Share

Bab 49

Isha kembali menggeleng. “Ga usah, Bang. Aku gapapa kok. Aku bisa jalan ke kamar mandi sendiri.” Dia menolak tawaran suaminya begitu menyadari kalau Satrio hanya melilitkan handuk di pinggang dan bagian atas tubuhnya terbuka. Menampakkan otot perut dan dada yang terbentuk dengan sempurna. Untuk pertama kalinya dia melihat pemandangan indah itu di depan mata.

Semalam mereka memang sama-sama polos, tapi tak ada waktu untuk Isha melihat keindahan tubuh suaminya. Setiap sentuhan Satrio begitu melenakan dirinya hingga hanya menikmati beragam rasa yang baru pertama kali dirasakannya. Puncaknya, Satrio membuatnya menggapai surga dunia, melambungkan sejuta rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Membayangkan apa yang terjadi tadi malam membuat wajah Isha jadi semakin merah. Dia terhenyak saat merasakan tubuhnya melayang dan aroma sabun yang segar memenuhi indra penciumannya. Satrio ternyata membopongnya menuju kamar mandi tanpa disadarinya.

“Bang, lepas. Aku bisa jalan sendiri,” prot
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status