Aku Mundur, Mas! (Bukan Istri Idaman)

Aku Mundur, Mas! (Bukan Istri Idaman)

last updateLast Updated : 2023-02-11
By:  kinan_arunikaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
38Chapters
15.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mayra sudah bertahan dalam membina rumah tangga dengan Doni dan sudah dikaruniai sepasang anak kembar yang lucu. Namun Doni adalah sosok lelaki yang pelit, dia memberikan nafkah 15 ribu per hari kepada Mayra, namun Mayra tidak pernah mengeluh. Namun rupanya ibu mertua dan adik iparnya selalu saja berusaha mengganggu rumah tangga Mayra hingga membuat Mayra akhirnya memilih mundur demi kewarasan mentalnya dan juga kedua anaknya.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Ma, ini uang jatah untuk bulan ini aku taruh di meja ya? Papa mau makan sayur asem, balado tongkol dan semur jengkol untuk makan malam. Jangan lupa bikin sambal terasi juga, Ma. Papa berangkat kerja dulu," ujar Doni pada sang istri yang sedang menjemur baju di belakang rumahnya.

"Oh iya Papa sudah lebihkan untuk jajannya Keyra dan Keynan, jangan terlalu boros," nasihat Doni.

"Iya Pa," hanya itu jawaban yang diberikan Mayra.

Setelah selesai dengan urusan menjemur bajunya, Mayra langsung melihat uang yang diberikan oleh suaminya, namun alangkah terkejutnya ketika dia melihat empat lembar seratus ribuan dan juga 4 lembar uang dua puluh ribuan yang tergeletak di atas meja.

"Ya Allah Mas, kamu ngasih uang segini setiap bulan tapi kamu minta makan yang enak-enak setiap hari. Dan apa ini katanya dilebihin buat jajan anak-anak, ini dikasih lebih 30 ribu aja," gerutu Mayra.

Seharusnya Mayra tidak perlu berekspektasi terlalu tinggi, menjadi istri seorang Doni Alamsyah selama lima tahun tentunya dia sudah bisa menerka bagaimana kelakuan suaminya yang pelit dalam urusan nafkah tersebut.

Bukan Mayra tidak bersyukur dengan pemberian dari suaminya, hanya saja Mayra tidak habis pikir dengan sifat pelit sang suami. Dia memberi nafkah sebesar 15 ribu per hari dan itu juga termasuk dengan uang jajan kedua anaknya. Dan sudah begitu suaminya selalu minta ada ayam atau ikan setiap kali makan, Doni akan marah jika Mayra hanya menyajikan tahu tempe, kalau sudah begitu dia memilih untuk membeli makan di luar itupun hanya untuk dirinya sendiri.

*

"Mas, anak-anak minggu besok ada acara field trip di sekolahnya, bayarnya 300 ribu per anak, jadi dua anak totalnya 600 ribu," ujar Mayra ketika Doni pulang kerja.

"Nggak usah ikut begituan aku nggak ada uangnya," jawab Doni ketus.

"Tapi Mas, anak-anak sangat berharap bisa ikut acara itu," Mayra memohon pada sang suami agar kedua anak kembarnya bisa diijinkan untuk ikut acara tersebut.

"Ck.. Kamu itu Mayra, kalau aku bilang nggak usah ikut yasudah nggak usah ikut. Ngapain sih pakai ikut acara kayak gitu buang-buang uang aja. Jangan boros-boros kenapa jadi istri. Kamu itu nggak tahu kan aku itu capek banting tulang nyari nafkah, bukan dibuat foya-foya kayak gitu!" bentak Doni.

Mayra yang mendengar bentakan dari Doni seketika menangis, dia merasa sedih karena sang anak tidak bisa mengikuti acara yang diadakan oleh sekolah mereka.

Beruntung kedua anaknya sedang bermain di ruang tamu jadi mereka tidak mendengar suara bentakan dari sang papa.

"Sudah nggak usah nangis, cengeng banget jadi istri. Aku mau makan siapkan makanannya," ujar Doni.

Mayra pun menghapus air matanya dan berusaha menghilangkan kesedihan yang melanda hatinya. Meskipun dia tahu dengan watak pelit sang suami yang sudah mendarah daging namun jauh di lubuk hatinya dia selalu berdoa agar sang suami suatu saat bisa berubah lebih baik.

"Ini Mas piringnya," ucap Mayra pelan. Sejujurnya dia masih gondok dengan sang suami namun dia masih mau bersikap baik melayani suaminya.

"Papa minggu besok Keya ada field trip, mama sudah bilang kan sama papa?" ujar Keyra tiba-tiba muncul dari arah ruang tamu.

"Nggak usah ikut, papa nggak punya uang," sahut Doni ketus. Dia merasa acara makannya terganggu dengan kehadiran sang anak.

Mayra yang sudah melihat raut muka masam yang ditunjukkan Doni segera menyahuti.

"Sayang papa kan sedang makan, kalian main dulu ya di depan? Nanti kita bicara lagi ya?" jawab Mayra berusaha mengalihkan perhatian sang anak.

Keyra cemberut karena merasa tidak diperhatikan oleh sang papa namun dia menuruti perkataan mamanya agar membiarkan papanya makan terlebih dahulu.

"Mas, kamu lihat sendiri mereka sangat ingin ikut acara sekolah kali ini, karena sudah beberapa kali setiap ada kegiatan outdoor mereka tidak pernah ikut," ujar Mayra yang masih berusaha membujuk Doni.

"Ck.. Mayra aku tadi kan sudah bilang nggak usah ikut. Kalau kamu masih tetap ngotot anak kamu ikut acara sekolah yasudah kamu bayar sendiri, aku tidak mau tahu kamu dapat uang darimana," ujar Doni sambil membanting piringnya yang sudah kosong dan bergegas pergi ke luar rumah untuk merokok.

Mayra hanya mengelus dada dengan kalimat pedas yang diucapkan oleh Doni. Dia bergegas membereskan meja makan dan mencuci piring-piring yang ada di sana. Dia bergegas membereskan semua itu sebelum menyuruh anak-anaknya untuk tidur lebih awal.

*

Keesokan harinya ketika Doni sedang sarapan, tiba-tiba datanglah Hanum, adik dari Doni yang sudah menikah. Kedua anak kembar Hanum masih berganti baju di kamar karena Mayra sudah mengajarkan mereka untuk menjadi anak yang mandiri sejak kecil.

"Bang, minggu besok Nabila ada field trip harus bayar 300 ribu paling lambat besok," ujar Hanum.

"Iya nanti abang transfer ya sekalian untuk uang sakunya," jawab Doni sembari tersenyum ke arah Hanum.

Mayra terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Doni, semalam dia meminta uang untuk anak-anaknya dia bilang tidak ada uang, tetapi giliran adiknya yang meminta langsung ditransfer tanpa ada penolakan.

"Katamu sedang tidak ada uang Pa, Keyra sama Keynan juga akan field trip tidak kamu ijinkan. Giliran adikmu yang meminta kamu langsung beri begitu saja," protes Mayra.

"Loh Bang Doni kan kakakku, ya wajar lah kalau dia menuruti kemauanku, nggak usah sirik gitu deh Mbak," sindir Hanum.

Sedangkan Doni hanya diam tidak menyahuti protes yang diberikan oleh Mayra, dia malah asik menghabiskan sarapannya.

"Kamu kan sudah ada suami Num, harusnya kamu minta suami kamu, bukan malah minta Mas Doni. Kamu nggak lupa kan kalau Mas Doni juga sudah memiliki dua orang anak yang harus dipenuhi kebutuhannya?" sahut Mayra yang merasa kesal dengan Hanum.

"Ih Bang, istrimu itu kenapa sih sirik terus sama aku, heran deh," jawab Hanum.

"Sudah Mayra stop hentikan, kamu ngapain sih ikut campur. Perkara aku ngasih adikku ya wajar lah orang dia adikku, kamu nggak usah kebanyakan protes kayak gitu lah," bentak Doni.

"Tapi Pa, Keyra dan Keynan pasti sedih kalau mereka tidak ikut. Sedangkan Nabila saja bisa ikut, kamu seharusnya mikirin perasaan mereka juga donk," ujar Mayra.

"Makanya kamu ajarin anak kamu biar bisa bersyukur menerima keadaan, jangan dibiasakan lah iri hati gitu, apalagi sama saudara sendiri," ucap Doni sembari meninggalkan meja makan.

"Yuk Dek, abang antar pulang sekalian berangkat kerja," ajak Doni kepada Hanum.

Hanum yang merasa di atas angin karena begitu diperhatikan oleh sang abang tentu saja kegirangan. Dan sebelum meninggalkan Mayra, Hanum masih sempat-sempatnya meledek Mayra.

"Duh kasihan sekali sih Mbak, makanya nggak usah sok jadi kakak ipar. Beruntung Mbak tuh dinikahi sama abang aku," ledek Hanum sembari pergi meninggalkan Mayra sendirian.

Sekali lagi Mayra harus menahan pilu dalam menghadapi tingkah laku Doni. Terkadang tercetus keinginannya untuk menyerah saja namun dia masih memikirkan nasib kedua anaknya jika dia harus berpisah dengan Doni.

*****

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Winarsih Rebo
seru cerita nya dan q sangat menghayati semangat kk
2024-11-01 23:33:24
0
default avatar
Kiyowo Girl
Sukaaaa sekali buku ini... Cuss masuk rak buku jadi favoritku setelah novel punya Kak Qeqe yang Istri pilihan pewaris lumpuh.
2023-02-09 16:17:59
0
38 Chapters
Bab 1
"Ma, ini uang jatah untuk bulan ini aku taruh di meja ya? Papa mau makan sayur asem, balado tongkol dan semur jengkol untuk makan malam. Jangan lupa bikin sambal terasi juga, Ma. Papa berangkat kerja dulu," ujar Doni pada sang istri yang sedang menjemur baju di belakang rumahnya."Oh iya Papa sudah lebihkan untuk jajannya Keyra dan Keynan, jangan terlalu boros," nasihat Doni."Iya Pa," hanya itu jawaban yang diberikan Mayra.Setelah selesai dengan urusan menjemur bajunya, Mayra langsung melihat uang yang diberikan oleh suaminya, namun alangkah terkejutnya ketika dia melihat empat lembar seratus ribuan dan juga 4 lembar uang dua puluh ribuan yang tergeletak di atas meja."Ya Allah Mas, kamu ngasih uang segini setiap bulan tapi kamu minta makan yang enak-enak setiap hari. Dan apa ini katanya dilebihin buat jajan anak-anak, ini dikasih lebih 30 ribu aja," gerutu Mayra.Seharusnya Mayra tidak perlu berekspektasi terlalu tinggi, menjadi istri seorang Doni Alamsyah selama lima tahun tentuny
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
Bab 2
"Mama kenapa menangis? Papa nakal ya Ma?" tanya Keynan ketika melihat Mayra menangis."Oh nggak sayang, Mama nggak nangis kok tadi mata mama kelilipan debu, jadinya matanya berair.," ujar Mayra kepada anak lelakinya tersebut."Mama nggak bohong kan? Mama biasanya suka menangis kalau abis dijahatin sama papa, kenapa sih papa selalu jahat sama mama?" sahut Keyra ikut-ikutan ngomong.Mayra menatap kedua anak kembarnya dengan pandangan berkaca-kaca. Dia sedih karena anak kembarnya begitu peka terhadap keadaan mamanya, namun dia tidak bisa menunjukkan begitu saja kesedihan di depan anak-anaknya."Ah nggak kata siapa papa jahat sayang? Nggak boleh ngomong begitu ya Keyra janji sama mama?" ujar Mayra menasihati sang putri."Keya denger sendiri Ma, papa sering bentak-bentak Mama," ujar Keyra masih keukeuh dengan pendapatnya."Sudah tidak usah dilanjutkan, Keynan sama Keyra sekarang makan ya? Mama sudah bikinin telor mata sapi favorit kalian, dihabisin ya makannya jangan sampai ada yang tersis
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
Bab 3
"Assalamualaikum Ma, apa kabar?" sapa Mayra begitu tiba di depan seorang wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi tersebut."Waalaikumsam, ya Allah Mayra," jawab wanita tersebut sembari langsung memeluk Mayra dengan erat.*FLASHBACK OFF"Papa nggak bisa merestui kamu dengan dia May, kamu tahu sendiri pekerjaannya hanya seorang cleaning service. Bagaimana hidup kamu ke depan nanti? Sedangkan kamu dari kecil sudah terbiasa hidup penuh kemewahan?" ujar Pak Hendrawan kepada anaknya."Lagipula papa melihat ada yang janggal dengan sikapnya, menurut papa sikapnya terlalu dibuat-buat, terlalu palsu May," lanjut Pak Hendrawan.Mayra sedang meminta restu dari sang ayah agar diijinkan menikah dengan lelaki pilihannya. Lelaki yang menolongnya dari pencopet di kala sedang menunggu jemputan sopir di halte bus. Mayra jatuh cinta pada kebaikan hatinya, karena bagi Mayra sudah jarang di jaman sekarang ada seseorang yang rela berkorban demi menyelamatkan orang lain."Pa,
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
Bab 4
"Mayra!!" bentak suara di depan pintu dengan keras.Mayra segera menutup kedua telinga si kembar agar tidak terlalu terbiasa mendengar suara bentakan seperti itu. Mayra menatap ibu mertuanya yang sudah berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang segera menghampirinya sebelum dia membuat keributan dan mengundang tetangga sekitar rumahnya untuk keluar."Keynan, Keyra, kalian tunggu disini dulu ya? Mama dipanggil sama nenek dulu," ujar Mayra berusaha menenangkan si kembar yang sudah bersembunyi di belakang tubuhnya karena ketakutan."Mama jangan kesana, itu nenek wajahnya seyem ada hantunya di sebelah nenek," ujar Keyra sambil menunjuk-nunjuk sang nenek."Adek bukan ada hantunya, tapi emang wajah nenek sudah tua jadi seyem," timpal Keynan.Mayra yang mendengar celotehan sang anak hanya bisa tertawa kecil karena imajinasi sang anak yang begitu luar biasa. Dia pun segera meninggalkan si kembar dan menemui ibu mertua."Ada apa Bu?" jawab Mayra dengan tenang."Kamu dari mana aja sih, ibu
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
Bab 5
Sepulang Dino kerja, Mayra segera menyiapkan baju ganti dan makan malam untuk suaminya. Mayra menatap suaminya yang sedang makan dengan lahap. Lama sekali Mayra berpikir hingga akhirnya dia pun memberanikan diri untuk meminta ijin kepada suaminya."Mas, aku mau ijin kerja, boleh ya?" ujar Mayra pelan.Si kembar suda makan malam dan sedang mengerjakan pekerjaan rumah mereka di dalam kamar. Mendengar kalimat yang diucapkan sang istri membuat Doni menatap tajam sang istri."Buat apa kamu kerja? Apa nggak cukup uang yang aku kasih?" tanya Doni ketus."Emm bukan gitu Mas, aku ingin menambah tabungan sekolah Keynan sama Keyra. Semakin besar pasti kebutuhan sekolah mereka akan semakin bertambah. Jadi kalau ada field trip lagi biar mereka bisa ikut," ujar Mayra menjelaskan tujuan dirinya bekerja lagi."Kamu itu May, jangan lah terlalu dimanja anak-anak kamu itu. Biar mereka nggak kolokan," gerutu Doni.Mayra yang mendengar kalimat yang diucapkan oleh Doni tentu saja tidak bisa menerima."Mas,
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
Bab 6
"Don, kamu ngapain malem-malem di luar gini?" tanya Bu Kartika pada anak lelakinya."Lagi ngadem Bu, di dalem panas sekali," ujar Doni seraya mematikan rokok lalu segera menggandeng tangan Nabila masuk ke dalam rumah."Keynan, Keyra ini ada Nabila, ayo diajak main saudaranya Nak," ujar Doni pada si kembar. Si kembar yang sedang asik menggambar dam mewarnai melihat sejenak ke arah sang ayah namun tidak lama kemudian melengos dan kembali asik menekuni mainannya."Om, Bila mau menggambar juga," ucap Nabila dengan manja."Tentu boleh donk, duduk sini ya biar Om ambilkan kertas dan juga crayonnya," ujar Doni."Keyra, tolong pinjam crayonnya buat Nabila ya sayang?" ujar Doni sembari mengambil crayon untuk Nabila."Nggak boleh, nanti crayon Keya dirusak Nabila kayak di sekolah kemarin," ucap Keyra sambil menyembunyikan crayonnya.Mengetahui kalau dia tidak diperbolehkan meminjam crayon membuat Nabila menangis kencang, Bu Kartika yang melihat kejadian tersebut langsung membentak Keyra."Keyr
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more
Bab 7
"Benar-benar aku tidak habis pikir dengan kelakuan Nabila, bagaimana bisa anak sekecil itu bisa melakukan hal seperti ini pada temannya? Pantas saja ibu-ibu di sekolah melarang Nabila untuk bermain dengan anak mereka," gerutu Mayra setelah Keyra mendapatkan perawatan di klinik.Beruntung luka di dahi Keyra tidak begitu dalam, Keyra pun sudah tidak menangis lagi dan kini mereka tinggal menunggu obat di apotik. Keynan sedang berusaha menghibur sang adik agar tidak menangis lagi."Sudahlah namanya juga Nabila masih kecil, jadi belum tahu kalau hal kayak gitu bahaya. Keyra juga nggak parah kan lukanya," ucap Doni enteng.Mendengar kalimat yang diucapkan oleh Doni tentu saja membuat Mayra meradang. Dia merasa Doni terlalu memanjakan keponakannya tersebut hingga kesalahan apapun akan selalu dibela oleh Doni."Bela terus saja Mas, tidak usah kau pedulikan anakmu ini," gerutu Mayra pada suaminya.Belum sempat Doni menjawab dari kejauhan terlihat Bu Kartika datang tergopoh-gopoh bersama Hanum
last updateLast Updated : 2022-12-13
Read more
Bab 8
"Terserah kamu sajalah Mas, aku sudah capek. Mau debat sama kamu juga aku pasti kalah," gerutu Mayra sambil meninggalkan sang suami dengan rasa kesal yang membuncah."May tunggu Mas belum selesai bicara," jawab Doni pada sang istri namun tidak ditanggapi oleh Mayra yang terus saja masuk ke kamar.Doni pun mengikuti Mayra sampai ke kamarnya. "May, please donk! Ibu itu orang tua aku satu-satunya. Jadi aku wajib menuruti kemauannya, lagian kan ini pakai uang aku, lalu kenapa kamu kayak kebakaran jenggot gini sih May?" ujar Doni yang masih belum paham kenapa Mayra marah."Mas, kamu ngerti nggak sih kamu sudah berkeluarga? Kamu juga ada kewajiban loh untuk memberi nafkah buat keluarga kamu. Kamu pikir selama ini kamu memberi nafkah yang cukup? Mikir Mas, di jaman sekarang mana ada istri yang mau dikasih 15 ribu sehari," ujar Mayra yang tidak habis pikir dengan pola pikir suaminya."Tapi kan yang terpenting aku sudah ngasih kamu nafkah, kemampuanku segitu May, jadi dimana letak kesalahanku
last updateLast Updated : 2022-12-14
Read more
Bab 9
"May, kenapa ada masalah?" tanya Bu Mayang bingung melihat sang anak yang terlihat sedang menghadapi masalah."Sebenarnya Mayra nggak diperbolehkan untuk bekerja lagi Ma," ujar Mayra akhirnya.Mayra pun menjelaskan peristiwa yang terjadi semalam termasuk ketika Keyra dilempar wadah crayon sehingga terluka cukup dalam. Mayra menceritakan itu sembari menangis. Dia meluapkan semua keluh kesahnya pada Bu Mayang."Ya Allah begitu amat sih keluarga suami kamu May," ujar Bu Mayang setelah mendengar cerita dari Mayra."Maka dari itu Ma, Mayra harus tetap bekerja. Karena uang jatah Mayra akan dipotong sama Mas Doni dan May nggak tahu akan mendapat jatah berapa. Kalau May sendiri masih bisa berouasa agar lebih menghemat pengeluaran, tetapi kasihan kembar. Mereka tidak mungkin ikut berpuasa sepertj May kan Ma?" jelas Mayra panjang lebar."Iya juga, suami kamu ih bener-bener nggak abis pikir mama ini sama dia," gerutu Bu Mayang."Iya maka dari itu Ma," ujar Mayra."Gini aja May, ini kamu bawa saj
last updateLast Updated : 2022-12-15
Read more
Bab 10
"Kenapa sih, papa selalu pelit sama kita? Kenapa papa ngasih uang ke Nabila aja, padahal kan Nabila juga udah punya papa sendiri," ujar Keyra mengungkapkan kekesalannya."Iya Ma, harusnya Nabila itu minta uangnya ke papanya sendiri bukan ke papa kita. Keynan sebel sama papa," sahut Keyna yang juga ikut mengungkapkan unek-uneknya."Keya nggak suka sama Nabila, Keya benci Ma," teriak Keyra tiba-tiba.Mayra memilih untuk menghentikan mobil yang sedang dikendarainya di pinggir jalan."Sayang, Nabila itu keponakannya papa yang berarti saudara kalian juga. Jadi sesama saudara harus saling sayang, oke? Anak mama kan semuanya anak yang baik, ya kan?" ujar Mayra sembari menatap kedua anaknya yang duduk di bangku belakang mobil."Tapi dia jahat, ma. Dia udah ngerebut papa kita, ya nggak Keya?" jawab Keynan.Mayra terkejut dengan kalimat-kalimat bernada protes yang lancar sekali digunakan oleh kembar. Mungkin jauh di lubuk hatinya ada terbesit perasaan kecewa yang begitu dalam sehingga menyebabk
last updateLast Updated : 2022-12-16
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status