Share

Bab 37

“Buat apa Dek Isha mau ketemu sama bos Abang?” Satrio merasa heran pada istrinya.

“Mau mengucapkan terima kasih karena sudah memberi kita hadiah, Bang. Kenapa memangnya? Tidak boleh?” cecar Isha.

“Boleh, Dek. Siapa bilang tidak boleh?” timpal Satrio.

“Habis tadi kayanya Bang Satrio ga suka aku ketemu sama bosnya,” lontar gadis 25 tahun itu.

“Bukannya ga suka, Dek, tapi bos Abang itu orangnya sibuk. Ga gampang kalau mau ketemu sama dia. Mesti nunggu jadwalnya kosong dulu,” jelas Satrio.

“Oh gitu ya, Bang, kirain bisa ketemu setiap saat,” gumam Isha.

“Kita mesti ngomong dulu sama asistennya kalau mau ketemu sama bos biar dijadwalkan, Dek. Itu juga kadang belum tentu bisa ketemu soalnya bos sering ada meeting mendadak,” terang pria berambut ikal itu.

“Susah juga ya kalau mau ketemu sama bos Bang Satrio. Beda sama bosku yang setiap hari ada di toko dan bisa ditemui setiap saat,” timpal Isha.

Satrio tersenyum. “Bos Abang ‘kan perusahaannya besar, Dek. Cabangnya di mana-mana, jadi urusannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status