Share

Surat

POV Author

Pagi hari, di meja makan semua orang berkumpul ada Hamid, Arini, Fadil, Aidan dan Namira.

Aidan begitu perhatian terhadap Namira, dia menyuapi Namira dengan penuh kasih sayang, menawari Namira semua makanan yang ada di meja. Sesekali Aidan mengelus pipi Namira, saat biji nasi menempel.

Melihat hal itu hati Fadil menjadi meradang. Fadil meletakkan sendok di atas meja dengan keras.

BRAK!

"Aku kenyang!" tukasnya.

Semua mata memandang ke arahnya.

"Loh nak, tumben kamu sarapannya gak habis,"

"Aku kenyang ma,"

Fadil berjalan cepat menuju luar rumah.

Melihat hal itu Namira menjadi gelisah.

"Sayang ayo buka mulutmu,"

"Tidak Mas, aku kenyang,"

"Hem baiklah, ayo aku antar ke kamar,"

"Em, iya Mas," Namira mengangguk.

"Aidan, kamu tidak menyelesaikan sarapanmu dulu," cetus Hamid.

"Tidak ayah, aku kenyang, aku akan mengantar Namira dulu, sebelum berangkat ke kantor." jelas Aidan.

"Aneh, kenapa semua orang mendadak kenyang," cetus Arini.

"Sudahlah ayo kita selesaikan sarapan," tukas H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status