Share

Mengatakan keinginan

POV Aidan

Tanganku terkepal saat nomor tidak di kenal mengirimkan foto Namira dan Ayah sedang berpelukan, aku menjadi emosi, dan melempar barang-barang di atas meja kerja, kemudian Hana datang.

"Aidan kau kenapa, tenang kan dirimu,"

"Kau lihat Hana, liat! Mereka sudah berani terang-terangan saat aku tidak ada di rumah,"

Aku ingin berusaha untuk tidak peduli, Namun nyatanya hati ini masih saja merasakan sakit.

"Mungkin itu tidak sengaja, Dan."

"Tidak sengaja Bagaimana, sedangkan kemarin Namira bilang Ayah sudah pulang. Lalu untuk apa mereka janjian kembali? Aku tidak mengerti!"

Aku benar-benar emosi, aku mengacak rambut kasar.

"Kau jangan mau kalah Aidan, jangan mau kalah dari Namira,"

"Aku akan membantumu, tenang saja," Hana mengusap kepalaku yang sedang menelungkup di atas meja.

Dia sangat ... perhatian.

"Ayo kita pulang, kamu tunjukan pada Namira, bahwa kamu bukanlah manusia lemah,"

Aku mendongak, menatap Hana lekat, ia tersenyum kemudian mengangguk meyakinkanku.

Aku akan mengikuti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
firly edogawa
wah jangan si saras ini yg jd penyusup krn hana yg suruh.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status