Share

BAB 110

Pesan Ibu Mertua 1

Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur. Mas Rafli mengikutiku dari belakang. Aku tak bisa berpura-pura biasa saja atau tak terpengaruh dengan permintaan gila orang tua Wita tadi. Jika tak ingat mereka orang tua, aku sungguh ingin mencaci maki mereka. Sama seperti yang anaknya lakukan padaku beberapa waktu lalu. Beruntung aku masih bisa mengontrol emosi, aku masih bisa membaca keadaan. Rasanya tak pantas aku melakukan hal seburuk itu terlebih pada orang tua.

"Sayang," ucap lembut Mas Rafli. Aku berpura-pura memejamkan mata sejenak. Rasanya aku belum siap menghadapi suamiku setelah kejadian ini. Aku takut rasa kesalku pada orang tua Wita kulampiaskan pada suamiku.

"Mas, aku ingin tidur. Pergilah. Bukankah urusanmu belum selesai?"

Kudengar suara napas Mas Rafli berhembus kasar. Kurasakan sentuhan lembut di pipiku. Jika tak sedang merasa kesal, sudah pasti aku akan menghambur di pelukannya setelah diperlakukan semanis ini.

"Bahkan aku tak ingin berangkat lagi, ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status