Share

Bab 41

Satrio mengajak Isha ke salah satu mal terbesar di Jakarta. Setelah memarkirkan motor, pria itu menggandeng istrinya masuk ke mal.

“Bang, malnya bagus dan besar banget. Pasti di sini harganya mahal-mahal ya?” Isha bertanya pada suaminya begitu memasuki area mal.

“Mahal atau murah itu relatif, Dek. Selama kita mampu, tidak mahal. Insya Allah uang kita cukup untuk belanja di sini.” Satrio menenangkan istrinya.

“Bang, pakaian orang-orang yang ke sini bagus-bagus. Tidak seperti pakaianku ini.” Isha jadi minder melihat penampilan pengunjung mal lainnya.

Satrio seketika menghentikan langkah hingga membuat Isha ikut berhenti. Dia memindai penampilan istrinya dari ujung kepala sampai kaki. Memang pakaian istrinya sederhana dan tidak bermerek, tapi sopan dan pantas untuk bepergian.

“Memangnya pakaian Dek Isha kenapa? Bagus dan cocok kok,” ucapnya agar sang istri tidak merasa rendah diri.

“Masa sih, Bang?” Isha tak mau percaya begitu saja pada suaminya.

Satrio mengangguk. “Iya. Masa Dek Isha ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status