Share

BAB 71

Sah (2)

Aku mencium tangan Pak Rafli dengan takzim sesaat setelah dia mengucapkan ijab kabul di depan ayahku. Rasa haru menyeruak saat melihat ayah dengan berlinangan air mata menyerahkan putrinya pada laki-laki yang bisa dibilang asing dalam kehidupannya.

Pak Rafli mencium keningku dengan lembut. Kutahan agar tak meneteskan air mata. Aku malu sekali jika dia memelukku di depan banyak orang. Dan kulihat anak-anakku, mereka menyalami ayah baru mereka dengan senyum yang sulit kugambarkan.

Apalagi saat Zoya memaksa berada di gendongan Pak Rafli. Tanpa merasa enggan, suamiku itu menggendong Zoya dan mencium pucuk kepala anakku. Aku terharu, mudah-mudahan dia benar-benar menerima anak-anakku sepenuh hati.

Karena memang di rumah ini hanya akan digelar akad saja, jadi tamu yang hadir memang benar-benar keluarga dekat keluarga kami berdua. Rencana untuk mengadakan resepsi sesuai keinginan ibu mertuaku akan kami bicarakan lagi nanti.

"Vinda… Terima kasih banyak, Sayang… kamu membawa kebaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status