Share

BAB 109

Pernyataan Menohok Mas Rafli 2

"Maaf, Bu. Sepertinya saya tak bisa menjenguknya. Meskipun istriku ternyata mengizinkannya, aku tetap tak akan pergi. Aku laki-laki, punya prinsip yang harus kupedomani. Sebagai seorang laki-laki dan suami, tentu saja itu mencederai diri saya. Maaf, sampaikan salamku saja untuk Wita. Hiduplah dengan baik. Aku tak ingin dia larut dalam penyesalan. Bimbing dan dukunglah dia. Wita masih muda, masih bisa mengejar dan menggapai mimpi sekaligus membangun rumah tangganya. Percayalah, dia akan mendapatkan orang yang tepat untuknya."

"Orang yang tepat itu kamu, Rafli. Kami setuju saat Wita menyampaikan keinginannya untuk menjadi istri kedua untukmu. Kami tak keberatan. Apalagi Wita sudah bersedia punya anak. Tentu impianmu masih sama seperti dulu, bukan?"

Ucapan ibunya Wita membuatku menggigit bibirku kencang. Rasanya aku ingin memukulkan tas jinjing yang kutahu harganya di atas dua puluh juta yang dipakai wanita itu. Apakah dia sudah gila?

Tanpa berpikir banya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status