Share

Peringatan untuk Devan

Di hari itu, Adnan merasa senang. Dia berangkat ke kantornya dengan wajah penuh tawa. Ingin rasanya dia cepat-cepat pulang agar dia bisa mengobrol dengan Ariana.

******

"Ariana, kamu masih di ruangan suami kamu? Gimana kondisinya?" tanya Adnan dari seberang telepon. Ariana tersenyum tipis.

"Iya, aku ada di rumah sakit. Alhamdulilah kondisinya membaik, ada apa Adnan?" Ariana kembali bertanya.

"Oh, ya udah kalo gitu. Setelah ini, aku bakalan ke rumah sakit buat nganterin uang yang dititipin Tita ke kamu. Gitu-gitu, dia sebenernya perhatian sama kamu, Ariana. Saking aja, dia nggak mau kalo uangnya kamu gunakan buat bayar pengobatan suami kamu," ucap Adnan dari seberang telepon.

Deg!

Ariana seketika tertegun, dia tak mengerti kenapa adiknya melakukan hal itu.

"Heum, udah kuduga sih, Adnan. Ya udah, cepetan ke sini, gih. Lagi bokek, nih kebetulan. Hahaha," ucap Ariana.

"Oke-oke, kamu mau titip makanan, nggak? Sekalian aku anterin nanti," kata Adnan sembari tersenyum. Ariana menganggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status