Share

Bab 33

Kenapa situasi jadi berubah mencekam begini?

Ruisha mengangguk. "Pak Rheno bilang malam ini Anda akan pergi, jadi ingin saya bantu memilih hadiah pertemuan."

Mata yang tersembunyi di balik kaca mata terlihat jernih dan polos.

Anzelo tersenyum karena sangat marah. "Jadi, kamu sengaja memilih ini, ingin aku memberikannya untuk pacarku?"

Kenapa masih tanya?

Apa Ruisha harus mengakuinya secara langsung?

Rasa sakit yang menggelitik makin menggerayangi hatinya.

Ruisha mengangguk. "Ya."

"Bagus, bagus sekali!"

Pembuluh darah menonjol di dahi Anzelo. Rasanya, dia ingin sekali menghancurkan kotak kado ini dan melemparkannya ke dinding.

Namun, dia hanya berdiri diam, meringis sambil bertanya, "Evano, apa nggak ada yang ingin kamu katakan?"

Saat bertemu dengan tatapannya, Anzelo menggertakkan gigi dan menegaskan, "Mengenai aku yang akan pergi kencan dengan pacarku."

Anzelo tidak tahu jawaban seperti apa yang ingin dia dengar, yang dia tahu hanyalah kemarahan yang memenuhi dadanya, membuatnya membe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status