoba meraih cangkir yang ada di atas nakas. Melihat hal itu, Reynar bergerak untuk membantu mengambil cangkir dan menyerahkan pada Agni. Reynar menegangkan cangkir itu ke tangan Agni, "Terima kasih, Rey. Maaf, aku terus merepotkan mu." Agni menenggak teh hangat itu pelan-pelan karena masih sedikit panas. "Bagaimana?" tanya Reynar.
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status