Share

Bab 48

“Terima kasih, Dek. I love you.” Satrio mengecup lembut kening Isha yang tampak basah oleh keringat. Pria berambut ikal itu kemudian bergerak ke samping. Menarik selimut untuk menutupi tubuh polos sang istri dan tubuhnya, lantas berbaring miring menghadap Isha yang masih mengatur napas.

Satrio tersenyum sangat lebar sesudah mendapatkan haknya sebagai suami. Malam ini merupakan malam terindah untuknya dan juga Isha karena menjadi malam pertama mereka menyatukan jiwa dan raga sebagai suami istri. Isha akhirnya dengan sukarela menyerahkan mahkotanya yang paling berharga untuk Satrio.

“Capek, Dek?” Satrio bertanya setelah napas Isha sudah tidak memburu.

Isha menggeleng. Dia menarik selimut ke atas untuk menutupi bahunya yang terbuka. Wanita yang baru saja melepas kegadisannya itu mulai merasa kedinginan karena tak terbiasa di ruangan ber-AC. Tadi Satrio hanya menyelimutinya sampai batas dada.

“Abang naikkan suhu AC-nya ya biar Dek Isha ga kedinginan.” Satrio mengambil remote AC lalu mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status