Share

Bab 28

Jia yang masih bersenang-senang malah dikejutkan dengan pesan yang baru saja dikirim oleh Muni, kesenangannya langsung berakhir dan memutuskan untuk pulang ke rumah lebih awal, padahal dia tidak ingin pulang lebih cepat.

‘Astaga, aku harus pulang lebih cepat.”

Raut wajah Jia tampak tenang, namun di pikirannya menjadi kalang kabut, gelisah, dan juga panik. Memerintah pak supir untuk melajukan kecepatan dalam mengemudi. Sepanjang perjalanan, pandangannya menjadi tidak fokus pada Leo yang tengah bercerita mengenai suasana hatinya yang sedang bahagia.

“Ma, kenapa kita pulang lebih awal?” tanya Leo yang keheranan, hatinya tidak rela pulang cepat. Kedua sorot matanya menatap Jia dengan polos, berharap apapun itu berjalan baik.

Jia menggenggam tangan Leo dan meletakkan di wajahnya. “Kasihan Cici ditinggal, pasti dia sangat kesepian.” Berusaha mengalihkan perhatian bocah itu untuk tidak bertanya lagi alasan pulang ke rumah lebih cepat.

Leo mengangguk, dia lupa keberadaan Cici dan malah be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status