Share

Bab 39

Brandon memang orang yang penyayang. Melihat Ruisha seperti ini, dia jadi makin tidak tega.

"Anzelo, kamu galak sekali. Evano sudah bekerja keras sampai selarut ini, tapi kamu bahkan nggak mau mentraktirnya makan malam?"

Dia dengan santainya menabrak bahu Anzelo. "Lihatlah lengan dan kaki kurus Evano. Dia bahkan masih bantu-bantu pindahin barang. Kasihan sekali."

Dia memindahkan barang?

Tatapan Anzelo jatuh pada tubuh Ruisha. Baru kemudian dia menyadari bahwa pakaiannya juga kotor dan rambutnya basah oleh keringat.

Ruisha menundukkan kepalanya dan berdoa di dalam hatinya.

Cepat menolak cepat menolak.

Dua laki-laki ini, yang satu lebih berbahaya dari yang lain. Dia benar-benar tidak ingin pergi makan malam dengan mereka.

Suara dingin yang menyenangkan dari laki-laki itu terdengar, "Ayo pergi."

Jantung Ruisha berdegup kencang. Dia berdiri diam dan mencoba untuk menolak.

Dengan mata dingin menyapu ke arah Ruisha, Anzelo bertanya, "Mau aku siapkan kursi khusus baru kamu mau gerak?"

Mana mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status