Terikat janji suci dengan orang yang tidak kau kenal? Itu sudah biasa. Tapi, bagaimana jadinya jika kau harus melangsungkan pernikahan secara terpaksa, bersama seseorang di masa lalu yang begitu kau benci dan ingin sekali meremukkannya hingga ke tulang-tulang? Baik Ana maupun Rezvan, keduanya menjalani kehidupan rumah tangga yang dipenuhi oleh aura gelap. Tak ada cerita istri menaati perintah suami, ataupun suami yang memperlakukan istrinya dengan hormat. Namun, yang belum Ana ketahui adalah menjadi istri Rezvan berarti harus siap untuk ikut menganggung risiko yang awalnya dihadapi oleh Rezvan secara sendirian. Diperlukan kerja sama untuk mendapatkan kebebasan yang mereka inginkan. Apakah Ana dan Rezvan memutuskan untuk mengikuti jalur benang merah di masing-masing jari kelingking mereka, atau justru memaksa menyambungkan kedua benang merah tersebut demi mencapai tujuan?
View MoreHari ini, Damar telah diizinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, dengan catatan Damar masih perlu menemui psikiater guna mengembalikan kesehatan mentalnya lagi. Ana lah yang jadi orang pertama untuk mendengar kabar kepulangan Damar.Namun, mendadak dia teringat ucapan Rezvan kemarin. Jika benar orang yang Rezvan usik merupakan anak-anak dari orang yang hendak menghancurkan keluarganya, bukankah ini berarti keberadaan keluarga Damar merupakan salah satu dari alasan Rezvan melampiaskan kemarahannya pada pria di hadapannya sekarang?Jadi, sebenarnya siapa yang benar-benar salah? Jujur, Ana tak ingin membela orang yang sebenarnya salah namun pura-pura menjadi korban. Tetapi, Damar tidak menunjukkan pengetahuannya terkait permasalahan ini. Semakin dalam, ini membuat Ana stres.Menyadari perubahan tingkah Ana, Damar menghampirinya. "Kau baik-baik saja, Ana?""Aku baik. Tak perlu khawatirkan aku. Sepertinya aku cuma kelelahan saja," sahutnya lirih.Dam
"Aku bilang ... Ayo kita bertemu, membicarakan hubungan kita."Rezvan ingin sekali membawa korek kupingnya jika tau akan terjadi hal ini. Serius ... Ana mengucapkan kalimat aneh seperti itu? Bertemu? Membicarakan hubungan? Maksudnya apa? Sudah jelas mereka bermusuhan. Tidak dekat pula.Tunggu. Rezvan menyadari arah perbincangan ini. Hubungan mereka di masa lalu berbeda dengan di masa sekarang. Jikalau Ana bukan sekretaris Damar atau Rezvan tidak mengambil posisi sekretaris atau kedua perusahaan tersebut tak menjalin kerja sama, maka mereka akan tetap sama seperti sebelumnya ketika kembali bertemu.Tetapi, jelas kehidupan mereka seperti tengah dipermainkan lewat pertemuan kemarin. Apa yang harus Rezvan lakukan meskipun melihat Ana saja sudah membuatnya kesal?"Hei, Pak Bos, kau masih di sana?"Dengan terpaksa Rezvan menjawab, "Aku mengerti apa katamu. Kau melakukan ini untuk apa?""Aku tidak ingin hubungan kita di masa lalu merusak semuanya y
Gadis itu sedang menggigit jarinya berulang kali dan sudah sedari tadi dia melakukan ini. Dalam pikirannya, dia tidak tahu harus membantu temannya atau tidak. Damar sendiri yang tidak ingin tugas tersebut kembali dipegang oleh ayah dari lelaki itu, sang direktur utama. Pun ini akan menjadi pertama kali untuknya jika benar hal itu akan terjadi, menjalin ikatan kerja sama dengan posisi sebagai sekretaris. Ana cukup tahu diri. Tidak mungkin sekretaris melakukan hal itu. Akan tetapi, ini akan menjadi mungkin jika Ana mau melakukannya. Selain itu, ada sesuatu yang sudah Ana coba simpulkan, tetapi tetap saja membuatnya tidak mengerti. Wanita itu mengetahui soal masa lalu di antara Damar dan Rezvan. Kejadiannya setelah upacara kelulusan. Ana menyaksikan Rezvan tengah memukuli Damar secara terus-menerus. Bahkan ia memanfaatkan ketakutan Damar untuk menjalankan aksinya. Jujur, Ana takut. Untuk pertama kali selama dia terikat konflik dengan Rezvan, lelaki itu m
"B-b-bagaimana bisa?!" Rezvan langsung bangkit dari tempat duduknya. Sangat terkejut mendapati si gadis berada di hadapannya. "Apa yang kau lakukan di sini?!" "Ini perusahaan tempatku bekerja!" kata Ana menyeru. "Kau sendiri, bagaimana bisa ada di sini?!" Kenan yang merasa penasaran, memotong perbincangan keduanya. "Kalian saling mengenal?" Rezvan tersenyum meremehkan Ana. "Oh, benar. Kenan, perkenalkan. Dia perempuan j**ang yang sering melawanku ketika kami bermain semasa masih sekolah. Berpura-pura kuat padahal sebenarnya suka menangis." "J**ang? Apa aku tidak salah dengar? Apakah seseorang yang dulunya selalu dikalahkan oleh perempuan, pengecut yang bersembunyi di bawah ketiak orang tuanya, menyebutku begitu?" Rezvan memperhatikan baju yang dikenakan Ana. Bahkan dia juga melihat ke arah berkas-berkas yang dibawa Ana. "Wah, lihat! Sekretaris? Rendah sekali posisimu," cibirnya. Ana tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rezva
"K-Kau!" "B-bagaimana bisa?!" Dua insan saling melihat. Namun, bukan sebuah pandangan biasa yang mereka berikan terhadap satu sama lain, melainkan rasa terkejut hingga kembali timbul amarah dan dendam di antara mereka yang sudah lama terkubur. Mereka tak pernah dapat membayangkan bahwa Tuhan mempertemukan kedua orang tersebut kembali tanpa tahu alasan-Nya melakukan itu. Terlebih ... Bagaimana ceritanya Ana menjadi sekretaris direktur dan Rezvan menjadi direktur dari perusahaan masing-masing? Dan yang akan mereka lakukan adalah kerja sama demi keuntungan dua perusahaan? Tidak. Jelas Ana ingin sekali mengabarkan kehadiran Rezvan di perusahaan kepada Damar, sebelum orang itu datang dan membuat situasi lebih parah. Di sisi lain, Rezvan pun menyesal karena dia malah mengiyakan ajakan Kenan untuk melakukan pertemuan tatap muka dengan pemilik perusahaan High-tech. Mengapa ayahnya–direktur ut
"Dengan ini, rapat telah selesai. Terima kasih atas kehadiran anda sekalian." Pria tersebut sedikit membungkuk guna memberikan sopan santun kepada orang-orang dari berbagai jabatan yang hadir dalam pertemuan tersebut. Akan tetapi, tak satupun dari orang-orang itu meninggalkan ruang rapat. Mereka hanya melihat ke sebuah laptop hitam yang selalu setia hadir di setiap perkumpulan tersebut. Lelaki itu paham mengenai penatapan mata yang mereka perlihatkan. Sebenarnya tidak sekali ataupun dua kali hal ini terjadi. Tetapi, tak ada yang mau membicarakannya. Mereka membiarkan ini terus terjadi dan mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk dibahas. "Saya minta maaf jika sudah berkata tidak sopan. Tapi, bukankah seharusnya direktur diharuskan datang ke rapat? Mengapa anda memilih berkomunikasi dengan kami lewat layar kecil ini, Pak Rezvan?" Di tempat lain yang menghubungkan ia dengan laptop di ruang rapat, seorang lelaki hanya memandang serta tersenyum miri
Seumur hidup, ada 2 hal yang sangat Ana sesali. Pertama, dia tidak menggigit lengan sang ayah sebelum menghilang dan memberikan tanggung jawab pelunasan hutangnya kepada anak dan istri. Kedua, memiliki atasan yang kini menjadi salah satu teman dekatnya.Damar Mahendra, laki-laki menyebalkan yang dulu merupakan seorang remaja pengecut yang takut dengan keberadaan orang bertubuh lebih pendek darinya. Mendapat kabar Ana sedang kesulitan mencari pekerjaan di wilayah ibukota, Damar menawari Ana posisi sekretaris dengan iming-iming gaji yang sangat tinggi bahkan mampu membelikannya sebuah rumah yang besar. Sombong sekali.Ah, Ana tidak mau munafik. Dia suka kesombongan itu. Maksudnya mengenai uang.Damar tampan? Lumayan.Damar baik hati? Lupakan saja.Di lingkungan pekerjaan, pria itu bukan orang yang mudah membiarkan kesalahan orang lain. Entah bagaimana Damar tumbuh menjadi laki-laki yang disegani para karyawannya. Tak ada Damar yang memiliki pandangan
Sesuai tantangan yang Ana berikan, Rezvan benar-benar mendatangi gadis itu ke tempat yang telah diarahkan. Ia tersenyum miring. Meskipun pertengkaran tadi memperlihatkan bahwa dirinya yang menjadi seorang pelaku, tetapi itu sudah cukup membuktikan kepadanya bahwa Ana juga akan merasa tidak nyaman ketika ada yang membicarakan soal keluarganya.Ya, pada akhirnya Rezvan tahu akan apa yang terjadi mengenai keluarga Ana. Tidak sia-sia dirinya mencari informasi dari sana sini, meskipun harus ada ancaman dulu terhadap seseorang yang pernah satu sekolah dengan Ana ketika masih SMP.Inilah akibatnya melawan seorang Rezvan Adhitama, apalagi membawa nama keluarga. Dia takkan segan-segan menyakiti orang yang telah mencemari nama baik keluarganya.Dia bisa melihat seorang gadis berjaket sedang menyilangkan tangan sembari memperhatikan dirinya, berada di tengah-tengah taman. Ternyata Ana sudah lebih dulu sampai ke tempat itu dan bersiap-siap mengenai apa yang akan terjadi di
Ana tak ingat kapan tepatnya dia melawan penindasan yang dilakukan orang-orang. Tetapi sejak SD, Ana kecil sudah berani melaporkan perilaku teman-teman sekelasnya hingga membuat seseorang menangis. Saat itu, Ana sudah berpikir bahwa candaan yang bisa menimbulkan rasa sedih di hati orang lain itu sangatlah salah, dan Ana akan membenci para pelaku ini. Mungkin orang dewasa berpikir itu cuma permainan anak kecil. Bagi Ana, ini sama sekali tidak lucu. Dia tak mau orang itu menjadi tak ingin masuk sekolah. Setidaknya jika orang itu bersekolah, ia akan diberi uang jajan. Mohon dimaklumi. Bukankah anak kecil memang senang jajan? Masuk SMP, Ana mulai mengerti soal pengelompokan manusia yang entah siapa yang membuatnya. Sekali lagi, Ana membencinya. Seperti menunjukkan bahwa orang lain tidak pantas berada dalam kelompok itu. Ana lebih suka menyendiri, atau menemani seseorang yang sedang dikucilkan oleh orang lain. Kesendirian yang Ana dapatkan merupakan pilihannya, te
"Hei, kau, berhenti!" Perempuan itu berlarian menerobos angin. Meski terlahir sebagai seorang perempuan, badannya yang kecil memudahkan dia untuk mengejar seorang pencuri yang baru saja mencopet tas kecil miliknya. Dia mengumpat di tengah pelariannya untuk mendapatkan kembali tasnya beserta membuat pencuri itu terkapar tidak berdaya di atas tanah. Ia yang sedang sibuk sendiri, hampir tidak memedulikan tag nama bertuliskan Anatari. H. G yang akan terjatuh dari jas kantor yang tengah dia pakai. Tangannya yang gesit langsung meraih dan melepaskan benda itu agar ia tidak menyulitkannya saat melakukan pengejaran. "Kubilang berhenti!" Dia kembali memekik. Akan tetapi, sosok itu tak kunjung memelankan laju. Justru kecepatan larinya kian bertambah. Ana melepaskan sepatu ber-haknya sebelum berbelok ke sebuah gang yang sempit, yang mana cuma dia yang dapat masuk ke sana. Di belakang, nampak seorang laki-l
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments