Share

Pembahasan Masa Lalu

"Iya, Mas Adnan. Mohon maaf kalo suami saya keterlaluan," ucap Ariana sembari tersenyum. Adnan menganggukkan kepalanya pelan. Tak lama kemudian, Devan akhirnya bungkam.

Walaupun dia sangat membenci kehadiran Adnan. Setidaknya, dia merasa tenang karena akhirnya, istrinya mendapatkan jatah untuk bekerja lagi. Dan itu berarti, istrinya akan memiliki uang.

"Ya udah, maaf karena bikin keributan. Besok, aku langsung pulang."

"Iya, Mas. Besok kamu pulang sendiri aja, ya. Aku besok juga mau pulang ke rumah orang tua aku, kamu belum tahu kalo Vasya lagi di-"

"Ngapain kamu balik ke rumah orang tua kamu?! Kamu mau minta kita cerai, ha?" tanya Devan, ia merasa curiga dengan sikap Ariana.

"Apaan sih, Mas?! Aku mau bawa Vasya balik! Kamu tahu kalo dia itu juga harus sekolah, kan?! Nggak usah negthink, Mas!" pekik Ariana. Wanita itu menjawabnya dengan nada ketus.

"Oh, jadi gitu. Ya udah, iya. Besok aku juga bisa pulang sendiri, kok," balas Devan dengan nada ketus. Ariana menaikkan salah satu alis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status