Share

Darah

"Adalah apa Mas? Ayo katakan?"

"Adalah ..." Aku menjeda kalimatku.

"Bukan anakmu? Benar begitu, kenapa kau tega tidak mengakui darah dagingmu sendiri mas? HAH?" Namira menangis.

Aku terduduk, kemudian menatapnya tajam.

"Wajar aku berpikiran seperti itu, jika kau tidak memulainya dengan selingkuh!"

Emosiku meluap-luap. Kemudian mencengram kuat pergelangan tangannya.

"Akhh sakit,"

"Siapa yang selingkuh Mas, aku tidak pernah selingkuh," jawabnya.

"Kau tidak usah mengelak lagi Namira," kataku ketus.

"Mengelak Bagaimana, aku tidak pernah selingkuh!" Namira bersikeras mengelak.

"Kau berselingkuh dengan Ayah, ayahku ayah mertuamu!" Hardikku, semakin ku kuatkan cengkramanku pada tangannya.

Namira terbelalak mendengarnya.

Kemudian ia menggeleng kuat.

"Aku tidak pernah selingkuh Mas, kau salah paham," lirih nya.

"Aku tidak salah paham, aku melihat sendiri chat mesra yang kau kirimkan kepada ayah, di malam itu di mana kita selesai bercinta," jelasku padanya.

"Apa kau tidak pernah berpiki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status