Seorang pria yang merasakan pahitnya kehidupan harus mati dalam penyesalan. Mati karena pengkhianatan membuatnya mengerti betapa pentingnya kekuatan dan kekuasaan. Pada saat-saat terakhirnya ia berharap waktu bisa diputar kembali. Namun sayangnya waktu tidak bisa diputar kembali. Takdir berkata lain. Dia hidup kembali di dunia berbeda, di dalam tubuh seorang pemuda miskin. Pada saat itulah dia berjanji akan menjadi orang yang berkuasa.
View MoreNew York, Amerika Serikat.
"Clack.. " Suara terdengar dari chamber pistol yang dipegang oleh seorang pria dengan setelan jas hitam."Apa kamu punya kata-kata terakhir Daniel?" Kata pria itu, sambil menodongkan pistolnya ke kepala pria yang sedang berlutut di hadapannya."Charles, setelah sekian lama kita saling mengenal DAN INI BALASANMU KEPADAKU?" Bentak Daniel."Hahahaha… Daniel, kita tahu bahwa hubungan kami hanya sebatas uang, selama ini aku hanya menjadi pesuruhmu. Lihat dirimu, kau kaya, punya segalanya, sedangkan aku? " Jawab Charles dengan nada menghina."KENAPA CHARLES…. KENAPA? Aku tahu kau tidak akan melakukan ini hanya karena uang." Dengan mulut yang berdarah, Daniel bertanya kepada teman dekatnya itu."Sebagai seseorang yang akan segera mati, kau cukup banyak omong Daniel" Suara wanita terdengar dari belakang Charles.Wanita itu berjalan mendekat dan berhenti di depan Daniel."Jangan seolah-olah menjadi korban Daniel. Kau juga mengkhianati kami dengan menjual senjata kepada musuh Sicilia" Cibir wanita itu.Daniel mendongak dan menjawab "Apa maksudmu Katrine, siapa yang menjual senjata kepada musuh Sicilia?"." Jangan pura-pura bodoh Daniel, tentu saja kau yang melakukannya" Jawab Katrine dengan sinis."Tunggu apalagi bunuh dia" Perintah Katrine kepada Charles."Ti… Tidak Charles.. Ini pasti tidak ben.. " DOR.. DOR.. DOR.. Tiga proyektil meletus dan menembus perut Daniel.Tubuh Daniel tersungkur. Darah menggenang di lantai."Coba rasakan rasa sakit itu Daniel, dan renungkan semua perbuatanmu selama ini. Mungkin saja tuhan dapat memaafkanmu" Cibir Charles.Mereka berdua lantas pergi meninggalkan Daniel sendirian. Keheningan menyelimuti mansion mewah ini, dengan bau amis darah menyelimuti seluruh ruangan."KENAPAAA…. KENAPAA… APA YANG SALAH? … BUKANKAH AKU SUDAH MENJADI ORANG YANG BERKUASA? … NAMUN KENAPA AKU DIBUNUH DENGAN MUDAH SEPERTI SERANGGA" Banyak pertanyaan di benak Daniel.Kemarahan menyelimuti hatinya. Dia telah membunuh banyak orang untuk mencapai puncak rantai makanan, tetapi sekarang dia berbaring tak bernyawa di lantai yang penuh dengan darah.Perdagangan narkoba, senjata ilegal, prostitusi, pencucian uang, semua sudah ia lakukan untuk mencapai puncak kekuasaan. Namun sekarang semua itu lenyap, 'kerajaan' yang ia bangun bertahun-tahun hancur dalam semalam."Aku terlalu bodoh untuk mempercayai mereka, seharusnya aku membunuh mereka sejak awal"Gumam Daniel disaat terakhirnya.Dia mati dengan Kegelapan yang menyelimuti hatinya. Dengan jiwa penuh dengan penyesalan, kemarahan, dan kebencian terhadap dunia.-Di suatu tempat, di mana semua bangunan bergaya Eropa pada Abad Pertengahan.Di salah satu gang sempit di pinggiran kota, seorang pemuda terbaring tak bernyawa. Tubuhnya dipenuhi dengan bekas pukulan.Namun tiba-tiba tangan pemuda itu bergerak, pertanda ia masih hidup. Padahal jelas-jelas ia tak bernyawa tadi.Pemuda itu bangun secara mendadak, seperti seorang yang mengalami mimpi buruk. Nafasnya sangat berat.Ia melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi yang ada hanya tembok di kedua sisi. Ia mengerang kesakitan, ia merasakan sakit disekujur tubuhnya.Yang paling mencolok adalah, pemuda itu membawa sebuah pistol di tangan kirinya. Ia memegang pistol itu sambil menyeret tubuhnya untuk bersandar ke tembok.Pemuda itu bersandar di tembok dan menyadari sedang memegang senjata di tangannya. Ia menekan tombol magazine release, lalu menarik magazine yang masih penuh dengan peluru.Karena pengaruh rasa sakit, pemuda itu tidak menyadari kalau sebelumnya dia mati dengan mengenaskan tanpa ada perlawanan. Ia tertidur lemas sambil memegang Deagle di tangannya.Empat jam berlalu, hari sudah mulai sore. Pemuda itu terbangun. Ketika ia bangun rasa sakit yang sangat hebat timbul di kepalanya. Ia menggelengkan kepalanya beberapa kali dan ia kembali melihat keadaan sekitar.“Apa-apaan ini? Di mana aku sekarang?” ujar Daniel sambil memegang kepalanya.Kenangan asing masuk kedalam pikiran.“Dunia Aesir, Kota Aretha? Apa maksudnyanya ini?” Daniel berbicara dengan bingung.“Transmigrasi? Apa hal konyol itu benar-benar terjadi?”Daniel kembali bersandar dengan tenang, mencoba untuk menerima keadaan.“Jadi, nama pemilik tubuh ini juga Daniel? Hmm, tidak buruk. Terlalu bodoh untuk mati karena dipukuli sekelompok berandalan.”Daniel menyadari dia masih memegang Deagle di tangannya.“Bertransmigrasi dan membawa pistol? Hmmm, cerita yang bagus.”Dia kembali menekan tombol magazine release dan menarik magazine keluar.“Bukankah ini pistol yang digunakan bajingan itu untuk membunuhku?” Ujar Daniel, sambil memeriksa jumlah peluru yang ada di dalam magazine.“Entahlah, yang penting aku mempunyai modal untuk menjaga diriku,” gumam Daniel, sambil menyelipkan Deagle di celananya dan menutupnya dengan kaus lusuhnya.“Mati memakai tuxedo ribuan dolar dan hidup kembali memakai kaus lusuh, betapa lucunya hidup ini!” ucap Daniel, sembari berupaya berdiriSetelah berdiri, dia berjalan menuju keluar gang.“ Apa dunia ini belum menemukan teknologi? Ini seperti Eropa zaman Medieval,” kata Daniel, sambil mengamati sekitarnya.Ia berjalan menuju permukiman yang ada di pinggiran kota. Ia terus mengamati sekitar karena sikap inilah yang membuatnya selamat dari kepungan pembunuh bayaran.Sambil mengamati, ia mencoba sedikit demi sedikit mengingat ingatan yang masuk ke pikirannya. Setelah beberapa saat berjalan, ia sampai di pemukiman yang berada di pinggiran kota.“Tempat ini kumuh sekali. Bukankah ini kota makmur?“ Daniel berkata dalam hati. Dalam ingatan Daniel, Aretha adalah kota berukuran sedang yang makmur.“Tidak jauh dari kata koruptor, tidak ada bedanya dengan bumi. Bagaimanapun aku suka koruptor, sebab mereka gampang disuap dan dimanfaatkan,” pikir Daniel, sambil tersenyum tipis.“Ya, bagaimanapun dari tempat seperti ini aku dulu bangkit hingga menjadi orang yang berkuasa,” pikir Daniel sambil berjalan terus.Sesaat kemudian Daniel sampai ke tempat tujuannya. Di hadapannya ada rumah sederhana. Ia berjalan ke pintu dan mengetuk pintu itu.“Iya, tunggu sebentar!“ Terdengar suara wanita dari dalam yang menyuruh Daniel untuk menunggu.Tak lama pintu terbuka. Daniel kaget melihat siapa yang membuka pintu.Bisnis Daniel di mulai. Beberapa toko di renovasi dan beberapa diubah sesuai keinginan Daniel. Walaupun dia sekarang hanya akan fokus pada bar dan toko kebutuhan sehari-hari, Daniel tetap akan terus memperluas bisnisnya. Kedua jenis ini tidak memberi banyak keuntungan. Namun, Daniel memiliki prinsip, kalau sesuatu yang besar berawal dari yang kecil. Sekarang dia tidak bisa melompati anak tangga, yang hanya bisa dia lakukan adalah menikmati prosesnya. - Dia juga dibantu oleh Sebastian yang memiliki pengalaman dalam berbisnis. Daniel memerintahkan Sebastian untuk menjalin kembali koneksi kepada orang-orang penting di kota. Seperti kapten penjaga kota atau pengusaha yang ada di kota Aretha. Memasuki lingkaran bangsawan tidak semudah seperti kelihatannya, karena itulah Daniel mencoba untuk menyambungkan koneksinya dari bawah. -"Bagaimana perkembangannya Sebas?" Tanya Daniel sambil membalikkan dokumen di meja. "Semua berjalan dengan baik master. Charles telah mengatasi semua hal ya
Dua bulan kemudian. Di malam hari yang dingin, ditemani dengan suara rintikan hujan. Daniel sedang duduk bersila, bermeditasi di kamarnya. Dia tidak pernah melewatkan meditasinya, ia selalu menyempatkan waktu untuk meditasi. Selain itu, Daniel selalu berlatih menggunakan kekuatannya. - Clang!.. Daniel mendengar suara pecahan kaca di benaknya. Tiba-tiba dia merasakan kekuatannya bertambah puluhan kali lipat. Mana mengamuk di sekitar tubuhnya. Namun, itu tidak berlangsung lama, sebelum menjadi tenang kembali. Dia perlahan membuka matanya. Tatapan Daniel menjadi lebih tajam, dengan pupil berwarna hitam, membuatnya tampak indah sekaligus menakutkan. "Apakah ini kekuatan tier 20? Rasanya sangat luar biasa" Gumam Daniel dengan takjub. Shwoosh.. Daniel tiba-tiba berubah menjadi kabut hitam lalu menghilang dari kamar. Dia tiba-tiba berpindah ke halaman belakang. "Hahaha.. Ini skill kedua yang kudapatkan dari heart of monarch.""Yah, dengan skill ini cakarku mungkin menjadi lebih berg
Di Malam hari yang dingin. Kesunyian menyelimuti Kota Aretha, karena jam malam diberlakukan untuk menghindari kejadian seperti kemarin. Suara langkah kaki memecah keheningan. Samar-samar terlihat tiga siluet yang berjalan di du kesunyian malam. Mereka berjalan masuk ke sebuah villa mewah. Di sana sudah ada Charles yang sedang menunggu di teras. "Kenapa kau sangat lama?" Tanya Charles. "Penjagaan kota sangat ketat, kami harus menunggu sampai para penjaga berhenti berpatroli" Jawab Daniel sambil membuka jubahnya. "Bagaimana? Apa mereka semua di sana?" Tambahnya. "Ya, mereka semua di sana, menunggu" Sahut Charles. "Kalau begitu, ayo. Aku ingin melihat seperti apa mereka" Ujar Daniel sambil tersenyum. -Sedangkan di ruang bawah tanah villa, terdapat sebelas orang yang sedang saling mengobrol. Meskipun ruangan ini berada di bawah tanah, interiornya sangat mewah, dengan hidangan enak disajikan di atas meja."Kemana dia pergi? Tidak, yang lebih penting, apa yang kita lakukan di sini?"
Tak lama pagi pun datang. Matahari menyinari dunia dengan hangat. Namun, pagi itu tidak seperti biasanya, orang-orang membicarakan tentang ledakan yang mereka dengan tadi malam. Seluruh kota menjadi gempar, ketika mereka tahu bahwa dentuman itu berasal dari mansion Viper yang sekarang hampir rata dengan tanah. Sedangkan geng Viper sekarang di ambang kehancuran. Karena, setelah semua anggota inti geng tahu tahu tentang kematian Viper, mereka menyerang geng beruang dengan membabi buta. Serangan ini membuat kedua belah geng hancur, pemerintah kota langsung memerintahkan penjaga kota untuk menstabilkan keadaan. -"Apa yang terjadi paman Luis?" Tanya Brian pada Luis yang baru masuk ruangan. "Tuan, Viper telah mati. Mayatnya sudah dikonfirmasi oleh penjaga kota" Sahut Luis. Brian terdiam sesaat, "Bagaimana dengan geng viper?" "Geng Viper hancur, tuan. Sedangkan kekuatan kita menurun drastis. Selain itu kekacauan menyebabkan Baron Hendrick tidak puas, saat ini ia meminta penjelasan d
Di tengah kegelapan malam. Tiga orang dengan jubah hitam, menyusup ke dalam sebuah mansion. "Lakukan dengan cepat" Bisik salah penyusup itu. Dhass.. Dhass.. Dhass.. Terdengar suara tembakkan dengan suppressor. Seketika tiga penjaga mansion mati dengan lubang peluru di kepalanya. "Richard pergi ke pintu belakang, Julius ikut denganku!" Mendengar hal itu, Richard langsung berlari ke pintu belakang. Dengan latihan yang intens, ketangkasan Richard berkembang secara signifikan. Setelah Richard pergi, Daniel dan Julius menyerbu pintu depan. Brakkk… "Penyusup!" Teriak penjaga di dalam mansion. Shrakk.. Pedagang Julius langsung menebas tenggorokan penjaga itu. Tak.. Tak.. Tak.. Suara langkah kaki berdatangan ke arah pintu depan. Daniel bergerak cepat ke depan, lalu meninju perut seorang penjaga dengan keras. Sebelum penjaga itu akan terpental, Daniel menarik lehernya dan membanting kepalanya ke lantai. Sedangkan Richard, bertarung dengan tiga orang penjaga di halaman belakang. Dia mem
Setelah saat itu pertarungan jalanan menjadi lebih sering terjadi. Mayat bergelimpangan, potongan tubuh berserakan di jalanan. Jika ada yang bertanya 'Di mana pemerintah kota?', tentu saja mereka ada. Mereka ada untuk menonton siapa yang akan menjadi pemenang. -"Bubar, tinggalkan tempat ini!" Seorang pria dengan tato ular kobra di lehernya, berteriak untuk membubarkan orang yang sedang berkerumun. Seketika orang-orang itu bubar, tidak ada yang mau berurusan dengan para penjahat ini. Di sana terlihat sebuah gerobak yang berisi potongan tubuh manusia. Di atasnya ada kertas bertuliskan 'Viper bersiaplah, aku akan datang untuk kepalamu'. "Sial!" Umpat pria itu. "Bereskan ini, jangan sampai menimbulkan masalah!" Lalu dia berjalan pergi. Beberapa anak buahnya membereskan semua potongan tubuh yang ada di gerobak. Ini salah satu kewajiban yang harus mereka lakukan, kedua belah pihak sepakat untuk membereskan mayat dari anggotanya. Agar tidak menimbulkan masalah seperti wabah penyakit.
Di sebuah ruangan mewah, seorang pria kekar sedang menatap keluar jendela. "Tok.. Tok.. Tok.." Suara pintu diketuk dari luar. Tanpa jawaban dari pria itu, pintu tiba-tiba terbuka. Seorang pria tua dengan janggut lebat dan berpakaian seperti pelayan, masuk ke dalam. "Tuan, Baron Hendrick memiliki pesan untukmu." Pria tua itu langsung mengambil surat di sakunya lalu membacakannya, "Brian, perkembangan kita terlalu lambat. Keadaan politik kota semakin memburuk. Jika kau tidak segera mengambil tindakan, sudah dipastikan kita akan kalah."Pria bernama Brian itu berbalik. Terlihat tato ular dengan tiga kepala di lehernya, "Bagaimana menurutmu paman Luis?""Meskipun Baron Hendrick sekarang menjabat sebagai jendral tentara, tidak membuat kekuasaannya di militer lebih tinggi dari Baron Gerwyn. Membuat posisi Baron Hendrick tidak stabil, itu juga akan mempengaruhi keadaan organisasi kita" Jawab Luis. Brian tidak takut untuk perang. Hanya saja dia takut perang ini tidak membawa keuntungan un
Hari sudah menjelang sore. Daniel berjalan masuk ke sebuah rumah sederhana.Daniel masuk dan duduk di ruang tamu. Tak lama seorang pria tua menghampiri Daniel. Pria tua ini berumur sekitar lima puluh tahunan jika dilihat secara seksama. "Salam master" Pria tua itu menundukkan kepalanya. "Bagaimana kabarmu Sebastian?" Tanya Daniel. "Aku baik tuan, luka dalam di tubuhku perlahan membaik" Jawab Sebastian dengan hormat. "Itu bagus. Terus perbaiki kultivasimu, agar darahku bisa menyembuhkan lukamu" Ujar Daniel. "Baik master, aku akan berusaha sebaik mungkin" Sahut Sebastian. Dua bulan lalu, Daniel membeli Sebastian di pasar budak. Saat itu ia hanya seorang pria tua kurus yang tampak akan mati kapan saja. "Charles menerima tawarannya, mungkin rencana kita akan segera dimulai" Mendengar perkataan Daniel, mata Sebastian langsung dipenuhi amarah dan dendam. Dengan tatap tajam Daniel berkata, "Jangan khawatir, tak akan lama lagi kita akan bermain dengan para penguasa itu." Sebastian ad
Beberapa hari kemudian. Daniel berjalan masuk ke dalam sebuah hotel mewah. Dengan menggunakan jas mewah dan tubuh yang atletis membuatnya tampak seperti bangsawan muda. Dengan suasana yang mewah, membuat hotel ini sangat eksklusif bagi para pengusaha untuk sekedar bersantai. "Selamat datang tuan!" Sambut pelayan yang cantik. "Apa ada yang bisa saya bantu" Lanjutnya. "Antarkan aku ke loungenya" Jawab Daniel. Pelayan itu mengangguk, "Mari lewat sini tuan".Lalu Daniel berjalan mengikuti pelayan itu. Lounge hotel ini tidak terlalu besar. Dengan hanya beberapa orang yang sedang mengobrol dengan pasangan mereka, membuat tempat ini sangat nyaman untuk menikmati sebuah makanan. Daniel lantas duduk dan memesan makanan. Tak lama pesanan Daniel datang. Sebuah steak medium rare yang sangat menggugah selera. -Daniel menikmati makannya sambil memperhatikan pria paruh baya yang sedang duduk sendiri. Ia tampak kebingungan, terlihat ketika dia menenggak wine seperti orang yang sedang kehausan.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments