Share

BAB 208 Terbongkar

Terbongkar

Aku tengah mengikuti arisan dengan teman-teman satu komunitasku saat melihat kedatangan Mbak Cintya dengan wajah masam ke arah tempat duduk yang sudah kami pesan ini.

Awalnya aku mengira dia yang juga anggota grup arisan datang seperti biasanya sebelum jambakan keras di rambutku membuat diriku berteriak keras.

Aku tak mampu menghindar karena yang dilakukan Mbak Cintya tergolong amat cepat. Kulit kepalaku perih seketika. Rambut di kepalaku seolah tercabut seluruhnya tanpa ampun.

Aku mengerang. Sementara teman-teman arisan mulai panik dengan ketegangan yang tidak biasa terlihat. Aku dan Mbak Cintya bahkan sudah seperti kakak beradik. Kedekatan itulah yang membuat orang-orang tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Sund*l ! Kau sungguh menjijikkan, Soraya! Kau jal*Ng paling nista yang pernah kutemui dalam hidupku!"

Plak. Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku. Aku hanya mengaduh penuh rasa sakit dengan bibir yang mulai menangis tak mampu menahan sakit.

"Aku tak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status