Home / Lainnya / Dimanja Sang Penguasa / 10. Mencuri Satu Ciuman

Share

10. Mencuri Satu Ciuman

Author: Cheezyweeze
last update Last Updated: 2025-03-16 19:00:37

Agni merasakan napasnya yang tak beraturan. Dadanya begitu sangat sesak. Wanita itu terlihat sangat kelelahan karena terus dipaksa lari dalam keadaan mata yang tidak bisa melihat. Tentunya hal itu tidak mudah bagi Agni.

Yosua yang melihat Agni mulai kelelahan, lalu membawa wanita muda itu masuk ke ruang gelap di sela-sela yang sempit untuk bersembunyi. Agni sedikit memberontak dan hal itu membuat Yosua tidak bisa fokus.

"Aku mohon, lepaskan aku!" Berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cengkraman tangannya.

"Sssttt ...." Yosua membungkam bibir Agni agar tidak bersuara.

"Cari di sebelah sana!" pinta Reynar yang begitu yakin jika Yosua bersembunyi di tempat itu.

Agni yang mendengarkan suara Reynar seketika berusaha untuk berteriak. "Tolo——," pekik Agni yang bibirnya masih terbungkam. Hal itu langsung membuat Yosua panik. Seketika pria tampan itu membungkam bibir Agni dengan cara yang lebih ekstetik.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dimanja Sang Penguasa   11. Menjinakkan Leo

    "Si-siapa!?" teriak Agni dengan nada bergetar."Aku———Reynar!" Agni merasa lega saat mengetahui siapa yang ada di balik pintu tersebut. Perlahan Agni bangkit dari duduknya dan melangkah pelan menuju pintu."Kau tidak apa-apa, kan?" tanyanya sambil memegang kedua bahu Agni dengan kedua tangannya saat pintu itu terbuka. Reynar begitu mengkhawatirkan Agni karena ketika kejadian itu, dia menjadi sandera si mafia licik agar bisa melarikan diri."Aku tidak apa-apa, Rey," kata Agni."Ah, syukurlah." Reynar menundukkan kepalanya sambil posisi kedua tangannya masih memegang bahu Agni."Rey, kau sudah makan?" tanya Agni mencairkan suasana yang terkesan tegang. Reynar mengangkat kepalanya dan menggeleng walaupun dia tahu jika Agni tidak bisa melihat gelengan kepalanya. "Rey ...," panggilnya."Aku belum makan, tapi aku bawakan martabak untukmu. Bagaimana jika kita makan bersama?" ajak Reynar yang memang sudah kelaparan.Ag

    Last Updated : 2025-03-17
  • Dimanja Sang Penguasa   12. Siapa Dia?

    Tap ... Tap ... Tap ...."B-berhenti!" teriak Agni.Teriakan dari Agni tidak dihiraukan oleh pria tersebut. Dia terus melangkah hingga berada di sisi kanan Agni yang sedang merangkak mencari tongkatnya.Pria itu jongkok di samping Agni yang terlihat ketakutan dan gemetaran. "Apa aku menakutimu, nona?" Tangannya terulur memegang tangan kanan Agni, akan tetapi karena terkejut wanita itu menarik tangannya. Si pria tersenyum dengan mengeluarkan sedikit suara. "Nona, kau sungguh terlihat takut? Aku bukan orang jahat dan aku hanya ingin menyerahkan tongkat ini padamu." Tangan itu kembali terulur dan memegang kan tongkat itu pada tangan kanan Agni.Agni sedikit terlonjak karena sentuhan itu. "Te-terima kasih," ucap Agni lirih."Tidak masalah. Hmm ... dan apa ini juga anjingmu? Dia begitu sangat lucu dan penurut,""A-apa———anjing? Penurut?" Agni seperti merasa ada yang aneh. Agni buru-buru menggenggam erat tongkat yang dia pegang dan segera berdiri dengan tatapan kosong ke depan.Pria tersebu

    Last Updated : 2025-03-19
  • Dimanja Sang Penguasa   13. Bunga Krisan

    Masih menjadi teka-teki bagi Agni, siapa pria itu sebenarnya?Kenapa dia bisa tahu tentang Leo?Ataukah dia salah satu teman dari Aksa?Bahkan dia seperti selalu berada di sekitar Agni sejak terakhir dia bertemu dengan Aksa dan saat itulah Agni belum pernah lagi bertemu Aksa.Yang membuat heran dia begitu mudahnya kenal dengan Leo dan cepat akrab juga.Hal yang membuat Agni semakin penasaran pada pria tersebut. Bahkan hari itu dia membeli bunga 3 tangkai. Mungkin dia akan mengunjungi makan saudaranya yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat Agni jualan.Setidaknya Agni berharap jika pria itu bukan pria jahat. Jika memang pria itu berniat jahat pada dirinya tentunya dia tidak akan menyia-nyiakan waktu yang ada.Setelah dibeli oleh pris tadi bunganya tersisa tiga tangkai. Wanita itu memutuskan untuk tidak menjualnya lagi karena dia sudah ada rencana mengunjungi sebuah tempat dengan membawa tiga tangkai bunga itu."Leo, sepertinya hari ini cukup sampai di sini. Mari, kita pergi dari

    Last Updated : 2025-03-21
  • Dimanja Sang Penguasa   14. Kegelapan yang Menyiksa

    Hari terus berlalu dan Agni mulai diliputi rasa rindu yang membelenggu sejak beberapa hari setelah kejadian malam itu, dia tak kunjung bertemu dengan Yosua. Dan hari itu senyum Agni kembali lebar. Dia lebih bahagia dari hari-hari biasanya. "Selamat pagi anak-anak," "Selamat pagi juga, Kak Agni," balas mereka. "Hari ini Kak Agni ingin memberi nasihat hidup yang mungkin akan berguna untuk kalian kedepannya." Semua anak didik Agni yang merupakan anak jalanan duduk dengan tertib untuk mendengarkan curahan hati Agni. Semua menyimak dengan cukup antusias dan tidak sabar untuk mendengarkan nasihat-nasihat yang akan diberikan Agni untuk mereka semua. "Meski kalian kini hidup dengan masa depan yang tidak jelas, tapi percayalah——kadang Tuhan memang sengaja memberi cobaan yang sulit guna menguji umatnya. Kalian tidak boleh marah dengan takdir yang sekarang ini tengah kalian jalani atau marah dengan keadaan. Sebab seperti apapun penderitaan kalian atau apapun yang kalian rasakan saat

    Last Updated : 2025-03-22
  • Dimanja Sang Penguasa   15. Rindu Sosok Yosua

    Karena jadwal kesibukan seorang Reynar Prasada yang semakin padat. Hal itu membuatnya harus segera kembali ke kantornya. Sementara Agni pulang dengan bantuan Leo sebagai petunjuk jalannya. Setelah sampai di rumah susun kediamannya, anjing lucu itu langsung menggonggong. Seolah memberi sinyal pada sang pemilik jika ada seseorang yang tengah menunggunya. "Guuuk ... Guuukk!!" "Leo, diam! Jangan berisik, ya. Kau bisa membuat penghuni rumah susun ini terganggu," ujar Agni sembari menenangkan anjing kesayangannya dan memeluk erat. Perasaan Agni pun berkata jika di sekitar rumahnya ada orang lain selain dirinya dan Leo. Wanita itu mengeratkan genggamannya pada tongkat yang dia bawa. "Si-siapa di sana!" Tiba-tiba suara langkah kaki kian mendekat membuat Agni semakin memperjelas lagi pendengarannya untuk mengenali orang yang hendak menghampirinya. Aroma semerbak bau parfum yang tidak asing itu tercium.

    Last Updated : 2025-03-24
  • Dimanja Sang Penguasa   16. Cinta yang Salah!

    Yosua Aksara menatap tegas, sorot pandangan tajam menakutkan menatap Agni. Walaupun Agni sendiri tidak akan bisa melihat sorot mata yang sangat mengerikan itu. Tidak ada yang tahu seberapa marahnya Yosua pada saat itu. Tatapan sendu Agni tidak bisa menggantikan apapun ataupun meluluhkan hati seorang Yosua ketika dia sedang dalam keadaan marah.Yosua berbalik arah dan berjalan mendekati Agni perlahan. Napasnya gusar, terlihat raut wajah yang begitu berbeda."Aksa ...," panggil Agni pelan. Tidak ada jawaban dari panggilan itu, Yosua malah menyambut dengan cekikan keras di leher Agni saat itu juga. Sorot mata penuh kebencian dan Agni pasrah sambil menutup kedua kelopak matanya. Tidak terasa buliran bening itu mengalir membasahi pipinya."Aku akan membunuhmu!" ujar Yosua yang kemudian membanting tubuh Agni ke kasur dengan begitu kasar."Bunuhlah aku jika itu membuatmu puas, karena hidup pun tidak ada gunanya dengan keadaanku sepert

    Last Updated : 2025-03-25
  • Dimanja Sang Penguasa   17. Terbakar Api Cemburu

    Agni terlihat kaget dengan ucapan yang dilontarkan oleh Reynar pada saat itu. Dia tampak bingung hendak menjawab apa. Dia tidak mungkin mengakui jika ada seseorang yang tengah bersembunyi di rumahnya."Siapa yang menggagahi bajumu itu, Agni?" ucap Reynar dengan nada sedikit meninggi.Degg! Jantung Agni seperti berhenti sesaat mendengar suara Reynar yang cukup lantang dan tegas. Meskipun Agni sendiri merasakan kesal pada perlakuan Reynar yang seperti ingin memegang kendali atas jalan hidup Agni."Apa pentingnya bagimu? Kenapa kau harus tahu segala urusan yang ada di dalam hidupku?""Kau bertanya padaku, apa pentingnya? Pertanyaan bodoh apa itu, Agni? Bahkan aku tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh tubuhmu. Aku akan melindungimu sama seperti aku mempertahankan nyawaku!" tegas Reynar. Agni mulai mengerutkan dahinya. "Aku yang begitu menjaga harga dirimu, tidak akan kubiarkan pria manapun melecehkanmu atau menyentuhmu! Jadi tolong jaga harga di

    Last Updated : 2025-03-26
  • Dimanja Sang Penguasa   18. Tragedi Masa Lalu

    7 tahun yang lalu."Selamat ulang tahun ... selamat ulang tahun ... selamat ulang tahun, Agni ... selamat ulang tahun ...."Begitulah meriahnya pesta ulang tahun yang dirayakan di rumah keluarga Anggara Agni. Suara tepuk tangan meriah menyambut seorang gadis remaja berusia 15 tahun dengan gaun merah muda yang baru saja keluar dengan senyum simpul di wajahnya."Selamat ulang tahun, Agni sayang." Semua orang bersukacita memberi pelukan hangat dan ucapan selamat. Tergambar betapa bahagianya Agni hari itu, ditambah dengan sambutan kado dari orang-orang terkasih.Keluarga itu begitu bahagia menanyakan kegembiraan dengan pesta musik kecil dan saling berdansa. Sampai semuanya berubah saat ponsel milik Ayah Agni berdering. Dia begitu panik dan segera mencari ruangan sepi untuk menerima panggilan telepon itu.Tidak lama, hal aneh pun tampak terlihat pada ibu Agni yang ikut pergi menyusul suaminya dengan raut sedih. Disaat semua orang bergembira, A

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Dimanja Sang Penguasa   37. Penyesalan Yosua

    Sementara pihak polisi termasuk Reynar dan Cakra sedang mengevakuasi jasad Bhanu, sedangkan Yosua yang membawa Agni ke rumah sakit.Agni masih di bawah pengaruh obat tidur, dia baru bangun setelah 2 jam kejadian mengerikan tadi berlangsung. Matanya terbuka perlahan, Dia terlihat bingung mendengar suara perawat yang lalu lalang di sekitar sana."Agni, kau sudah bangun?" Yosua tersenyum saat melihat wanitanya sadar. Pria itu langsung menggenggam erat tangan Agni, akan tetapi dilepas begitu saja."Kau membawaku ke sini?""Iya,"Agni pun membuka selimut yang membalut tubuhnya, akan tetapi dia baru sadar jika ada selang infus di tangannya."Agni, aku akan menyerahkan diri kepada polisi atas kejadian di masa silam," ujar Yosua lirih. Obrolan pembukaan itu membuat Agni terdiam seketika dengan pandangan mata yang kosong. "Aku sudah sadar itu sudah lama, akan tetapi aku memilih diam karena takut kehilanganmu. Aku benar-benar seorang pecundang," lanjutnya sambil menunduk menunjukkan rasa penyes

  • Dimanja Sang Penguasa   36. Bhanu Telah Tewas

    Agni ternyata diculik oleh Anya untuk dibawa pada Bhanu. Dua orang itu memang punya dendam tersendiri pada Agni, padahal dia adalah wanita tunanetra. Rupanya Bhanu dendam karena Agni pernah melukai matanya. Sedangkan Anya dendam karena faktor cemburu. Sungguh ironis."Rupanya rasa cintamu pada si bodoh itu membuatmu menjadi seorang psikopat," cicit Bhanu."Aku yakin, kau bahkan lebih sadis dariku," bantah Anya sambil tersenyum.Sebelum mengeksekusi Agni, keduanya pun sempat melakukan hubungan badan singkat selama 15 menit di ruangan tempat Agni di sekap. Keduanya pun terlihat menikmatinya hubungan intim itu, sebelum berpesta untuk menyiksa lalu membunuh korbannya. Sementara sepanjang berhubungan intim, Bhanu tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Agni yang terlihat sangat cantik di bawah cahaya lampu. Hal itu sungguh membuat Anya terlihat kesal dan jengkel.Rupanya meskipun dendam, Bhanu masih memiliki hasrat untuk memiliki wanit

  • Dimanja Sang Penguasa   35. Mereka Bekerja Sama

    Di rumah, Reynar telah menyiapkan makan malam khusus berdua dengan Agni. Sementara sang Ibu sepertinya masih marah lantaran pertengkarannya kemarin hingga memutuskan tetap dalam kamar seharian. Mereka pun bertegur sapa di saat hal penting, tapi tetap saja Reynar yang merasa bersalah.Sudah ada hiasan bunga, hidangan untuk makan malam, dan beberapa lilin sebagai penyambut jika Agni pulang. Namun, di jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam masih belum juga ada tanda-tanda Agni pulang ke rumah. "Ke mana Agni pergi? Sudah malam begini kenapa belum pulang juga?" gumam Reynar. Dia pun menunggu sambil menarik ulur layar ponselnya hingga dia mendapatkan notifikasi Breaking News berita kebakaran di atas gedung. Awalnya Reynar biasa saja, akan tetapi setelah melihat satu gambar jepretan dari CCTV pun dia langsung terperanjat dari duduknya."Itu seperti———"Dia pun segera mengambil jaket kulitnya lalu mengambil kunci motor dan juga helm.Dari rumah dia tanc

  • Dimanja Sang Penguasa   34. Jebakan dan Penculikan

    Segala upaya telah dilakukan oleh Reynar untuk mencegah pertemuan diantara keduanya, tapi apa daya jika ada campur tangan dari Cakra. Cakra Prawira-lah yang bertindak saat itu.Lewat tulisan tangan dari Cakra, orang yang telah mengirimkan surat kepada Yosua. Akhirnya jadwal pertemuan itu dilaksanakan. Sementara itu, Cakra juga sedang baik telah membuat Reynar sangat sibuk di kantor kepolisian akhir-akhir ini dengan kasus baru.Agni kini telah mengandung hampir 4 bulan. Dia kini dia telah dapat merasakan janin di dalam perutnya menendang-nendang dan bergerak di dalam sana. Perutnya pun telah mulai membuncit, sudah bisa ditebak bahwa dia adalah wanita yang tengah berbadan dua. Walaupun tidak terlalu besar, tapi itu sudah terlihat sangat jelas.Pertemuan itu pun akhirnya tiba.Mereka bertemu di atas gedung di mana Agni dituntun oleh seorang wanita dan dia pun duduk di kursi yang telah disediakan. Pandangannya kosong, dia hanya diam merasaka

  • Dimanja Sang Penguasa   33. Rencana Pertemuan

    Agni mengangguk dengan air mata  terus mengalir membasahi pipinya. Dia pun mulai berjalan pelan untuk meninggalkan tempat itu, tapi niatnya tertahan tatkala dia merasakan tangan seseorang menghadang langkahnya."Tetap di sini! Kau tidak boleh pergi kemana-mana," kata Reynar dengan suara lirih.Reynar yang secara tiba-tiba muncul membuat bingung dan terbengong. Pria itu pun menuntun Agni pergi ke kamarnya, meninggalkan ibunya yang masih menangis tersedu-sedu di tempat tadi.Di dalam kamar, Reynar langsung meminta Agni untuk duduk dan menenangkan dirinya yang ketakutan. "Agni, Tolong jangan dengarkan Ibuku. Dia hanya sembarangan bicara," ujar Reynar lirih di telinganya."Tidak. Aku cukup paham jika dia memang tidak menyukai kehadiranku," jawab Agni dengan nada bergetar."Bukan begitu permasalahannya, aku akan menasihatinya untuk menjaga sikapnya. Tolong jangan masukkan ke hati apapun yang tadi beliau bicarakan," lanjutnya sambil menepuk pun

  • Dimanja Sang Penguasa   32. Kecewa Berat

    Reynar dan Cakra saling pandang, tapi pandangan dari kedua pria itu berbeda makna. Yang satu mengisyaratkan makna menawarkan kerjasama. Sedangkan pria yang satunya mengisyaratkan makna bahwa dia punya banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada lawan bicaranya."Aku masih belum mengerti dengan semua fakta ini, kau bisa tahu segalanya tentang Agni?""Sistem IT dari tahun ke tahun sudah semakin berkembang, Tuan Reynar. Aku memantau Agni dengan sangat baik,"Reynar masih tetap tidak bisa percaya akan hal itu. Lantas dia segera pergi membawa Leo bersama dengannya. Meski begitu, setidaknya Cakra telah memiliki partner baru untuk membongkar mafia besar yang selama ini berkeliaran dengan bebas.Tidak butuh waktu lama, Reynar telah tiba di rumah. Dia langsung disambut oleh Nyonya Leikha yang sedang membantu Agni memakaikan gaun cantik di tubuh wanita tunanetra itu."Putraku sudah pulang?" sambut Nyonya Leikha. Sementara tatapan Reynar masih te

  • Dimanja Sang Penguasa   31. Agen Rahasia

    Esok paginya, Agni bangun pagi sekali. Karena dia masih belum hapal sela di rumah itu, beberapa kali Agni sering tersandung dan jatuh."Kau tidak apa-apa kan, Nak?" tanya Nyonya Leikha dengan sikapnya yang ramah dan hangat, Agni langsung dibawa duduk di ruang tamu olehnya."Duduklah di sini, aku akan siapkan sarapan untukmu,""Biar aku bantu,""Tidak perlu, kau duduk saja di sini. Sebentar lagi juga beres dan Reynar pun juga akan segera bangun," lanjut Nyonya Leikha sambil tersenyum.Rasanya tidak nyaman hanya duduk berdiam diri dan pemilik rumah sibuk pagi itu. Namun, apa daya Agni hanya seorang wanita tunanetra yang tidak bisa berbuat banyak. 15 menit setelahnya itu terlihat Reynar sudah bangun. Dia berjalan terguyung-huyung dari kamarnya menuju ruang makan."Bu, mana makananku? " tanya Reynar dengan nada yang terdengar manja. Hal itu membuat Agni tersenyum gemas karena selama ini Reynar Prasada yang dia kenal adalah

  • Dimanja Sang Penguasa   30. Konflik Batin

    Akibat tertangkapnya anak buah Bhanu, kini tim kepolisian dan mata-mata semakin menyebar. Namun, di sisi lain ada rasa rindu dalam hati Yosua yang semakin tidak tertahankan untuk segera menemui wanitanya."Jangan---jangan pergi!" tolak Anya yang mencegah kepergian tuannya."Minggir! Aku sudah dua hari di Indonesia dan aku tidak bisa menahan lagi untuk menemui Agni.""Tapi, keadaan di luar sana sangat berbahaya. Polisi pasti sedang siaga terlebih lagi posisi Bhanu sedang menjadi buronan sekarang," lanjut Anya sambil membentangkan kedua tangannya di depan pintu."Kau lupa, aku ini Yosua, bukan Bhanu! Apakah kau meragukan kemampuanku untuk menghindar?" tanya Yosua dengan nada sinis. Dia pun menarik tangan Anya dan menyingkirkan wanita itu dengan mudah.Seperti yang diharapkan Yosua, dia pun pergi dari tempat persembunyiannya dengan mobil mewah yang dikendarai anak buahnya.Sesampainya di rumah sakit, Yosua yang mendapatkan informasi

  • Dimanja Sang Penguasa   29. Perasaan Hati Reynar

    "Aaaaarrggh!" teriak Bhanu. Mengeluh dan mengerang kesakitan. Darah segar mengalir membasahi tubuh Agni. Bhanu yang masih tetap tegar bertarung di titik darah penghabisan itu pun merampas gunting dari tangan Agni. Pria itu menancapkan gunting tersebut ke arah kepala, beruntung Agni berhasil menghindar dan gunting yang dipegangnya kembali menancap ke kasur.Pergulatan itu semakin sengit, Bhanu kembali menarik gunting itu dan hendak melakukan penusukan kembali. Namun, nahasnya di waktu bersamaan timah panas melayang mengenai tangan Bhanu di mana saat itu dia memegang gunting. Melihat ada penyerangan pria itu segera berlari keluar dari kegelapan meninggalkan Agni dalam ketidakberdayaan.Agni terdiam. Napasnya tidak beraturan, seketika dia melihat bayang-bayang wajah Ayah, Ibu, dan kakaknya Arsan dalam benaknya. Dia bersyukur saat itu lepas dari maut, meski dia tetap menjadi wanita lemah karena keadaan.Pria tidak dikenal itu pun kembali menyembunyik

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status