Share

Menghilang

Aidan pulang ke rumah, ia berjalan dengan gontai, kakinya terasa lemas.

Aidan berpapasan dengan Hana di halaman rumah. Entah mengapa Hana selalu datang ke rumahnya.

"Aidan, kau baik-baik saja?" tanya Hana menelisik wajah Aidan yang kusut.

"Em ya, aku Baik-baik saja," lirih Aidan.

"Hanya saja, Namira tidak mau melihatku, ia begitu marah," sambungnya.

Wajah Aidan berubah sendu.

"Bagaimana kondisi Namira?"

"Namira... Sudah lebih baik, dari sebelumnya, hanya.... "

"Hanya apa?"

"Hanya saja, Namira tidak mau melihatku, ia masih marah," Aidan menghembuskan napas kasar.

"Ah, aku merasa kasihan padanya." balas Hana.

Aidan tertunduk, ia merasa bersalah.

"Ayo, antar aku kesana,"

Mata Aidan membola, ia menggeleng. Bagaimana perasaan Namira saat dia datang bersama Hana.

Selama ini Namira secara terang-terangan tidak menyukai kedekatannya dengan Hana. Apalagi dirinya dan Hana sempat membuat Namira cemburu waktu itu.

Aidan menepis tangan Hana di lengannya.

"Maaf Han, aku lelah, aku ingin isti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status