Share

Daniel Sang Kaisar Suci
Daniel Sang Kaisar Suci
Author: eeeelmaoO

Akhir Dan Awal

Author: eeeelmaoO
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

New York, Amerika Serikat.

"Clack.. " Suara terdengar dari chamber pistol yang dipegang oleh seorang pria dengan setelan jas hitam.

"Apa kamu punya kata-kata terakhir Daniel?" Kata pria itu, sambil menodongkan pistolnya ke kepala pria yang sedang berlutut di hadapannya.

"Charles, setelah sekian lama kita saling mengenal DAN INI BALASANMU KEPADAKU?" Bentak Daniel.

"Hahahaha… Daniel, kita tahu bahwa hubungan kami hanya sebatas uang, selama ini aku hanya menjadi pesuruhmu. Lihat dirimu, kau kaya, punya segalanya, sedangkan aku? " Jawab Charles dengan nada menghina.

"KENAPA CHARLES…. KENAPA? Aku tahu kau tidak akan melakukan ini hanya karena uang." Dengan mulut yang berdarah, Daniel bertanya kepada teman dekatnya itu.

"Sebagai seseorang yang akan segera mati, kau cukup banyak omong Daniel" Suara wanita terdengar dari belakang Charles.

Wanita itu berjalan mendekat dan berhenti di depan Daniel.

"Jangan seolah-olah menjadi korban Daniel. Kau juga mengkhianati kami dengan menjual senjata kepada musuh Sicilia" Cibir wanita itu.

Daniel mendongak dan menjawab "Apa maksudmu Katrine, siapa yang menjual senjata kepada musuh Sicilia?".

" Jangan pura-pura bodoh Daniel, tentu saja kau yang melakukannya" Jawab Katrine dengan sinis.

"Tunggu apalagi bunuh dia" Perintah Katrine kepada Charles.

"Ti… Tidak Charles.. Ini pasti tidak ben.. " DOR.. DOR.. DOR.. Tiga proyektil meletus dan menembus perut Daniel.

Tubuh Daniel tersungkur. Darah menggenang di lantai.

"Coba rasakan rasa sakit itu Daniel, dan renungkan semua perbuatanmu selama ini. Mungkin saja tuhan dapat memaafkanmu" Cibir Charles.

Mereka berdua lantas pergi meninggalkan Daniel sendirian. Keheningan menyelimuti mansion mewah ini, dengan bau amis darah menyelimuti seluruh ruangan.

"KENAPAAA…. KENAPAA… APA YANG SALAH? … BUKANKAH AKU SUDAH MENJADI ORANG YANG BERKUASA? … NAMUN KENAPA AKU DIBUNUH DENGAN MUDAH SEPERTI SERANGGA" Banyak pertanyaan di benak Daniel.

Kemarahan menyelimuti hatinya. Dia telah membunuh banyak orang untuk mencapai puncak rantai makanan, tetapi sekarang dia berbaring tak bernyawa di lantai yang penuh dengan darah.

Perdagangan narkoba, senjata ilegal, prostitusi, pencucian uang, semua sudah ia lakukan untuk mencapai puncak kekuasaan. Namun sekarang semua itu lenyap, 'kerajaan' yang ia bangun bertahun-tahun hancur dalam semalam.

"Aku terlalu bodoh untuk mempercayai mereka, seharusnya aku membunuh mereka sejak awal"

Gumam Daniel disaat terakhirnya.

Dia mati dengan Kegelapan yang menyelimuti hatinya. Dengan jiwa penuh dengan penyesalan, kemarahan, dan kebencian terhadap dunia.

-

Di suatu tempat, di mana semua bangunan bergaya Eropa pada Abad Pertengahan.

Di salah satu gang sempit di pinggiran kota, seorang pemuda terbaring tak bernyawa. Tubuhnya dipenuhi dengan bekas pukulan.

Namun tiba-tiba tangan pemuda itu bergerak, pertanda ia masih hidup. Padahal jelas-jelas ia tak bernyawa tadi.

Pemuda itu bangun secara mendadak, seperti seorang yang mengalami mimpi buruk. Nafasnya sangat berat.

Ia melihat ke kanan dan ke kiri, tetapi yang ada hanya tembok di kedua sisi. Ia mengerang kesakitan, ia merasakan sakit disekujur tubuhnya.

Yang paling mencolok adalah, pemuda itu membawa sebuah pistol di tangan kirinya. Ia memegang pistol itu sambil menyeret tubuhnya untuk bersandar ke tembok.

Pemuda itu bersandar di tembok dan menyadari sedang memegang senjata di tangannya. Ia menekan tombol magazine release, lalu menarik magazine yang masih penuh dengan peluru.

Karena pengaruh rasa sakit, pemuda itu tidak menyadari kalau sebelumnya dia mati dengan mengenaskan tanpa ada perlawanan. Ia tertidur lemas sambil memegang Deagle di tangannya.

Empat jam berlalu, hari sudah mulai sore. Pemuda itu terbangun. Ketika ia bangun rasa sakit yang sangat hebat timbul di kepalanya. Ia menggelengkan kepalanya beberapa kali dan ia kembali melihat keadaan sekitar.

“Apa-apaan ini? Di mana aku sekarang?” ujar Daniel sambil memegang kepalanya.

Kenangan asing masuk kedalam pikiran.

“Dunia Aesir, Kota Aretha? Apa maksudnyanya ini?” Daniel berbicara dengan bingung.

“Transmigrasi? Apa hal konyol itu benar-benar terjadi?”

Daniel kembali bersandar dengan tenang, mencoba untuk menerima keadaan.

“Jadi, nama pemilik tubuh ini juga Daniel? Hmm, tidak buruk. Terlalu bodoh untuk mati karena dipukuli sekelompok berandalan.”

Daniel menyadari dia masih memegang Deagle di tangannya.

“Bertransmigrasi dan membawa pistol? Hmmm, cerita yang bagus.”

Dia kembali menekan tombol magazine release dan menarik magazine keluar.

“Bukankah ini pistol yang digunakan bajingan itu untuk membunuhku?” Ujar Daniel, sambil memeriksa jumlah peluru yang ada di dalam magazine.

“Entahlah, yang penting aku mempunyai modal untuk menjaga diriku,” gumam Daniel, sambil menyelipkan Deagle di celananya dan menutupnya dengan kaus lusuhnya.

“Mati memakai tuxedo ribuan dolar dan hidup kembali memakai kaus lusuh, betapa lucunya hidup ini!” ucap Daniel, sembari berupaya berdiri

Setelah berdiri, dia berjalan menuju keluar gang.

“ Apa dunia ini belum menemukan teknologi? Ini seperti Eropa zaman Medieval,” kata Daniel, sambil mengamati sekitarnya.

Ia berjalan menuju permukiman yang ada di pinggiran kota. Ia terus mengamati sekitar karena sikap inilah yang membuatnya selamat dari kepungan pembunuh bayaran.

Sambil mengamati, ia mencoba sedikit demi sedikit mengingat ingatan yang masuk ke pikirannya. Setelah beberapa saat berjalan, ia sampai di pemukiman yang berada di pinggiran kota.

“Tempat ini kumuh sekali. Bukankah ini kota makmur?“ Daniel berkata dalam hati. Dalam ingatan Daniel, Aretha adalah kota berukuran sedang yang makmur.

“Tidak jauh dari kata koruptor, tidak ada bedanya dengan bumi. Bagaimanapun aku suka koruptor, sebab mereka gampang disuap dan dimanfaatkan,” pikir Daniel, sambil tersenyum tipis.

“Ya, bagaimanapun dari tempat seperti ini aku dulu bangkit hingga menjadi orang yang berkuasa,” pikir Daniel sambil berjalan terus.

Sesaat kemudian Daniel sampai ke tempat tujuannya. Di hadapannya ada rumah sederhana. Ia berjalan ke pintu dan mengetuk pintu itu.

“Iya, tunggu sebentar!“ Terdengar suara wanita dari dalam yang menyuruh Daniel untuk menunggu.

Tak lama pintu terbuka. Daniel kaget melihat siapa yang membuka pintu.

Related chapters

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Seorang Ibu

    Pintu terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya yang membuka pintu. Walaupun ia terlihat seperti berumur 40 tahun, tetapi wajahnya masih terlihat cantik. “Kenapa kau pulang sangat terlambat?” Wanita itu berbicara dengan nada cemas. Dia adalah Ellena, ibu Daniel dari dunia ini. Ellena adalah seorang wanita dengan rambut hitam sebahu. Iris matanya yang berwarna biru langit membuatnya sangat indah. Bibir merah muda, hidung yang tidak terlalu mancung menambah pesonanya. Walaupun ada beberapa kerutan di wajahnya, tetap tidak mengurangi kecantikannya. Ellena menggunakan bliaut longgar tapi tidak mengurangi sosok indahnya. “Kenapa kau diam saja ketika ditanya oleh ibumu, Daniel?” Ellena kembali berbicara dengan nada memarahi.Daniel masih diam. Bukan diam karena terpesona, tetapi dia merasakan ikatan emosional dari jiwa Daniel yang lain. “Daniel!! Ada apa dengan wajahmu? Apa kau berkelahi dengan berandalan itu lagi?” Ellena kaget melihat pipi Daniel yang membiru dan sedikit lecet.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Kill

    Waktu berlalu, matahari mulai menampakkan dirinya. Burung berkicau dengan riang di luar jendela. Seorang pemuda sedang berbaring di kasur dengan nyaman. Perlahan pemuda itu membuka mata. Tampak ada kebingungan di wajahnya. “Ah, aku sekarang di dunia yang berbeda dan aku harus memulai semuanya dari awal,” kata Daniel, sambil menghela nafas. Ia bangun merapikan tempat tidurnya. Setelah tempat tidur rapi, ia mengambil Deagle-nya di bawah bantal dan kembali menyelipkannya di celana. Sebenarnya ini kebiasaan lama dia. Daniel yang dulu selalu menaruh Deagle di bawah bantalnya. Ia berjalan keluar kamar menuju dapur. Di sana ada seorang wanita yang sedang menyiapkan makanan. Wanita itu merasakan ada orang yang menuju ke arahnya dan berbalik. “Selamat pagi, Daniel,” ujar wanita itu. “Selamat pagi, Ibu” jawab Daniel dengan sedikit tersenyum. Daniel sudah menerima ibu barunya ini. Walaupun ia tidak dilahirkan olehnya, tetapi tetap saja Daniel akan menjaga wanita ini. “Lebih baik kamu ma

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Pasar

    Si Kurus yang telah tersadar dari pingsannya berteriak. Ia bangkit berdiri dan menatap Daniel dengan tajam. Di tangannya ada kampak kecil berwarna hitam dengan gagang berwarna biru.“Kau bisa saja membunuh mereka, tapi tidak denganku, karena aku telah membangkitkan senjata jiwa!” Si Kurus berkata dengan percaya diri. “Senjata jiwa?” Daniel berkata dengan penasaran. “Ya berkat buku yang kau berikan aku telah membangkitkan senjata jiwa,” jawab Si Kurus, sambil memamerkan kampaknya.“Jadi, bersiaplah untuk mati!” sambung Si Kurus, sambil berjalan ke arah Daniel. DOR!Setelah berjalan dua langkah, Si Kurus malah terjatuh setelah pahanya tertembak oleh Deagle Daniel. Daniel yang sudah memegang pistolnya di tangan kiri berkata, “Diamlah atau aku akan menembak kepalamu!”“Ahhh ... sejak kapan kapan kau memiliki senjata jiwa?” kata Si Kurus, sambil menjerit kesakitan.“Senjata jiwa?” Daniel bergumam sambil menatap pistolnya.Daniel berjalan mendekati Si Kurus, lalu bertanya, “Di mana buk

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Tiga Faktor

    Daniel lalu berjalan perlahan menuju dapur. Di dapur, terlihat seorang wanita sedang duduk di kursi, sambil menangis terisak- isak. Menyadari tidak ada bahaya, Daniel menyelipkan kembali Deagle-nya, lalu menaruh daging ke di atas meja. “Ibu ada apa?” Tanya Daniel, sambil berjalan ke arah Ellen. Mendengar suara Daniel, Ellena berusaha menghapus air matanya. Daniel mendekat dan langsung meraih tangan Ellena. Ellena tersentak kaget. Namun, sebelum dia menanggapi, Daniel menarik dirinya ke pelukan. “Tidak apa-apa, Bu, sudahku bilang sekarang aku yang akan menjagamu.” Kata Daniel, sambil memeluk ibunya. Menurut ingatan “Daniel.” Ibunya sering menangis di siang, bahkan malam hari, alasannya, karena tidak cukup makanan untuk mereka makan. Namun, “Daniel” yang idiot itu tidak pernah berusaha menenangkan ibunya, dan hanya berlagak seolah tidak tahu. Mendengar perkataan Daniel. Ellena malah semakin menangis, dia merasa tidak berguna sebagai seorang ibu. Ellena menangis di pundak Daniel

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Harapan

    Di malam yang dingin. Dengan ditemani cahaya redup dari sebuah lilin kecil, Daniel duduk bersila sambil memejamkan matanya. Dengan tubuhnya yang diselimuti aura biru, Daniel berusaha untuk menyalurkan mana ke seluruh tubuhnya. Menyalurkan mana ke seluruh tubuh adalah tahap kedua untuk membangkitkan senjata jiwa. Tahap ini bertujuan agar tubuh beradaptasi dengan mana. Mana akan dialirkan melalui pembuluh darah, sehingga antara mana dan darah akan mengalir secara berdampingan. - Wajah Daniel tampak kesakitan, tangannya mengepal dengan kuat. Dengan darah yang menetes dari hidungnya, Daniel masih tetap fokus bermeditasi. Waktu berlalu. Dua jam kemudian Daniel membuka matanya. Rasa sakit dari tahap sebelumnya tidak membuat Daniel menyerah, sekarang setelah menyelesaikan tahap yang paling menyakitkan dia tampak lebih segar dan bugar. "Haaah… Kupikir tidak akan sesakit itu" Daniel menghela nafas sambil mengepalkan tangannya. "Jadi ini yang disebut mana? Sangat aneh rasanya, seperti a

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Pub

    Daniel menyipitkan matanya karena cahaya itu sangat terang, sedangkan mana Daniel masih tetap terserap ke dalam pistol dengan cukup deras. Beberapa saat kemudian, cahaya biru perlahan meredup. Pistol itu kini berwarna biru langit dengan sedikit warna putih di bagian pinggirnya. "Apakah pistol ini senjata jiwa?… Bukankah ini berarti aku sudah membangkitkan senjata jiwaku sejak awal?" Daniel bingung dan bertanya-tanya. " Jika aku sudah membangkitkan senjata jiwa sejak awal, bagaimana bisa senjata ini sama seperti pistol yang menembak kepala ku?" Tadinya dia tidak ingin repot-repot untuk memikirkan hal ini. Namun, dengan semua kejadian ini dia menjadi semakin ingin tahu apa yang menyebabkan dia bertransmigrasi. Daniel membuka kembali buku tentang senjata jiwa. Walaupun dia sudah membacanya berkali-kali, masih ada beberapa bagian yang ia lewati. "Nah ini dia… 'Masih belum diketahui bagaimana senjata jiwa bisa terbentuk. Namun menurut tebakkan beberapa orang yang meneliti senjata jiwa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Pemburu Bodoh

    Keesokan harinya. Di pagi hari ini, Daniel ingin berburu ke dalam hutan. Walaupun dulu dia tinggal di kota new York, Daniel memiliki hobi berburu sehingga ia sering pergi ke hutan atau padang rumput untuk berburu hewan. Tentu saja sekarang Daniel berburu bukan untuk bersenang-senang, tetapi dia ingin mencari uang untuk modal usahanya. - Setelah Tiga puluh menit perjalanan menggunakan kereta kuda, Daniel akhirnya sampai di tujuan. "Hutan ini seharusnya beriklim tropis, ada beberapa tanaman sangat mirip dengan di bumi" Gumam Daniel sambil menatap hutan di depannya. Daniel masuk ke dalam hutan dengan hati-hati. Setelah beberapa saat dia berjalan di dalam hutan, Daniel tidak menemukan binatang apapun. Hanya beberapa serangga kecil dan burung-burung yang terbang di antara dahan pohon yang tinggi. Dia beberapa kali menemukan jejak kaki hewan, menurut pengalamannya itu adalah jejak kaki babi hutan. Namun, yang dia tahu babi hutan akan meninggalkan banyak jejak karena mereka hidup be

    Last Updated : 2024-10-29
  • Daniel Sang Kaisar Suci    Monarch

    Daniel masih duduk di tempatnya, ia terus memperhatikan pemuda sombong itu. Setelah tiga puluh menit, pemuda itu berjalan keluar dari bar. Daniel langsung berdiri dan berjalan mengikutinya. Pemuda itu tampak sangat bahagia, dengan senyum lebar di wajahnya. Setelah beberapa menit, tiba-tiba pemuda itu berbelok ke arah gang sempit. Daniel tetap mengikutinya masuk ke gang. Setelah sampai di ujung gang, pemuda itu berbalik dan berkata "Apa kau akan terus mengikutiku? ".Daniel tidak menjawab dia hanya tersenyum. "Jawab aku bangsattt, apa kau ingin mati" Kata si pemuda dengan nada tinggi. "Apa kau pernah membunuh sebelumnya?" Tanya Daniel dengan santai. "Hah?... Tidak sulit untuk membunuh tikus sepertimu" Jawab si pemuda. Sebuah pedang pendek tiba-tiba sudah ada di genggamannya. "Apa kau tau ini?" Tanya si pemuda sambil mengacungkan pedang pendeknya. "Bukankah itu hanya Mainan anak-anak " Jawab Daniel sedikit sarkasme. "Hahaha… Apa kau bodoh? Ini adalah senjata jiwaku, dan senj

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Harapan Dan Kabar Gembira

    Bisnis Daniel di mulai. Beberapa toko di renovasi dan beberapa diubah sesuai keinginan Daniel. Walaupun dia sekarang hanya akan fokus pada bar dan toko kebutuhan sehari-hari, Daniel tetap akan terus memperluas bisnisnya. Kedua jenis ini tidak memberi banyak keuntungan. Namun, Daniel memiliki prinsip, kalau sesuatu yang besar berawal dari yang kecil. Sekarang dia tidak bisa melompati anak tangga, yang hanya bisa dia lakukan adalah menikmati prosesnya. - Dia juga dibantu oleh Sebastian yang memiliki pengalaman dalam berbisnis. Daniel memerintahkan Sebastian untuk menjalin kembali koneksi kepada orang-orang penting di kota. Seperti kapten penjaga kota atau pengusaha yang ada di kota Aretha. Memasuki lingkaran bangsawan tidak semudah seperti kelihatannya, karena itulah Daniel mencoba untuk menyambungkan koneksinya dari bawah. -"Bagaimana perkembangannya Sebas?" Tanya Daniel sambil membalikkan dokumen di meja. "Semua berjalan dengan baik master. Charles telah mengatasi semua hal ya

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Kembali Ke Dunia Bisnis

    Dua bulan kemudian. Di malam hari yang dingin, ditemani dengan suara rintikan hujan. Daniel sedang duduk bersila, bermeditasi di kamarnya. Dia tidak pernah melewatkan meditasinya, ia selalu menyempatkan waktu untuk meditasi. Selain itu, Daniel selalu berlatih menggunakan kekuatannya. - Clang!.. Daniel mendengar suara pecahan kaca di benaknya. Tiba-tiba dia merasakan kekuatannya bertambah puluhan kali lipat. Mana mengamuk di sekitar tubuhnya. Namun, itu tidak berlangsung lama, sebelum menjadi tenang kembali. Dia perlahan membuka matanya. Tatapan Daniel menjadi lebih tajam, dengan pupil berwarna hitam, membuatnya tampak indah sekaligus menakutkan. "Apakah ini kekuatan tier 20? Rasanya sangat luar biasa" Gumam Daniel dengan takjub. Shwoosh.. Daniel tiba-tiba berubah menjadi kabut hitam lalu menghilang dari kamar. Dia tiba-tiba berpindah ke halaman belakang. "Hahaha.. Ini skill kedua yang kudapatkan dari heart of monarch.""Yah, dengan skill ini cakarku mungkin menjadi lebih berg

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Aliansi

    Di Malam hari yang dingin. Kesunyian menyelimuti Kota Aretha, karena jam malam diberlakukan untuk menghindari kejadian seperti kemarin. Suara langkah kaki memecah keheningan. Samar-samar terlihat tiga siluet yang berjalan di du kesunyian malam. Mereka berjalan masuk ke sebuah villa mewah. Di sana sudah ada Charles yang sedang menunggu di teras. "Kenapa kau sangat lama?" Tanya Charles. "Penjagaan kota sangat ketat, kami harus menunggu sampai para penjaga berhenti berpatroli" Jawab Daniel sambil membuka jubahnya. "Bagaimana? Apa mereka semua di sana?" Tambahnya. "Ya, mereka semua di sana, menunggu" Sahut Charles. "Kalau begitu, ayo. Aku ingin melihat seperti apa mereka" Ujar Daniel sambil tersenyum. -Sedangkan di ruang bawah tanah villa, terdapat sebelas orang yang sedang saling mengobrol. Meskipun ruangan ini berada di bawah tanah, interiornya sangat mewah, dengan hidangan enak disajikan di atas meja."Kemana dia pergi? Tidak, yang lebih penting, apa yang kita lakukan di sini?"

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Kebahagiaan Di Tengah Kekacauan

    Tak lama pagi pun datang. Matahari menyinari dunia dengan hangat. Namun, pagi itu tidak seperti biasanya, orang-orang membicarakan tentang ledakan yang mereka dengan tadi malam. Seluruh kota menjadi gempar, ketika mereka tahu bahwa dentuman itu berasal dari mansion Viper yang sekarang hampir rata dengan tanah. Sedangkan geng Viper sekarang di ambang kehancuran. Karena, setelah semua anggota inti geng tahu tahu tentang kematian Viper, mereka menyerang geng beruang dengan membabi buta. Serangan ini membuat kedua belah geng hancur, pemerintah kota langsung memerintahkan penjaga kota untuk menstabilkan keadaan. -"Apa yang terjadi paman Luis?" Tanya Brian pada Luis yang baru masuk ruangan. "Tuan, Viper telah mati. Mayatnya sudah dikonfirmasi oleh penjaga kota" Sahut Luis. Brian terdiam sesaat, "Bagaimana dengan geng viper?" "Geng Viper hancur, tuan. Sedangkan kekuatan kita menurun drastis. Selain itu kekacauan menyebabkan Baron Hendrick tidak puas, saat ini ia meminta penjelasan d

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Viper

    Di tengah kegelapan malam. Tiga orang dengan jubah hitam, menyusup ke dalam sebuah mansion. "Lakukan dengan cepat" Bisik salah penyusup itu. Dhass.. Dhass.. Dhass.. Terdengar suara tembakkan dengan suppressor. Seketika tiga penjaga mansion mati dengan lubang peluru di kepalanya. "Richard pergi ke pintu belakang, Julius ikut denganku!" Mendengar hal itu, Richard langsung berlari ke pintu belakang. Dengan latihan yang intens, ketangkasan Richard berkembang secara signifikan. Setelah Richard pergi, Daniel dan Julius menyerbu pintu depan. Brakkk… "Penyusup!" Teriak penjaga di dalam mansion. Shrakk.. Pedagang Julius langsung menebas tenggorokan penjaga itu. Tak.. Tak.. Tak.. Suara langkah kaki berdatangan ke arah pintu depan. Daniel bergerak cepat ke depan, lalu meninju perut seorang penjaga dengan keras. Sebelum penjaga itu akan terpental, Daniel menarik lehernya dan membanting kepalanya ke lantai. Sedangkan Richard, bertarung dengan tiga orang penjaga di halaman belakang. Dia mem

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Malam Yang Panjang

    Setelah saat itu pertarungan jalanan menjadi lebih sering terjadi. Mayat bergelimpangan, potongan tubuh berserakan di jalanan. Jika ada yang bertanya 'Di mana pemerintah kota?', tentu saja mereka ada. Mereka ada untuk menonton siapa yang akan menjadi pemenang. -"Bubar, tinggalkan tempat ini!" Seorang pria dengan tato ular kobra di lehernya, berteriak untuk membubarkan orang yang sedang berkerumun. Seketika orang-orang itu bubar, tidak ada yang mau berurusan dengan para penjahat ini. Di sana terlihat sebuah gerobak yang berisi potongan tubuh manusia. Di atasnya ada kertas bertuliskan 'Viper bersiaplah, aku akan datang untuk kepalamu'. "Sial!" Umpat pria itu. "Bereskan ini, jangan sampai menimbulkan masalah!" Lalu dia berjalan pergi. Beberapa anak buahnya membereskan semua potongan tubuh yang ada di gerobak. Ini salah satu kewajiban yang harus mereka lakukan, kedua belah pihak sepakat untuk membereskan mayat dari anggotanya. Agar tidak menimbulkan masalah seperti wabah penyakit.

  • Daniel Sang Kaisar Suci    House Of Martel

    Di sebuah ruangan mewah, seorang pria kekar sedang menatap keluar jendela. "Tok.. Tok.. Tok.." Suara pintu diketuk dari luar. Tanpa jawaban dari pria itu, pintu tiba-tiba terbuka. Seorang pria tua dengan janggut lebat dan berpakaian seperti pelayan, masuk ke dalam. "Tuan, Baron Hendrick memiliki pesan untukmu." Pria tua itu langsung mengambil surat di sakunya lalu membacakannya, "Brian, perkembangan kita terlalu lambat. Keadaan politik kota semakin memburuk. Jika kau tidak segera mengambil tindakan, sudah dipastikan kita akan kalah."Pria bernama Brian itu berbalik. Terlihat tato ular dengan tiga kepala di lehernya, "Bagaimana menurutmu paman Luis?""Meskipun Baron Hendrick sekarang menjabat sebagai jendral tentara, tidak membuat kekuasaannya di militer lebih tinggi dari Baron Gerwyn. Membuat posisi Baron Hendrick tidak stabil, itu juga akan mempengaruhi keadaan organisasi kita" Jawab Luis. Brian tidak takut untuk perang. Hanya saja dia takut perang ini tidak membawa keuntungan un

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Skeggøx Dan Ulfberht

    Hari sudah menjelang sore. Daniel berjalan masuk ke sebuah rumah sederhana.Daniel masuk dan duduk di ruang tamu. Tak lama seorang pria tua menghampiri Daniel. Pria tua ini berumur sekitar lima puluh tahunan jika dilihat secara seksama. "Salam master" Pria tua itu menundukkan kepalanya. "Bagaimana kabarmu Sebastian?" Tanya Daniel. "Aku baik tuan, luka dalam di tubuhku perlahan membaik" Jawab Sebastian dengan hormat. "Itu bagus. Terus perbaiki kultivasimu, agar darahku bisa menyembuhkan lukamu" Ujar Daniel. "Baik master, aku akan berusaha sebaik mungkin" Sahut Sebastian. Dua bulan lalu, Daniel membeli Sebastian di pasar budak. Saat itu ia hanya seorang pria tua kurus yang tampak akan mati kapan saja. "Charles menerima tawarannya, mungkin rencana kita akan segera dimulai" Mendengar perkataan Daniel, mata Sebastian langsung dipenuhi amarah dan dendam. Dengan tatap tajam Daniel berkata, "Jangan khawatir, tak akan lama lagi kita akan bermain dengan para penguasa itu." Sebastian ad

  • Daniel Sang Kaisar Suci    Memperkeruh Keadaan

    Beberapa hari kemudian. Daniel berjalan masuk ke dalam sebuah hotel mewah. Dengan menggunakan jas mewah dan tubuh yang atletis membuatnya tampak seperti bangsawan muda. Dengan suasana yang mewah, membuat hotel ini sangat eksklusif bagi para pengusaha untuk sekedar bersantai. "Selamat datang tuan!" Sambut pelayan yang cantik. "Apa ada yang bisa saya bantu" Lanjutnya. "Antarkan aku ke loungenya" Jawab Daniel. Pelayan itu mengangguk, "Mari lewat sini tuan".Lalu Daniel berjalan mengikuti pelayan itu. Lounge hotel ini tidak terlalu besar. Dengan hanya beberapa orang yang sedang mengobrol dengan pasangan mereka, membuat tempat ini sangat nyaman untuk menikmati sebuah makanan. Daniel lantas duduk dan memesan makanan. Tak lama pesanan Daniel datang. Sebuah steak medium rare yang sangat menggugah selera. -Daniel menikmati makannya sambil memperhatikan pria paruh baya yang sedang duduk sendiri. Ia tampak kebingungan, terlihat ketika dia menenggak wine seperti orang yang sedang kehausan.

DMCA.com Protection Status