Share

Memanas-manasi

"Halo semuanya!"

Tiba-tiba saja terdengar suara dari luar, kami semua menoleh, aku terkejut, Mas Aidan tak kalah terkejut dariku.

"Hana!" Seru aku dan Mas Aidan bersamaan.

Hana berjalan mendekat ke arah kami. Hana tersenyum sumringah saat sudah sampai.

Ah mau apa Wanita ini? Aku malas melihatnya, ku alihkan pandanganku ke arah lain.

"Apa kau tidak punya pekerjaan lain, selain datang kemari Hana,"

Aku menoleh saat Mas Aidan berkata begitu. Kulihat Hana terkejut.

"Kau tidak menyukai kehadiranku Aidan?"

"Bukan begitu, kau terlalu sering kemari, aku menjadi risih, takut Namira salah paham juga,"

Mas Aidan merapatkan duduknya padaku, lalu merengkuh pundakku, tak kusia-siakan aku sandarkan kepalaku di bahu Mas Aidan.

"Mas.. Aku ngidam," rengekku manja,

"Mau apa sayang, nanti aku belikan," ucap Mas Aidan dengan mengelus rambutku.

Hana terlihat kesal melihatnya, saat mata kami saling beradu, sengaja ku kedipkan sebelah mata, agar ia sadar bahwa kami saling mencintai.

Hana menghembuskan na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status