Ini bukan loteng rumahnya, bukan tempat tidur tingkat duanya. Ia melihat ke sekeliling dan wallpaper mewah dan lampu gantung yang terang, perabotan yang elegan di kamar itu. "Eh, ini bukan rumah ku! dimana aku?" Yuki akhirnya sadar dengan sepenuhnya, ia melompat dan melihat sekelilingnya dengan tatapan rakut. Ini adalah presidential suite, yang ada di dalam sebuah Novel, atau Majalah terkenal. "Aaa..." Yuki berteriak saat itu, dengan ketakutan lalu ia menutup mulutnya dengan tangannya. Matanya berkedip, dia baru menyadari bahwa dirinya polos tanpa sehelai kain di tubuhnya.
View More"Apa!"Mata Yuki terbuka besar. Dia berbicara Mandarin, tetapi mengapa dirinya tak mengerti menjadi mainannya?Yuki, pun bertanya kembali apa maksud perkataan CEO Alex itu."Mainan apa?""Hmmmm... Itu sama degan menjadi kekasih tidurku!"Jawab CEO Alex dengan santainya."Ah..."Teriaknya, Yuki pun takut dengan perkataan itu, namun dengan cepat dia mengerti dan berkata."CEO Alex, apa kau mengerti? ketika aku tidur dengan mu, aku di peras 10 ribu Yuan oleh mu. Jika tidur dengan mu lagi, aku akan berhutang lebih banyak lagi, dan bertambah banyak lagi pada mu. "Yuki, menaikkan alisnya setelah beberapa saa dia berteriak dengan kencangnya."Kenapa, kenapa aku harus tidur dengan mu saat itu? dan sekarang kau meminta 10 ribu Yuan padaku? jika kau tidur denganku maka, 10 ribu Yuan harus kita bagi, kita tidur be
"Yuki, aku fikir kau yang telah menerima pendidikan selama 12 tahun, pasti mengerti apa yang ku katakan tadi bukan?"Alex bangkit perlahan dari kursinya dan berjalan menuju Yuki.Dia elegan dan bermartabat, ketika ia berjalan dia tampak raja. Tetapi sepertinya dia akan memakannya mentah-mentah. CEO Alex , masih muda dan terlihat seperti sebuah lukisan, tetapi mengapa matanya begitu menakutkan, ketika dia mendekat seperti akan memakan orang."Aku, mengerti harga satu malam kau menjadi gigolo adalah 10 ribu."Ucap Yuki.CEO Alex, menarik napasnya."Singkirkan kata gigolo!""Oh, oh, harga satu malam adalah sepuluh ribu."Ulang Yuki."Nah, kapan kau akan memberikan uangnya?"tanya Alex."Aku... Aku tidak mampu."Jawab Yuki, dengan gemetar.CEO Alex, akhirnya tersenyum."Tent
"Ah."Wajah Yuki kaget, mendengar masalahnya seperti itu."Apa aku yang memohon pada mu untuk tidur dengan ku?"Tanya Yuki dengan gemetar.Yuki bisa seperti itu, secabul itu, itu karena ia sangat-sangat mabuk berat di malam itu. Kalau ia tidak mabuk ia tidak akan mungkin melakukan hal itu apa lagi kepada CEO perusahaan terkemuka.Alex mencibir lagi."Tiba-tiba, kau memegang pakaianku dan menatapku de gan wajah yang konyol. Tersenyum tidak jelas dan mengatakan dua kata.""Apa itu?"Tanya Yuki.Dengan santai Alex menjawab."Tidurlah dengan ku.""Haaaa... Hentikan."Yuki pun takut dengan kata-katanya sendiri. Dia menutup mulutnya dan menundukkan kepalanya karena malu.Memalukan sangat memalukan, itu lah yang Yuki rasakan saat ini."Lalu, mengapa kau tidak menolak ku? dan mengapa kau tidak mendorong ku agar menjauh dari mu? apa malam itu kau juga mabuk?"Alex memutarkan m
Yuki membelalakkan matanya, mengangkat dagunya menatap pria tampan itu dengan bodoh. Selama satu menit menatapnya, kemudian Yuki ingat untuk menyapanya."Hai, halo."Pria itu sangat sombong dan angkuh, ia sedikit mengerutkan keningnya dan mengendus. Ia pun tak menjawab sapaan dari Yuki.Pria-pria tampan, mereka memiliki sifat yang buruk, dan dapat di pahami.Yuki pun, tiba-tiba merasa sangat beruntung. Pada hari pertama berkerja dapat melihat pria tampan."Namaku Yuki, aku asisten sementara CEO Alex. Ngomo- ngomong apa kau melihat CEO Alex?" tanya Yuki pada pria itu."Oh, ya orang tua itu CEO Alex?" jawab pria itu.Yuki terlihat seperti tikus kecil, ia melihat kanan dan kirinya dan mencari."Aku tidak melihatnya," ucap Yuki.Sudut bibir pria itu terangkat, matanya seketika menyipit. "Apa yang kau lihat di bawah
Ketika manager SDM, melihat wajah Yuki yang mematung. Dia langsung menghela nafas dan berkata. "Yuki, saya mengerti suasana hati mu saat ini. Saya lebih terkejut dari pada anda sebenarnya setelah mendengar keputusan ini. Pergilah ke lantai 7 kau telah di tunggu CEO di sana."Oh, iya baiklah." Ucap Yuki yang masih bingung dengan pekerjaannya sambil menggaruk kepalanya dan berjalan keluar."CEO Alex, CEO Alex." Ucapnya di dalam hati.Dengan bingung Yuki, segera masuk ke dalam lift menuju lantai -7.Ketika itu Yuki, sedang menggunakan rok lipat putih dan kaus pink, dan ia pun sampai di lantai -7 semua orang langsung melirik ke arah Yuki, satu demi satu menatapnya.Yuki pun berdiri dengan kaku, ia pun bingung harus berbuat apa di sana. Di sana juga terdapat banyak Sekertaris lainnya. Dan di sini tempat mereka berkumpul."Siapa, yang kau cari nona?"
Setelah menutup telpon, Yuki merasa bahwa ia seperti sedang bermimpi. Bagaimana lulusan SMA sepertinya menerima pemberitahuan wawancara dari sebuah perusahaan besar?Perusahaan itu bernama SKY Grub, kedengarannya sedikit familiar. Tak masalah esok Yuki akan datang dan wawancara di perusahaan itu.Yuki, melompat dengan gembiranya. Karena bisa berkerja di sebuah perusahaan ternama di kotanya.Aulia, adik perempuannya karena cantik, dan pintar dalam berbicara, ia menemukan pekerjaan di restoran cepat saji yang cukup terkenal di kotanya.Gadis ini, lebih baik dari pada dirinya dalam melakukan segala hal. Dia memiliki mulut yang manis dan penampilan yang menggoda, banyak laki-laki yang menggodanya. Terbukti dalam beberapa hari ia berkerja di restoran cepat saji, dua pria sudah meliriknya.Menurut Aulia, akhir-akhir ini setengah pekerjaannya di selesaikan oleh dua pria itu mengerjakann
Yuki, kaget dengan kata-kata sederhana itu. Di mana ia tidur ia pun tak tahu di mana, ia bingung menjawab pertanyaan adiknya itu.Dia tidur di kamar presidential suite, di hotel besar, atau ia harus mengatakan tadi malam ia menghabiskan malamnya dengan seorang pria. Yang tidak di kenalnya.Aulia, membenci ekspresi wajah bodoh kakaknya, dan berkata."Hmmmm... Kalau tidak bisa berbohong, jangan mengikuti orang dan melakukan hal-hal buruk.""Aku tidak melakukan hal buruk."itu hanya kesalahan karena mabuk, dan dia yang paling menderita, di usianya yang baru 18 tahun. Masa mudanya telah mati karena satu malam setelah kelulusannya.Aulia, melirik kakaknya, kemudian berkata lagi."Mengapa mata mu merah, seperti kelinci ingin menangis? apa kau di ganggu?""Ah, tidak, aku tidak di ganggu." Yuki langsung menyangkal, deng
Dia tak sekedar menggertak. Wataknya sangat buruk, meskipun selalu bersikap elegan, teman-temannya tahu jika sebenarnya dia berengsek.Yuki menatapnya dengan wajah bodoh dan tersenyum beberapa kali lalu berkata,"Kau sangat tampan, kau sangat tampan."Hatinya yang keras seperti batu, sedikit demi sedikit melemah seperti es. Karena kata dan sifatnya, yang di ucapkan oleh Yuki.Keinginannya untuk melempar Yuki, gadis pengganggu yang aneh ini, perlahan-lahan menghilang."Kau, mabuk lepaskan aku."Yuki tetap memeluk erat pinggang pria itu, dan merebahkan tubuhnya di dada pria yang bidang itu.Yuki menyipitkan matanya, mengerutkan bibir merahnya yang halus dan berkata."Tidurlah dengan ku... Tidurlah dengan ku! aku ingin tidur dengan artis, tidur bersama...""Anak ini, dimana wali-mu? harusnya mereka menjagamu baik-baik mu! aku peringatkan padamu, kalau kau terus menerus menempel padaku, aku tidak segan-segan melakukan
Seperti ada suara, suara ketukan pintu? atau suara hewan? Yuki Naro mengerutkan dahinya."Siapa yang berbisik membuat orang tidak bisa tidur saja! berisik sekali." gerutu Yuki malam itu.Kemudian, ia merasakan kepalanya sakit seperti ingin pecah. Yuki menutup matanya, rasanya ia rela memotong kepalanya lalu membuangnya ke pembuangan sampah, asalkan tidak sakit seperti ini. Ia tidak bisa tidur dan benar-benar tidak bisa tidur!Yuki bangun dengan marah, wajahnya kusut seperti sebuah adonan kue yang tak jadi, ia membuka matanya."Jam berapa sekarang," dia bergumam.Tidak ada yang menjawab pertanyaannya, mengapa adiknya tidak menjawab? ia melihat ke sekeliling rumah."Eh." dengan nada kaget ia melihat rumah itu.Ini bukan loteng rumahnya, bukan tempat tidur tingkat duanya. Ia melihat ke sekeliling dan wallpaper mewah dan lampu gantung yang terang, perabotan yang elegan di kamar itu."Eh, ini bukan rumah ku!
Seperti ada suara, suara ketukan pintu? atau suara hewan? Yuki Naro mengerutkan dahinya."Siapa yang berbisik membuat orang tidak bisa tidur saja! berisik sekali." gerutu Yuki malam itu.Kemudian, ia merasakan kepalanya sakit seperti ingin pecah. Yuki menutup matanya, rasanya ia rela memotong kepalanya lalu membuangnya ke pembuangan sampah, asalkan tidak sakit seperti ini. Ia tidak bisa tidur dan benar-benar tidak bisa tidur!Yuki bangun dengan marah, wajahnya kusut seperti sebuah adonan kue yang tak jadi, ia membuka matanya."Jam berapa sekarang," dia bergumam.Tidak ada yang menjawab pertanyaannya, mengapa adiknya tidak menjawab? ia melihat ke sekeliling rumah."Eh." dengan nada kaget ia melihat rumah itu.Ini bukan loteng rumahnya, bukan tempat tidur tingkat duanya. Ia melihat ke sekeliling dan wallpaper mewah dan lampu gantung yang terang, perabotan yang elegan di kamar itu."Eh, ini bukan rumah ku!
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments