Share

Semoga baik-baik saja

Dari ujung koridor seorang perawat sedang mendorong brangkar, di atasnya ada seseorang yang sedang mengerang kesakitan. Darah bercucuran kemana-mana.

Saat brangkar itu melintasi mereka, Namira terkejut melihat siapa yang sedang berbaring.

"Ayah!"

"Mas, Ayah!" Namira menyenggol lengan Aidan. Aidan-pun terbelalak melihat Ayah nya terbaring dengan darah bercucuran.

"Ayah!" serunya, Aidan lekas berdiri.

"Ayah kenapa, kenapa bisa begini?"

"Akhh!" Hamid mengerang kesakitan.

"Permisi Pak, tolong biarkan kami menangani pasien terlebih dahulu," ucap seorang perawat.

"Baiklah," Aidan menggeser tubuhnya dan memberi jalan, ia begitu khawatir dengan kondisi Hamid-ayahnya.

Melihat itu Namira mengelus lengan Aidan untuk mengenangkan.

"Ayah pasti baik-baik saja Mas, sebaiknya kita kesana, ayo,"

Aidan mengangguk, namun tak lama kemudian Seorang perawat Memanggil nama Namira.

"Dengan Nyonya Namira..."

Namira menoleh, kemudian mendesah pelan.

"Kau kesana saja dulu Mas, nanti setelah ini aku menyusul."

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status