Share

Bab 32

Dengan mata menegang, Anzelo menoleh. "Katakan."

"Dia memang melakukan kencan buta dengan Nona Clara di kedai kopi seberang Permata Indah pada tanggal 7. Dia juga mengaku memberikan obat perangsang kepada Nona Clara."

Rheno berkata, "Selama beberapa tahun ini, dia sudah melakukan kencan buta sampai beberapa kali, tapi nggak ada yang berhasil. Ketika mendengar kalau Nona Clara masih muda dan cantik, dia langsung punya rencana untuk mengambil jalan pintas, yaitu langsung tidur dengan Nona Clara. Dengan begitu, dia nggak perlu memberikan mas kawin terlalu banyak."

Dengan semua bukti fisik yang ada, sepertinya perempuan malam itu memanglah Clara.

Suaranya cocok dan jam tangan itu pun ada padanya.

Namun, hati Anzelo enggan menerima kenyataan ini.

Laki-laki itu menunduk, dingin dan tidak tertebak. "Tanyakan padanya, apakah dia ada waktu untuk makan malam."

Apa atasannya ini akan makan malam bersama seseorang?

Rheno terdiam, lalu langsung membuat pengaturan.

Setelah mengikuti Anzelo sekian la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status