Share

BAB 72

Awal Bersama (1)

Kedatangan beberapa keluarga dekatku ke rumah membuatku tertahan di ruang tamu hingga lepas isya. Aku hanya istirahat untuk sholat maghrib dan isya. Beberapa kali aku beradu pandang dengan Pak Rafli, rasanya aku masih tak percaya dengan keberadaan laki-laki itu di rumahku sebagai seorang suami.

Rasanya aneh mendatangi tempat peraduanku yang kini sah kuhuni bersama dengan Pak Rafli. Ibu sudah memberi isyarat padaku bahwa Zoya akan tidur dengannya. Itu yang justru membuatku teramat ragu masuk ke dalam kamar. Kubuka pintu kamar, Pak Rafli tengah memegang ponselnya. Nampaknya dia tak menyadari kedatanganku. Aku masuk ke kamar mandi, kubasuh wajahku dan berkali-kali menatap wajahku di cermin.

Astaga. Aku sudah seperti ABG yang hendak bertemu dengan kekasihnya. Lucu sekali aku melihat kondisi wajahku saat ini. Rasanya sulit sekali menghapus rasa gugupku dari sana. Kutekan dadaku perlahan, mencoba menetralkan debaran jantung yang luar biasa menggila. Aku memutar kenop pin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status