Share

Bab 32

Jia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu hotel, ketegangan memenuhi dadanya, seolah-olah ribuan kupu-kupu menggeliat di perutnya gara-gara kata-kata Sean yang terkesan serius.

Ia memandang pintu itu, kemudian kembali ke Sean.

'Apakah benar kita harus masuk?' batinya bergetar. Ia berusaha keras meredam pikirannya yang mulai liar, menggeleng cepat sambil menarik napas dalam.

Dari kejauhan, Sean menangkap pandangan ragu Jia, dia berbalik, memperhatikan sosok yang berdiri terpaku, terpisah dua meter dari dirinya, mata mereka bertemu sejenak dalam diam yang sarat akan pertanyaan.

“Apa yang kamu ragukan?” Sean menghampiri Jia, melihat wajah perempuan itu dalam jarak dekat.

Rasa takut bagai momok menakutkan, tidak bisa dibendung hingga melampiaskan demi harga diri yang tetap dipertahankan.

Jia mundur selangkah, tangannya bersilang erat di depan dada sementara matanya tidak lepas memandang Sean dengan tatapan waspada dan penuh curiga. Napasnya terdengar berat, menyiratkan kekhawati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status