Share

Bab 25

“Kenapa Liam tidak mencariku?” Tamara bergumam sambil menggelengkan kepala, pasalnya Liam selalu khawatir dan akan mencarinya jika tidak ada di rumah.

Tamara menyipitkan kedua mata mempertajam penglihatan, dia sangat marah sambil menatap Jia kesal.

“Beraninya kamu menggoda kekasihku!” pekik Tamara dengan kemarahan yang menggebu-gebu. Berusaha memberontak ingin sekali mematahkan leher itu, cukup sulit mengendalikan amarahnya saat ini, kesombongan dan keangkuhan di hadapan mata membuat darahnya mendidih.

Jia mendekatkan tubuhnya ke Tamara, tatapan matanya tajam memotong keheningan. Senyumannya, penuh sindiran, terungkap dengan gerakan bibir yang pelan.

"Sudah kutolong, eh malah kamu tikam dari belakang," ucapnya, sambil tangan kanannya yang bersimpuh kini menepuk-nepuk bahu Tamara, seakan menekankan setiap kata yang terucap.

Wajah Jia memerah, nafasnya terengah-engah, matanya tajam menyelidik Tamara yang berdiri tanpa malu di hadapannya. Tangannya yang gemetar menangkap dagu Tamara,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status