Share

BAB 79

Hari ini Mas Rafli berpamitan untuk meninjau salah satu proyeknya di kabupaten sebelah. Pagi hari dia sudah berpakaian rapi, makanan untuk sarapannya pun sudah kusiapkan. Aku pun sudah izin padanya untuk pergi ke restoran setelah satu minggu ini di rumah. Rasanya sudah rindu mencium bau wajan yang dipakai berulang kali hingga menimbulkan sensasi gosong. Atau bau asap yang menyeruak dari tempat pemanggang ayam. Kugendong Zoya yang kali ini juga akan kubawa ke restoran.

Kaget tak karuan ketika langkahku menuju ke ruang tamu. Aku melihat mantan suamiku duduk di atas sofa kami. Kuturunkan Zoya dengan perlahan. Pergelangan tangannya kupegang cukup kencang. Mengingat chat yang dikirimkan pada Mas Rafli beberapa malam yang lalu, aku bergidik ngeri membayangkan anakku berada di dekat laki-laki ini. Tak kuizinkan laki-laki ini menyentuh anakku.

"Zoya… sini Sayang. Ayah bawa mainan." Dia memberikan paper bag warna biru muda dengan aksen bunga lili pada anakku. Zoya menatapku, meminta persetuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status