Share

Bab 22

Aku termenung di ruang tamu rumah ini sendirian. Tidak ada teman mengobrol karena Hanin juga istirahat di dalam kamarnya. Tidak ada suara TV yang akan mengisi suasana rumah. Hanya hening yang menemani. Dengan jarum jam yang terus bergerak membuat suara yang nyaman di telinga. Memikirkan nasibku ke depannya setelah menyandang status baru sebagai janda dengan dua anak kembar yang masih kecil.

Di saat seorang wanita memilih untuk berpisah dari suami dengan membawa anak, maka wanita itu juga harus siap menyandang peran ganda sebagai Ayah dan Ibu. Itulah yang mendiang Ibu katakan padaku dan Hanin dulu. Beban untuk membesarkan anak seorang diri tanpa bantuan mantan suami, membuat seorang janda jadi bekerja keras untuk menghidup anak-anaknya. Banyak yang memilih untuk tidak menikah lagi karena takut jika suami barunya akan menyakiti anak-anak.

Dulu Bapak menikah lagi dengan wanita lain saat usiaku baru menginjak sepuluh tahun dan usia Hanin baru menginjak delapan tahun. Aku yang masih kecil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status