Share

Bab 36

Tangan kekar yang memegang kedua bahu Jia, segera di tepis dengan kasar. Tidak ada gunanya terus berdebat, karena di balik kekacauan yang memang dia sengaja memperkeruh suasana adalah sebagian dari rencana.

“Jangan mencoba untuk menyentuhku, sebaiknya menjauhlah!” tegas Jia marah sambil menggertakkan giginya dalam mulut tertutup, mengayunkan tongkat penuntun jalan.

Jia berlalu pergi dalam keadaan marah, rasa yang dulu tidak dipeduli oleh Liam, kini malah menyelimuti pikirannya. Ada perasaan tidak rela jika mereka sampai berpisah, kebahagiaan mendapatkan dua wanita mengisi hidupnya membuatnya telah terbiasa dengan semua itu.

Liam sangat menyesal telah melakukan tindakan gegabah, meremas rambutnya dengan frustasi. Pandangannya tak terlepas dari sosok sang istri yang mulai menjauh dari pandangan mata, permasalahan kecil mereka malah merambat menjadi besar.

Liam merasa terancam, terlepas jauh dari Tamara. Kesunyiannya mulai terasa saat Jia juga marah dan mengacuhkannya.

Senyum Jia te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status