Share

Satu Hari di Rumah

"Udahlah, Ma! Jangan ngomong sama aku lagi! Aku udah muak sama kamu! Terserah sekarang, kamu mau ngapain aja! Aku udah nggak peduli sama kamu lagi! Ngerti kamu, ha?!" pekik Devan dengan suara lantang.

Ariana menampilkan senyum sinisnya. "Kamu pikir, aku gimana, Mas?! Aku juga sama kali, Mas! Aku nggak peduli sama kamu lagi! Tapi, aku masih peduli sama sekolah anakku!" teriak Ariana, tak mau kalah.

Devan yang berada di ruang makan, seketika membanting piring. Setelahnya, dia pergi meninggalkan ruangan dan berjalan ke kamar. Sebelum sampai di kamarnya, dia tidak sengaja berhenti di depan kamar Vasya.

Dia tahu bahwa gadis itu sedang menangis di kamarnya. Namun, apa yang bisa dia lakukan setelahnya? Tidak ada.

Keesokan harinya, Vasya kembali membisu, dia tidak ingin berbicara sepatah katapun kepada ibu atau ayahnya.

"Vasya, kamu hati-hati ya, di sekolah. Jangan sampek kamu mau diganggu sama anak-anak sekolah," ucap Ariana dengan suara lirih. Vasya tersentak dengan kalimat itu. Ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status