Share

Bab 16

Pupil Ruisha tiba-tiba melebar saat dia menatap taring berbisa di depannya, tidak bisa berkata-kata.

Tubuhnya membeku di tempat.

Reaksinya yang seperti ini malah menghibur Austin. "Bagaimana? Kesayanganku lucu nggak?"

Psikopat!

Dia menyebut ular berbisa sebagai kesayangan?

Nyawa seseorang dipertaruhkan di sini!

Wajah Ruisha berubah pucat, tidak berani menggerakkan ototnya karena takut ular berbisa itu akan langsung menggigitnya.

Namun, lengannya juga mulai terasa gatal saat sesuatu berdesir di lengan bajunya.

Dengan tubuh tegangnya dia memutar matanya. Ternyata ada seekor laba-laba seukuran telapak tangan yang merayap ke bahunya dengan cepat. Kulit berwarna perpaduan hitam dan coklat tua bergerak pelan, terlihat menggelikan dan menakutkan.

Ruisha mau gila rasanya.

"Perkenalkan."

Austin berkata dengan suasana hati yang baik, "Ular taipan pedalaman, dengan bisa lima puluh kali lipat dari ular kobra, bisa membunuh dua ratus ribu tikus dengan sekali gigitan. Coba tebak, berapa kali ular it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status