Share

Bab 37

Langkah sepatu di lantai koridor bergema hingga ke ruangan kecil dimana Jia duduk menanti. Suara itu semakin mendekat, dan Jia menoleh ke arah pintu. Sekilas, ia mengulas senyum penuh arti saat sosok Sean muncul di ambang pintu. Jika bukan karena insiden yang membuat Sean harus bertindak cepat, mungkin sekarang Jia sudah kehilangan salah satu indranya.

Sambil menunggu, Jia mulai mengetuk-ngetuk meja di hadapannya, menciptakan melodi yang hanya ia yang tahu. Ruangan itu dipenuhi dengan ketukan ritmis jari-jarinya, namun dokter yang duduk di sudut tampaknya tidak terganggu, fokus pada catatan-catatan medis di depannya.

“Apa sudah selesai?” tanya Sean sembari menyimpan ponselnya, melirik ke samping menatap wajah cantik Jia.

“Sudah. Tinggal menunggu resep dokter!” Jia memahat senyum kilat, Sean yang mendorongnya untuk segera memeriksa mata.

“Mm, apa masih perih?” Sean cemas juga khawatir, terlambat sedikit saja berakibat sangat fatal.

Sean duduk di bawah meja dengan tangan terkepal ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status