Share

BAB 104

Kabar Bahagia 1

Mas Rafli menyenderkan tubuhnya di tembok depan kamar mandi kamar kami. Wajahnya penuh harap, diraihnya tanganku yang menggenggam alat tes kehamilan. Tadi kami menyempatkan diri untuk mampir ke apotek untuk membeli alat tersebut.

"Garis dua? Artinya… ." Mas Rafli menatapku lekat. Wajahnya menanti jawaban dariku untuk memastikan penglihatannya. Berkali-kali dia membesarkan matanya agar tak salah melihat. Tetapi aku… sudah dua kali aku mengalami hal serupa sehingga langsung yakin dengan apa yang tertera pada alat tersebut.

"Sayang? Apakah artinya kamu… hamil?"

Aku tersenyum sambil menentramkan debaran jantungku. Tanganku sedikit bergetar karena sangat bahagia. Kuanggukkan kepala perlahan seraya mengucapkan syukur pada Sang Pencipta.

"Allah… alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah," ucap Mas Rafli sambil memeluk tubuhku. Dihujaninya puncak kepalaku berkali-kali. Bibirnya tak henti berucap terima kasih padaku.

"Sayang… Terima kasih," lirihnya di telingaku. Bebera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status