Share

Ayah Pura-pura Baik, Kan?

"Vasya, tunggu Mama, Nak! Mama belum selesai ngomong sama kamu, loh," ucap Ariana dengan suara lantang. Vasya yang mendengarnya, hanya berdiam diri.

Dia segera pergi ke ruangan tengah. Namun, sesampainya di ruangan tengah, dia berpikiran bahwa dia tak ingin bertemu dengan sang ibu. Sehingga, dia segera pergi dari ruangan itu. Dan pada akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya sendiri.

"Astaghfirullah, Vasya, kenapa sikapnya begitu, Ya Allah?" batin Ariana dengan suara lirih. Ia segera bergegas ke ruangan tengah, duduk, menonton tv sembari menikmati makanannya.

Di satu sisi, Devan yang tadinya membuat kopi, segera mengantarkannya untuk Ferel. Di sana, mereka berdua menikmati secangkir kopi sembari berbincang-bincang satu sama lain. Setelah itu, mereka berpisah.

Keesokan harinya, Devan tiba-tiba bangun pagi, dia mandi terlebih dahulu dibandingkan dengan yang lain. Vasya yang berada di kamarnya, seketika terbangun. Dia mendengar suara orang di kamar mandi.

"Aduh, siapa, sih?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status