Share

Bab 38 : Suara Familiar

“Mila, bisakah kita bertemu?”

Mendengarnya membuatku membeku sesaat.

Aku tidak lupa suara siapa itu.

Perasaanku carut marut mendengarnya.

Lalu daripada aku tidak bisa menguasai diriku, cepat-cepat kumatikan ponsel itu dan melemparnya di atas sofa.

Astaga.  Itu ‘kan suara Mas Ramzi? Untuk apa dia menghubungiku kembali? Bukankah dia sudah hidup bahagia bersama Tania. Apalagi sebentar lagi mereka akan memiliki seorang anak.

“Tidak! Aku tidak mau lagi berhubungan dan terlibat apapun dengannya,” ucapku pada diri sendiri sambil mengatur napas, yang sesaat tadi sudah tidak karuan naik turun mendengar lagi suara yang dulu pernah begitu aku rindukan setiap hari.

Namun, kejadian dia tidak datang di hari pernikahanku tentu tidak akan bisa aku lupakan seumur hidup.    

Layar  ponsel kembali berkedip. Aku tidak meliriknya karena masih cemas bahwa itu adalah panggilan dari pria itu lagi.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status