Share

Bab 23

“Berkasku ketinggalan, tidak ada yang bisa menjemputnya!” sahut Liam dengan makna ucapan sindiran, mengungkapkan jika Jia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu pekerjaannya agar lebih cepat. Jika mengandalkan Tamara, pelayan pribadi itu tidak akan paham berkas apa yang dia inginkan. Daripada membuang banyak waktu menunggu hal yang tidak pasti, dia memaksa untuk pulang ke rumah dengan jarak tempuh cukup jauh.

Jia memaksa tersenyum, jauh di lubuk hatinya yang terluka karena perkataan dari sang suami begitu meremehkannya karena buta.

“Ahh, biar aku bantu.” Jia berinisiatif bergerak menghampiri Liam, membantu suaminya bagai seorang istri baik juga penurut.

Liam melepaskan jasnya perlahan, membiarkannya tergantung di tangan Jia. Di wajahnya terlihat jelas guratan rasa lelah yang begitu menguras tenaga. Andai saja pengkhianatan itu tidak pernah terjadi, mungkin dia bisa lebih peduli dan mencintai suami seperti dulu lagi. Namun, khayalan bahagia yang sempat direncanakan sebelum pernikah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status